Apa itu Gaslighting? Inilah Tanda Jika Ada Gaslighting dalam Hubunganmu

Minggu, 27 Juni 2021 | 08:04:57

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

Apa Itu Gaslighting? Inilah Tanda Jika Ada Gaslighting Dalam Hubunganmu

Foto: Ladiestory.id

Siapa pernah mendengar kata “gaslighting” ? Sebenarnya, apa itu gaslighting?

Menurut Wikipedia, gaslighting adalah merujuk kepada salah satu bentuk penyiksaan secara psikologi (psikologis) yang terjadi dalam hubungan interpersonal, di mana penyiksa melemahkan rasa percaya diri korban dengan membuat mereka mempertanyakan ingatan, sudut pandang, atau kewarasan mereka.

Dengan menggunakan penyangkalan yang berulang-ulang, manipulasi, contradiksi, dan kebohongan, sang penyiksa berusaha untuk menggoyahkan kondisi psikologis korban dan melemahkan rasa percaya dirinya.

Gaslighting merupakan salah satu tindakan yang termasuk pelecehan dan manipulasi untuk segala jenis hubungan. Biasanya gaslighting terjadi pada hubungan suami istri, antar keluarga, dan teman-teman sekitar.

Oleh sebab itu, kita juga harus mengetahui ciri-ciri keadaan ketika mendapati perilaku gaslighting ini. Namun sebelum itu, alangkah lebih baiknya benar-benar tahu apa itu gaslighting

Apa itu Gaslighting?

Foto: Twitter/IDLC

Pada mulanya, istilah gaslighting dipakai dalam sebuah drama dan film yang berjudul “Gaslight”. Film ini diperankan oleh Charles Boyer yang memerankan sebagai seorang suami yang begitu licik. Nah dalam perannya, Boyer memiliki karakter yang suka memanipulasi dan menyiksa istri sendiri yang diperankan oleh Ingrid Bergman.

Tindakan gaslighting ditunjukan dengan cara membuat sang istri percaya bahwa dirinya gila dengan membuat perubahan di lingkungan sekitar istrinya. Tidak hanya itu, namun Boyer juga melecehkan dan mengendalikan istrinya. Lebih parahnya memisahkan sang istri dari keluarga dan teman-teman. Begitulah awal mula istilah gaslighting dipakai.

Dilansir dari Psychology Today, gaslighting lebih merujuk pada perilaku pelecehan secara emosional. Biasanya pelaku gaslighting akan merancang perilakunya guna menanam benih keraguan diri pada korbannya.

Pelaku akan berusaha meyakinkan bahwa perilakunya benar dan perilaku pasangannya salah meski kenyataannya tidak demikian. Perilaku gaslighting ini bisa dikatakan hampir mirip dengan istilah cuci otak.

Foto: Ladiestory.id

Seperti yang kita ketahui bahwa komunikasi adalah salah satu kunci dalam suatu hubungan. Namun tujuan utama pelaku gaslighting justru memang menghindari komunikasi. Hali ini dilakukan agar mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cepat atau tepat sasaran. 

Pada akhirnya strategi tersebut mampu mengikat korbannya dalam sebuah toxic relationship sampai berhasil dan berpotensi besar mengakibatkan terjadinya bentuk kekerasan-kekerasan dalam hubungan.

Biasanya bentuk manipulasi ini dilakukan oleh seseorang untuk terlihat berkuasa dan bisa mengontrol orang lain.

Sehingga perilaku gaslighting kerap terjadi dalam hubungan asmara, yang mana seseorang bertujuan untuk memegang kendali atas pasangannya. Namun tidak menutup kemungkinan gaslighting ini terjadi dalam banyak jenis hubungan, termasuk dengan bos, teman atau orangtua.

Memang beberapa psikolog mempercayai, gaslighting lebih sering terjadi pada orang-orang dengan harga diri yang rendah atau orang yang sangat empati. Terutama bagi orang yang merasa kasihan dengan dirinya sendiri akan lebih berisiko mengalami perilaku gaslighting.

Namun para psikolog juga percaya bahwa bentuk manipulasi ini bisa terjadi pada siapa saja. Hanya saja orang yang memiliki rasa percaya diri kuat dan pandai membangun batasan mungkin akan lebih jarang mengalami gaslighting.

Perilaku gaslighting yang disengaja ataupun tidak tetap salah satu bentuk manipulasi.

Ciri-ciri pelaku gaslighting

Foto: Ladiestory.id
  1. Sering berbohong

Berbohong dengan berbagai alasan merupakan tanda pasti adanya gaslighting. Biasanya pelaku berbohong untuk mengubah realitas orang lain.

  1. Menggunakan titik lemah korban, yaitu rasa tidak aman

Pelaku gaslighting akan tahu titik kelemahan kita seperti rasa tidak aman, kesuksesan, dan kepercayaan kita.

Sehingga pelaku akan konsisten mengkritik hal-hal ini, membuat komentar sinis untuk menyakiti dan mengendalikan kita. Mereka kemudian akan memberitahu kita untuk "menyelesaikannya," sehingga kita berpikir sudut pandang kita adalah hal yang keliru.

  1. Perilaku dan kata-kata tidak sesaui

Meskipun pelaku gaslighting mengatakan bahwa peduli dengan kita, hal itu bisa berbanding terbalik dengan apa yang dilakukannya. Mereka memberi tahu kita apa yang ingin kita dengar, kemudian melakukan hal lain sesuai kehendaknya.

  1. Memanipulasi hubungan dengan keluarga dan teman

Pelaku gaslighting akan memanipulasi hubungan kita dengan orang-orang penting dalam hidup kita. Contohnya, pelaku akan berusaha meyakinkan jika ibu kita tidak menyayangi kita, saudara kita telah melakukan fitnah, atau teman kita berbohong.

Lebih jahatnya pelaku akan meyakinkan orang-orang disekitar kita bahwa kita gila dan mendukung proses gaslighting yang sedang dilakukan. Dengan meyakinkan semua orang di sekita kita jika mereka adalah satu-satunya orang yang dapat dipercaya, pelaku gaslighting akan menjadi dalang utama.

  1. Menanyakan kewarasan korban

Setelah menerapkan berbagai cara, pelaku gaslighting akan mempertanyakan kewarasan kita. Dengan mempertanyakan realitas kita adalah cara untuk membuat kita merasa ada sesuatu yang salah dengan diri sendiri.

Pelaku gaslighting sering menuduh korban melakukan hal buruk yang sebenarnya mereka lakukan sendiri. Contohnya, pelaku gaslighting akan menuduh pasangan mereka yang melakukan perselingkuhan yang sebenarnya dilakukannya sendiri.

  1. Korban menyalahkan dan tidak percaya pada diri sendiri

Semakin hari, pelaku gaslighting akan memotong kepercayaan diri dari korbannya. Pada akhirnya korban akan merasa bahwa dirinya salah dan menjadi tidak percaya diri.

Setelah kita tahu apa itu gaslighting dan tanda ada gaslighting dalam suatu hubungan, diharapkan untuk kita lebih waspada. Sehingga gaslighting itu tidak terjadi dalam hidup kita.