Sempat Dilarang, Kini FIFA Izinkan Rainbow Flag di Piala Dunia 2022
Sabtu, 26 November 2022 | 09:05:00
Penulis : Bulan Maghfira

Kampanye One Love. (Special)
Ladiestory.id - Setelah sempat melarang penggunaan atribut pelangi masuk ke dalam lapangan selama pertandingan Piala Dunia 2022 berlangsung, FIFA kembali menginformasikan kepada semua klub yang berlaga, bahwa ban pelangi dan atribut serupa tidak akan dilarang.
Langkah ini diambil oleh FIFA karena isu penggunaan atribut pelangi tersebut menuai banyak polemik. Mengingat ada beberapa anggota Piala Dunia 2022 yang mendukung LGBT.

Sebelum berlangsungnya Piala Dunia 2022, pemerintah Qatar telah mewanti-wanti bahwa LGBT merupakan suatu hal yang ilegal di negara mereka. Homoseksualitas akan diberikan ancaman sanksi penjara hingga tiga tahun.
Beberapa insiden terkait ban pelangi tersebut, seperti halnya adalah ketika kiper timnas Jerman, Manuel Neuer, didatangi wasit untuk memeriksa apakah Manuel menggunakan atribut pelangi atau tidak.
Seorang perempuan pendukung Wales juga sempat dilarang untuk masuk ke dalam stadion karena menggunakan topi pelangi. Ada pula, seorang jurnalis dari Amerika Serikat yang juga tidak diizinkan masuk ke dalam stadion karena mengenakan kaus pelangi.
Pihak pengatur pertandingan di Piala Dunia 2022 diketahui telah diberitahu oleh Qatar bahwa tidak akan ada masalah lebih lanjut terkait hal-hal serupa, setelah serangkaian insiden di babak pertama pertandingan penyisihan grup. Ban pelangi telah menjadi perbincangan hangat beberapa hari ini setelah FIFA membuat larangan dan ancaman kartu kuning kepada siapa pun yang memakai atribut dukungan LGBT tersebut ke dalam lapangan.
Tujuh federasi dari UEFA yang berbeda terpaksa membatalkan rencananya untuk ikut serta dalam aksi One Love setelah FIFA membuat ancaman tersebut. Seperti diketahui, banyak pemain dan pelatih dari berbagai klub ingin menunjukkan tanda solidaritas untuk komunitas LGBTQ+ mereka dalam menanggapi Undang-Undang Qatar dan pandangan tentang homoseksualitas.

Hal ini mengakibatkan beberapa kekhawatiran dari berbagai federasi sepak bola yang berbeda, terutama karena mereka dianggap telah diberitahu oleh FIFA sebelum kompetisi dimulai bahwa itu akan menjadi kompetisi terbuka. Setelah terjadi banyak perdebatan mengenai atribut pelangi, akhirnya pihak penyelenggara membuat pengumuman untuk tidak lagi menyita barang atau atribut yang bertemakan pelangi.
Keputusan tersebut dinilai telah sesuai dengan kebijakan toleransi dan inklusi dari FIFA, seorang aktivis juga menyerukan bahwa perubahan tersebut juga untuk melindungi hukum LGBTQI+ Qatar.
Trending
Berita Terkait
Berita Terkini
Follow Us