Apa Bedanya Social Distancing, Karantina Diri dan Self-Isolation?

Rabu, 18 Maret 2020 | 18:46:17

LS Lifestyle

Penulis : LS Lifestyle

Apa Bedanya Social Distancing, Karantina Diri Dan Self-Isolation?

Para ahli kesehatan mengatakan bahwa penyebaran COVID-19 bisa diperlambat jika orang mempraktikkan "social distancing". Istilah ini mungkin sering kamu dengar beberapa hari belakangan, tapi masih bingung apa definisinya. Lalu, apa perbedaan social distancing sedang karantina dan self-isolation? Berikut penjelasan singkatnya. 

Social Distancing

Menurut kamus Merriam Webster, social distancing adalah sebuah praktik menjaga jarak fisik yang lebih jauh dari biasanya dari orang lain atau menghindari kontak langsung dengan orang atau objek di tempat-tempat publik selama masa wabah penyakit menular. Tujuannya, untuk meminimalisir paparan dan mengurangi transmisi infeksi. Dalam hal ini termasuk mengurangi kontak sosial, bekerja dari rumah dan mengadakan proses belajar-mengajar dari rumah. 

Dalam hal COVID-19, karena kita masih belum mengetahui banyak informasi tentang bagaimana virus ini bekerja dan penularannya, social distancing dan perubahan tingkah laku sosial merupakan faktor terbesar agar kita bisa sedikit mengendalikan virus ini.

Dalam sejarah, pada 1918 ketika pandemik flu Spanyol terjadi, dua kota besar mengambil dua langkah yang sangat berbeda. Philadephia tidak melakukan banyak social distancing, dan memiliki korban meninggal yang lebih banyak. Sementara St. Louis menerapkan prinsip ini sehingga korban meninggal akibat flu Spanyol tidak sebanyak di Philadephia. 

Jika kamu memang harus keluar rumah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk menjaga jarak paling tidak 1 meter antara dirimu dan orang lain yang batuk atau bersin. Kamu juga disarankan untuk menghindari kontak fisik dengan orang lain, termasuk jabat tangan, pelukan dan ciuman.

Karantina Diri (Self-Quarantine)

Menurut Merriam-Webster, karantina diri artinya menahan diri untuk melakukan kontak apa pun dengan individu lain dalam periode tertentu (misalnya dua minggu) selama wabah penyebaran penyakit menular. Hal ini biasanya dilakukan dengan tetap tinggal di rumah dan membatasi kontak dengan anggota keluarga lain. Ini artinya, tidak bekerja, sekolah, arisan, dan segala aktivitas sosial lainnya (terkecuali mengunjungi dokter). 

Ohya, karantina diri terjadi ketika kamu merasa sakit, tapi memutuskan untuk memisahkan diri dengan orang lain karena ada kemungkinan kamu sudah terpapar penyakit tersebut.

Kamus ini juga menjelaskan bahwa untuk mengurangi transmisi penularan penyakit, biasanya para individu diminta oleh ahli kesehatan untuk mengkarantina diri setelah didapati melakukan kontak dekat (close contact) dengan seseorang yang terinfeksi. Atau seseorang bisa juga diminta untuk mengkarantina diri setelah kembali dari daerah di mana kasus tersebut sangat marak. 

Close contact artinya seseorang berada dalam jarak sekitar 2 meter dari orang yang terinfeksi COVID-19 untuk waktu yang lama. Close contact bisa terjadi ketika kamu hidup bersama atau berbagi tempat tinggal dengan orang terinfeksi virus tersebut. Atau, bahkan jika terkena droplet dari batuk orang yang menderita penyakit tersebut. Hal ini biasanya diketahui oleh pihak otoritas dengan melakukan contact tracing. Dan saat mereka mengetahui seseorang sudah melakukan close contact dengan penderita, individu tersebut akan diberikan sederet panduan tentang apa yang harus dilakukan, salah satunya dengan mengkarantina diri

Isolasi Diri (Self-Isolation)

Menurut kamus Merriam Webster, isolasi diri adalah tindakan mengisolasi atau memisahkan diri dari orang lain. 

Isolasi diri juga berarti tindakan pencegahan yang efektif untuk melindungi orang-orang di sekitarmu—mulai dari anggota keluarga, teman, kolega—dari terkontrak COVID-19.

Jika kamu memiliki gejala seperti mau flu atau demam, kamu sebaiknya mengisolasi dari dari orang lain selama durasi gejala tersebut. Biasanya, berlangsung selama 14 hari. 

Dalam self-isolation seseorang diharuskan menggunakan segala common sense untuk menghindari kontak dekat dengan orang lain sebanyak mungkin. Misalnya, tidak menerima tamu atau melakukan kontak muka dengan orang lain dalam jarak kurang dari 2 meter dan lebih dari 15 menit.

Dalam self-isolation, seseorang juga tidak boleh berbagi piring/gelas/sendok/handuk/bantal/dan peralatan rumah lain yang sama dengan anggota kelaurga lain. Jika peralatan yang sama digunakan, cuci bersih dengan sabun dan air atau gunakan mesin cuci baju/piring. 

Jika semua petunjuk di atas dilakukan, anggota keluarga lain tidak perlu melakukan isolasi diri. 

Sumber foto utama: Shutterstock.com