1. Fashion
  2. Berangkat dari Isu Lingkungan, Napak Bhumi Ubah Limbah Jadi Sepatu
Fashion

Berangkat dari Isu Lingkungan, Napak Bhumi Ubah Limbah Jadi Sepatu

Berangkat dari Isu Lingkungan, Napak Bhumi Ubah Limbah Jadi Sepatu

Sepatu Napak Bhumi. (Napak Bhumi)

Ladiestory.id - Seiring berjalannya tahun, industri fashion di Indonesia semakin berkembang dengan bermunculannya trend baru. Hal itu mengakibatkan tumpukan limbah fashion yang semakin banyak. 

Limbah fashion nyatanya menjadi penyumbang polusi terbesar kedua di dunia. Limbah fashion yang dibuang begitu saja ke lautan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Napak Bhumi membawa visi mulianya untuk membantu mengurangi limbah fashion dengan memanfaatkannya kembali menjadi sepatu.

Sepatu Napak Bhumi. (Napak Bhumi)

 

Muhammad Febriansyah, selaku Founder dari brand tersebut mengatakan bahwa Napak Bhumi hadir dari ketertarikannya pada isu lingkungan. Ebi, sapaan hangatnya, mengatakan bahwa nama Napak Bhumi mengacu pada keinginan untuk selalu meninggalkan jejak baik di mana pun dan kapan pun melangkah.

“Ide awalnya itu adalah karena dulu saya sering clean up di beberapa daerah, saya sering menemukan limbah-limbah fashion di sungai. Awalnya cuma clean up, dan kita pilah-pilah, akhirnya karena saya juga suka berdandan, saya memutuskan untuk mengubah ini jadi sepatu, yang mana relate dengan keseharian saya yang suka traveling,” ujar Ebi kepada tim Ladiestory.id, Jumat (19/1/2024).

Dalam pembuatan sepatunya, Napak Bhumi memanfaatkan bahan baku utamanya yang berasal dari limbah denim dan ban bekas. Sebesar 60% bahan baku didapatkan dari Kali Ciliwung, dan 40% dari Dropbox yang diletakkan di beberapa titik lokasi yang terhubung dengan Napak Bhumi.

“Masyarakat bisa menyumbangkan limbah-limbah fashion-nya seperti denim, kain perca, atau kain tradisional ke dropbox tersebut,” terang Ebi.

Sepatu Napak Bhumi. (Napak Bhumi)

 

Sementara limbah yang berasal dari Kali Ciliwung diperoleh saat tim Napak Bhumi turut serta clean up sungai bersama satgas setempat.

“Napak Bhumi juga sudah beberapa kali ikut andil clean up di sungai bersama satgas Ciliwung. Kita sering menemukan kain-kain yang tidak terkelola, itu kita ambilin, kita cuci, lalu diaplikasikan ke sepatu untuk menambah aksen atau jadi bahan juga,” tuturnya.

Dibanderol seharga Rp450 ribu hingga Rp750 ribu, pembeli bisa mendapatkan sepasang sepatu, tote bag, serta besek rotan sebagai pengganti dus. Pembeli juga bisa mendesain khusus sepatu yang diinginkannya bersama Napak Bhumi.

Untuk melakukan pemesanan, dapat melalui direct message Instagram di @napak.bhumi atau lewat BliBli Official Store-nya di napak.bhumi.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel