Benarkah Kena Air Hujan Bisa Bikin Sakit? Ini Penjelasan Para Ahli

Senin, 30 November 2020 | 18:35:11

LS Health

Penulis : LS Health

Benarkah Kena Air Hujan Bisa Bikin Sakit? Ini Penjelasan Para Ahli

Musim hujan telah tiba. Biasanya, pada musim hujan, tubuh rentan terkena sakit. Tak heran, musim hujan identik dengan musim sakit, terlebih setelah kehujanan. Anggapan ini bisa jadi betul. Sebab, tak sedikit orang yang jatuh sakit sehabis kehujanan. Namun, apakah benar terkena hujan bisa menyebabkan sakit? 

Sebetulnya, air hujan tidak secara langsung dapat membuat tubuh sakit. Umumnya, penyebab orang jatuh sakit setelah kehujanan bukan karena air hujan, melainkan paparan suhu yang dingin. Kondisi dingin inilah yang membuat sistem kekebalan tubuh menurun.

Ketika kehujanan, suhu tubuh akan menurun, terlebih bila pakaian yang dikenakan basah kuyup. Kondisi ini dapat meningkatkan peluang terkena hipotermia lantaran tubuh kehilangan terlalu banyak suhu panas. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh melemah sehingga rentan terinfeksi virus yang akhirnya menyebabkan jatuh sakit. 

Ditambah lagi, dalam kondisi dingin, virus juga lebih mudah menyebar lewat udara. Bukan tak mungkin peluang terkena penyakit menjadi lebih besar seperti flu, batuk, masuk angin, sakit kepala, dan demam. 

William Schaffner, seorang ahli penyakit menular di Universitas Vanderbilt di Tennessee, Amerika Serikat, mengatakan bahwa musim dingin adalah waktu tubuh mengalami lebih banyak saluran pernapasan. Infeksi saluran pernapasan lebih mudah ditransfer pada musim dingin karena dua alasan. 

Pertama, pada musim dingin, kita lebih banyak menghabiskan waktu dalam ruangan tertutup. Akibatnya, orang cenderung saling berdekatan atau memiliki kontak tatap muka lebih lama. Kedua, berkaitan dengan kelembaban. Saat musim hujan, tingkat kelembaban meningkat sehingga virus bertahan lebih lama di udara. 

Nah, bila salah seorang yang sedang flu, lalu bersin, berada cukup dekat dalam ruangan bersama mereka yang sehat, kemungkinan orang yang sehat bisa menghirupnya. Akibatnya, mereka ikut terinfeksi. 

"Ketika menularkan virus dari satu orang ke orang lain, kami biasanya berjarak tiga kaki satu sama lain,  yang disebut 'zona pernapasan. Namun, saat berada di kelembaban rendah seperti musim dingin, tampaknya sedikit kelembaban yang mengelilingi virus menguap," katanya dilansir dari laman Healthline

Para ahli mengatakan cuaca yang lebih dingin dapat membuat virus flu lebih mudah bersirkulasi meski kasus influenza juga dapat terjadi pada musim gugur.

Karena itu, disarankan setelah kehujanan untuk segera mandi, cuci rambut, dan mengganti pakaian agar suhu tubuh tidak semakin dingin yang dapat menyebabkan sakit. Setelah itu, mengkonsumsi cukup air putih serta beristirahat. 

Selain itu, mengenakan pakaian hangat selama musim dingin demi melindungi tubuh dari cuaca dingin yang rentan membuat sakit.