Ladiestory.id - Perkumpulan Cita Tenun Indonesia baru saja merayakan hari jadinya yang ke-15 tahun pada 7 November 2023 lalu, dengan menggelar acara bertajuk ‘LANGGAM 15: Lima Belas Tahun Cita Tenun Indonesia untuk Negeri.
Terbentuk sejak tahun 2008, Cita Tenun Indonesia (CTI) dibentuk berawal dari kecintaan para pengurus akan wastra nusantara, yang menjadi warisan budaya.
Selanjutnya, para pengurus tidak hanya ingin menjadi kolektor wastra nusantara semata, melainkan juga ikut melestarikan wastra tenun ini, mulai dari mensejahterakan para perajinnya.
"Kami mendirikan organisasi ini karena pada saat itu kami melihat bahwa maksud dan tujuan kami adalah untuk menjadikan perajin tenun lebih sejahtera. Itu yang menjadi tujuan awal," kata Intan Fauzi, selaku Sekretaris Jenderal Cita Tenun Indonesia, di kawasan Jakarta Selatan pada Selasa (7/11/2023).
Selama 15 tahun, organisasi ini tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang dengan menghadirkan program-program pelatihan untuk para perajin di daerah plosok setiap provinsi, serta membuat terobosan-terobosan baru.
"Kami telah menyusun program dan berkolaborasi dengan berbagai bidang keahlian, seperti bidang tekstil, akademisi, dan ahli penjualan," jelas Intan Fauzi.
Salah satu terobosan terbaru yang dihadirkan Cita Tenun Indonesia adalah membuat instalasi future/culture yang dibalut kain tenun, yang bekerja sama dengan Hendra Kusuma, dan dipamerkan di IDBYTE Art + Fashion 2023.
Tidak hanya itu, 15 tahun berdiri untuk memberikan kesejahteraan kepada para perajin kain tenun, Cita Tenun Indonesia akhirnya memperoleh lisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Tenun Indonesia.
Pada Maret 2023, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) merestui kehadiran LSP Tenun Indonesia untuk melakukan program pelatihan bagi pelaku industri tenun yang ingini mendapat sertifikat. Pencapaian tersebut sekaligus menandai 15 tahun CTI didirikan oleh Okke Hatta Rajasa.
"Selama 15 tahun kami memperjuangkan harkat martabat para penenun. Setelah perjalanan yang penuh derai air mata, kami akhirnya berhasil disertifikasi BNSP," ujar Intan Fauzi.
LSP Tenun Indonesia menjadi satu-satunya yang memberikan sertifikasi bagi penenun di Indonesia. Ada empat bidang yang menjadi fokus yakni penenunan, pewarnaan alam, pemotifan, dan pengelolaan industri tenun tangan.
"Setelah penenun dapat sertifikat, mereka artinya sudah diakui secara nasional. Dengan begitu, mereka sudah termasuk perajin yang kompeten dan harga hasil karya mereka akan naik," pungkas Cut Kamaril yang merupakan pengurus bidang Penelitian dan Pengembangan Cita Tenun Indonesia.
