Air Ketuban Habis, Ria Ricis Tak Dapat Lahiran Secara Normal

Selasa, 26 Juli 2022 | 15:00:00

Muna Alkatiri

Penulis : Muna Alkatiri

Air Ketuban Habis, Ria Ricis Tak Dapat Lahiran Secara Normal

Ria Ricis. (Instagram.com/riaricis1795)

Ladiestory.id - Ria Ricis mengungkapkan bahwa ia tak dapat merasakan pengalaman melahirkan secara normal. Hal ini dikarenakan air ketuban dalam rahimnya telah habis.

YouTuber yang merupakan adik dari Oki Setiana Dewi itu mengungkapkan proses kelahirannya nanti melalui vlog yang diunggah di kanal YouTube Ricis Official, Senin (25/7/2022). Ia menjelaskan alasan mengapa dirinya tak dapat melakukan proses kelahiran secara normal.

Ria Ricis menjelaskan alasan tak dapat lahiran secara normal. (Youtube.com/Ricis Official)

"Air ketubannya habis. Jadi, si bayinya nyantel di perut aku. Katanya bayinya udah gak nyaman, udah stres gitu di dalam perut," ujar Ria Ricis.

Istri Teuku Ryan itu kemudian mengungkapkan bahwa pada dasarnya, ia menginginkan dapat melahirkan secara normal. Ia juga beberapa kali berkonsultasi kepada dokter. 

Ternyata dokter tidak menyarankan Ria Ricis untuk melahirkan secara normal. Oleh karena itu, Ria Ricis berusaha menerima hal tersebut.

"Kata dokter, lahirannya ternyata harus tindakan. Dan itu tidak apa-apa," lanjut Ria Ricis kemudian.

Kondisi yang dialami oleh Ria Ricis ini disebut Oligohidramnion. Dilansir dari National Library of Medicine, Oligohidramnion adalah kelainan cairan ketuban di mana volume cairan ketuban mengalami penurunan sesuai dengan usia kehamilan. 

Penyebab volume cairan ketuban yang rendah bisa jadi dikarenakan berbagai komplikasi ibu, janin, atau plasenta. Kondisi Oligohidramnion dapat menyebabkan hasil janin yang buruk. 

Hal yang dapat disebabkan oleh hal ini antara lain, adalah peningkatan risiko kompresi tali pusat, aspirasi mekonium, persalinan sesar, deselerasi denyut jantung janin, dan penelusuran janin yang tidak reaktif. 

Oleh karena itu, bagi ibu yang mengalami kondisi Oligohidramnion ini perlu memerhatikan pentingnya menerima perawatan prenatal rutin selama kehamilan. Hal ini dilakukan untuk dapat merencanakan tindak lanjut serta meminimalisir risiko yang disebabkan oleh kondisi tersebut.