Ladiestory.id - Di sekolah, kita belajar berbagai mata pelajaran seperti matematika, bahasa, hingga ilmu pengetahuan. Namun, ada satu hal yang jarang disentuh secara mendalam, padahal sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari: cara mengatur uang. Banyak orang baru menyadari pentingnya literasi finansial ketika sudah bekerja, berkeluarga, atau bahkan terlilit utang.
Padahal, pengelolaan keuangan adalah keterampilan hidup yang idealnya dipelajari sejak muda. Berikut lima hal penting tentang uang yang tidak diajarkan di sekolah, tetapi sangat dibutuhkan untuk menghadapi dunia nyata.
1. Cara Mengelola Gaji Pertama hingga Setiap Bulan
Sekolah tidak pernah mengajarkan bagaimana mengelola gaji setelah mulai bekerja. Padahal, banyak orang merasa kebingungan ketika menerima gaji pertama dan tidak tahu cara membaginya secara tepat. Prinsip umum yang sering digunakan adalah 50–30–20:
-
50 persen untuk kebutuhan pokok,
-
30 persen untuk keinginan,
-
20 persen untuk tabungan atau investasi.
Kenyataannya, setiap orang memiliki kondisi finansial berbeda. Karena itu, membuat anggaran pribadi, meninjau pengeluaran, dan menyesuaikan gaya hidup menjadi keterampilan yang sangat penting. Tanpa pemahaman ini, gaji sering habis sebelum akhir bulan.
2. Pentingnya Dana Darurat
Sekolah mengajarkan banyak teori, tetapi tidak membahas bagaimana menghadapi risiko hidup yang datang tiba-tiba. Dana darurat adalah hal mendasar dalam pengelolaan keuangan, tetapi jarang diketahui sebelum seseorang mengalami musibah atau kebutuhan mendesak.
Dana darurat idealnya disiapkan sebesar:
-
3–6 kali pengeluaran bulanan untuk lajang,
-
6–12 kali pengeluaran bulanan untuk yang sudah berkeluarga.
Tanpa dana darurat, seseorang rentan terjebak utang, meminjam uang dengan bunga tinggi, atau menjual aset penting. Persiapan ini membantu menjaga stabilitas keuangan saat menghadapi situasi tak terduga.
3. Cara Mengelola Utang dengan Bijak
Sekolah mengajarkan matematika, tetapi tidak menjelaskan cara menghindari jeratan bunga dan cicilan. Padahal, salah mengambil keputusan utang dapat memengaruhi keuangan selama bertahun-tahun. Prinsip dasar dalam mengelola utang adalah memahami perbedaan antara utang produktif dan utang konsumtif.
-
Utang produktif: menghasilkan nilai jangka panjang, misalnya modal usaha atau pendidikan.
-
Utang konsumtif: dipakai untuk barang yang nilainya terus menurun, seperti gadget baru atau gaya hidup.
Selain itu, memahami bunga, tanggal jatuh tempo, dan total biaya pinjaman adalah hal wajib. Tanpa literasi utang, seseorang bisa terjebak dalam siklus pinjaman yang tidak berakhir.
4. Pentingnya Investasi Sejak Usia Muda
Investasi sering dianggap rumit karena tidak pernah dijelaskan di sekolah. Padahal, investasi bukan hanya tentang mengejar keuntungan besar, tetapi bagaimana membangun kekayaan secara bertahap.
Berkat teknologi, kini investasi lebih mudah diakses oleh siapa saja melalui reksa dana, obligasi, saham, atau instrumen lainnya.
Konsep paling penting yang perlu dipahami adalah bunga majemuk, di mana keuntungan menghasilkan keuntungan kembali seiring waktu. Semakin cepat memulai, semakin besar peluang memiliki kestabilan keuangan di masa depan. Tanpa pemahaman ini, banyak orang menunda investasi hingga usia matang dan kehilangan momentum.
5. Membedakan Kebutuhan dan Keinginan
Ini adalah pelajaran sederhana, tetapi sangat menentukan kesehatan finansial seseorang. Sekolah tidak mengajarkan bagaimana menilai prioritas keuangan.
Akibatnya, banyak orang menghabiskan uang untuk hal yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, hanya karena tekanan sosial atau tren.
Mampu membedakan kebutuhan dan keinginan akan membantu seseorang membuat keputusan pembelian yang lebih rasional. Dengan begitu, pengeluaran lebih terkendali dan tabungan dapat bertambah secara konsisten.
Mengatur uang adalah keterampilan hidup yang seharusnya dipelajari sejak dini. Walaupun sekolah tidak menyediakan pelajaran khusus tentang hal ini, kita tetap dapat mempelajarinya melalui pengalaman, membaca, dan membangun kebiasaan finansial yang sehat.
Dengan memahami lima hal penting di atas, setiap orang dapat membangun masa depan keuangan yang lebih aman dan terarah.