Kenali Manfaat Red Light Therapy Untuk Kecantikan

Ladiestory.id - Red light therapy merupakan sebuah perawatan kulit terbaru yang memiliki manfaat anti penuaan. Terapi ini telah diikuti banyak artis Hollywood seperti Victoria Beckham dan Kate Hudson. 

Melansir dari Prevention Online, terapi satu ini menggunakan LED yang menghasilkan gelombang cahaya merah. Hal ini bertujuan menyembuhkan berbagai masalah kulit, seperti jerawat, kerutan hingga haris-garis halus pada wajah.

Treatment  ini juga dikenal sebagai terapi cahaya laser tingkat rendah yang tidak membahayakan para penggunanya. Terapi ini biasanya berbentuk seperti masker wajah, lalu disinari panel yang dilengkapi lampu LED. 

Sinar merah akan bekerja pada mitokondria yang membuat sel-sel kulit berfungsi dengan maksimal. Kulit kamu akan diperbaiki secara perlahan dan juga meningkatkan pertumbuhan sel baru yang lebih baik.  

Masker dengan bantuan sinar LED merah akan dibiarkan menempel di kulit wajah selama 20 hingga 30 menit. Biasanya para costumer dianjurkan untuk menjalani terapi ini selama empat hingga lima kali seminggu.

Manfaat Red Light Therapy

Menurut para ahli, terapi satu ini memiliki banyak sekali manfaat yang pastinya para wanita sukai.

• Mengurangi munculnya kerutan
• Mengurangi jerawat
• Meningkatkan sirkulasi
• Mengurangi peradangan
• Membantu mengatasi hiperpigmentasi dan psoriasis
• Membantu mengatasi rambut rontok

Perlu diketahui, terapi ini tidak hanya berwarna merah saja lho. Sinar warna biru memiliki manfaat sebagai anti mikroba, sinar merah mengurangi peradangan dan menginduksi remodeling kolagen. Jika sinar berwarna hijau memiliki sifat menenangkan kulit wajah. Selain itu, panjangnya gelombang yang dihasilkan memiliki efek yang berbeda-beda pada tubuh. 

Sejauh ini, menurut para ahli red light therapy dianggap aman selama kamu menggunakan kacamata khusus yang menutupi mata dari paparan sinar saat treatment. 

Meski begitu, terapi yang terlihat sangat praktis ini tidak disarankan untuk siapapun yang mengidap kondisi medis seperti lupus dan orang yang mengonsumsi obat sensitizing.