Apakah Vape Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh? Ini Penjelasannya!

Selasa, 16 Agustus 2022 | 00:01:00

Apakah Vape Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh? Ini Penjelasannya!

Penggunaan Vape pada Wanita (Special)

Ladiestory.id - Seperti yang kita ketahui, merokok menjadi penyebab utama kematian yang sering terjadi. Namun, apakah Vape juga sama bahayanya seperti rokok?

Vape atau vaping merupakan rokok elektrik yang terbuat dengan bahan kimia. Dalam beberapa tahun terakhir, Vape menjadi alternatif yang lebih aman untuk pengganti rokok. Bahkan tak jarang banyak yang menjadikan vape untuk membantunya berhenti dari rokok.

Asal-usul Penggunaan Vape

ilustrasi Penggunaan Vape. (Special)

Mengutip Sharecare, vape mengacu pada penggunaan rokok elektronik yang digunakan dengan genggaman agar dapat memanaskan atau menguapkan cairan yang dihirup oleh pengguna.

Cairan vape biasanya mengandung nikotin, penambah rasa, dan bahan kimia lain seperti propilen glikol. Kombinasi bahan yang digunakan juga bervariasi sesuai merek dan rasa yang ditawarkan. Bahkan ada beberapa produk vape yang mengklaim telah bebas nikotin, ternyata masih mengandung zat berbahaya tersebut.

Bahan Umum Vape

Penggunaan Vape pada Wanita. (Special)

Bahan yang umum terdapat pada vape adalah Nikotin. Sebagian besar cairan vape memang mengandung nikotin. Diperlukan lebih banyak penelitian tentang efek jangka panjang dari rokok elektrik ini.

Selain itu, bahan lainnya adalah penambah rasa. Biasanya, terdapat dari gulungan kayu manis atau limun merah muda. Selain menimbulkan risiko karsinogen potensial, cairan ini menghadirkan risiko kerusakan inhalasi yang lebih tinggi.

Terakhir, adalah bahan kimia. Rokok elektrik atau vape sering mengnadung berbagai bahan kimia yang menjadi racun saat dipanaskan. Formaldehida yang merupakan bahan kimia alami ini sering menjadi penyebab kanker yang memicu asma dan fungsi paru-paru.

Efek Samping Vape  

Penggunaan Vape pada Wanita. (Special)

Seperti yang diketahui, cairan nikotin dapat menimbulkan berbagai risiko pada kesehatan. Nikotin dapat meningkatkan detak jantung, sangat adiktif, dan dikaitkan dengan gangguan perkembangan kognitif di kalangan remaja.

Menurut Dr. Garwood, “Orang tua harus menjauhkan vape dari jangkauan anak-anak”. Karena menurut penelitiannya, beberapa tetes cairan saja dapat membahayakan dan berisiko mematikan.

Menurut Scientific Reports, rokok elektrik mengandung banyak formaldehida yang memiliki variasi yang disesuaikan oleh merek, rasa dan ukurannya. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak kandungan formaldehida pada vape daripada rokok umumnya.

Pengguna Vape

Penggunaan Vape pada Wanita. (Special)

Rokok elektronik telah menjadi metode paling umum yang digunakan kalangan remaja. Meskipun ada batasan usia untuk menggunakan vape, yakni 18 tahun. Pada tahun 2021, mencatat bahwa banyak anak sekolah di Amerika Serikat yang menggunakan vape sebelum batas umurnya.

Vape Tidak Bisa Jadi Alternatif Pengganti Rokok

Penggunaan Vape pada Wanita. (Special)

Menurut sebuah studi tahun 2020 yang ditebitkan PLOS ONE, tidak menemukan bukti bahwa vape menjadi alternatif untuk berhenti merokok. Para peneliti menemukan bahwa satu sampai dua tahun setelah berhenti, mereka yang menggunakan vape sebagai alternatif untuk berhenti merokok memiliki tingkat keberhasilan yang sama dengan yang menggunakan alat bantu berhenti.

Kesimpulannya, vape tidak bisa menjadi alternatif untuk berhenti merokok. Jumlah nikotin yang dihirup pengguna biasanya tak terkontrol dan tidak berkurang seiring waktu.