Jadi Bidan di Papua, Wike Afrilia Raih Penghargaan Changemakers of the Year

Ladiestory.id - Konten kreator TikTok, Wike Afrilia belum lama ini meraih penghargaan sebagai Changemakers of the Year dari TikTok dalam TikTok Awards Indonesia 2023 yang digelar beberapa waktu lalu.

Wike Afrilia memperoleh penghargaan tersebut berkat konten-konten inspiratif yang ia bagikan melalui platform TikTok. Perempuan yang berprofesi sebagai seorang bidan itu, kerap membagikan kegiatan sehari-harinya yang tinggal dan bekerja di pedalaman Papua.

Dalam sebuah sesi wawancara yang digelar secara online pada Selasa (24/10/2023), Wike Afrilia mengungkapkan bahwa pada awalnya, ia membuat konten untuk berbagi ke masyarakat luar mengenai kehidupannya sehari-hari di pedalam Papua. 

Wike Afrilia juga menceritakan pengalaman dan tantangan yang dihadapinya ketika hendak membuat konten bersama masyarakat asli di Papua.

“Tantangannya lebih ke masyarakatnya sih, karena kita tahu di Papua masih kental dengan adat dan istiadat. Jadi kalau mau buat konten harus izin dulu, boleh atau tidak,” kata Wike Afrilia saat ditemui melalui zoom meeting, pada Selasa (24/10/2023).

“Jadi hati-hati banget jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan dalam konten yang kita buat,” lanjut Wike Afrilia. 

Wike Afrilia pun berharap, semoga melalui konten yang ia buat, jadi semakin banyak orang yang peduli terhadap kehidupan masyarakat asli Papua yang hidupnya masih kekurangan. Berdasarkan pengalamannya membuat konten di TikTok, ia jadi lebih banyak menuai perhatian dari publik dan bisa menebar kebaikan yang lebih banyak ke masyarakat Papua.

“Untuk memperlihatkan dunia luar terkait keadaan yang ada di sini. Semoga dengan konten yang saya buat, bisa membawa perubahan yang lebih baik terhadap masyarakat Papua,” terang Wike Afrilia.

“Selama saya aktif di TikTok sampai viral, dampaknya juga luar biasa sekali. Biasanya saya cuma bisa berbagi kecil-kecilan, jadi saya bisa berbagi lebih banyak jadi mereka juga senang. Jadi bisa membantu mereka juga,” sambungnya.

Lebih lanjut, Wike Afrilia juga berbagi soal suka dukanya menjadi seorang bidan di pedalaman Papua. Minimnya fasilitas kesehatan dan kendaraan di sana, menjadi salah satu faktor penghambat yang jadi tantangan tersendiri bagi dirinya.

“Tantangannya itu ya masalah akses karena kita paling pelosok, dan akses kita hanya melalui jalur air, lewat sungai. Karena fasilitas kesehatan yang masih kurang memadai, paling sulit saat kita merujuk pasien saat ada pasien yang gawat, apalagi kita ga ada transportasi. Jadi kalau mau rujuk kita harus cari dulu masyarakat yang punya boat untuk kita pinjam atau kita sewa untuk membawa ke sana,” pungkasnya.