Warna Classic Blue Akan Menjadi Tren Warna Tahun 2020 Menurut Pantone

Pantone, sebuah institusi spesialis warna di New York City mengumumkan bahwa ada warna yang bakalan menjadi tren di tahun 2020 mendatang. Sebelum tahun baru, Pantone mengatakan bahwa ‘Classic Blue’ adalah tren warna di tahun 2020, warna ini identik dengan warna yang akrab dan menyenangkan. Warna prediksi dari Pantone sudah menjadi tren saat awal abad millennium ini, Cerulean Blue (2000), coba cek apakah benar classic blue ini benar-benar tren di tahun 2020?

1. Classic Blue dianggap sebagai warna yang menenangkan

Pilihan Pantone pada warna biru ini tentu melewati penelitian yang panjang. Leatrice Eiseman, Direktur Eksekutif Pantone, mengatakan bahwa warna ini dikenal akan menghadirkan tantangan bagi ketidakpastian di masa depan. “Ketika kita melihat dunia di sekitar kita, kita tahu bahwa kita hidup dengan banyak kerusuhan, di mana beberapa hari kita tidak merasa cukup aman,” jelas Eiseman. “Biru, dari sudut pandang emosional, psikologi, selalu mewakili sejumlah ketenangan dan ketergantungan. Warna biru ini akan menentramkan hati, penuh ketenangan, dan rasa percaya diri. Warna ini membangun sebuah hubungan,” kata Laurie Pressman, Wakil Presiden Pantone kepada Times.

2. Sudah beberapa warna biru dipilih Pantone

Dalam bahasa pengkodean warna di Pantone, warna ini ‘Classic Blue’ disebut ’19-4052’. Ini bukan pertama kalinya Pantone menobatkan biru sebagai tren warna tahunan. Sebelumnya, Pantone sudah memilih empat warna biru yang dijadikan tren warna sejak ia mengumumkan tren warna 21 tahun lalu; Cerulean (2000), Aqua Sky (2003), Blue Turquoise (2005), Blue Iris (2008), dan Serenity (2016). Berbeda dari warna biru lainnya, warna ini memiliki elemen biru yang lebih dalam, condong ke gelap. Classic Blue dapat ditemui pada buah Blueberry atau kaleng minuman soda Pepsi.

3. Pesan positif yang dihadirkan dari warna biru ini

Terdapat pesan positif dalam warna biru klasik ini sekaligus melunturkan imej negatif tentang warna biru. ‘Blue’, biru dalam Bahasa Inggri, kerap dikatikan dengan sesuatu yang melankolis atau perasaan sedih. Tak heran bila genre musik bernama ‘blues’ yang merupakan luapan ekspresi kesedihan kaum kulit hitam di masa perbudakan. Leatrice Eiseman menepisnya dan mengatakan bahwa kaum muda memiliki perspektif yang berbeda tentang warna biru. “Itu hanya reaksi bagi para generasi yang lebih tua,” katanya pada New York Times.

Banyak faktor yang dipertimbangkan Pantone untuk menentukan tren warna. Faktor tersebut diantaranya berkaitan dengan aspek budaya, sosial, ekonomi, bahkan politik. Jadi semoga saja dengan dipilihnya warna Classic Blue dapat membawa perubahan positif terhadap keadaan dunia di tahun yang akan datang, ya Ladies!