Bisa Picu Eksaserbasi, Kenali Gejala dan Faktor Risiko PPOK

Selasa, 30 Mei 2023 | 14:25:00

Bulan Maghfira

Penulis : Bulan Maghfira

Bisa Picu Eksaserbasi, Kenali Gejala Dan Faktor Risiko Ppok

PPOK. (Special)

Ladiestory.id - PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik merupakan penyakit paru yang terjadi di saluran pernapasan. Saluran napas yang terkena PPOK akan menjadi rusak dan terjadinya penumpukan dahak, sehingga nantinya paru-paru atau saluran napas tidak bisa bekerja secara optimal dan akan terjadinya keterbatasan masuknya saluran udara.

Hingga saat ini, PPOK masih menjadi salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia dengan beban ekonomi dan sosial yang substansial dan semakin meningkat.

dr. Triya Damayanti, Sp.P(K) dalam Media Briefing Komitmen Bersama untuk Mengatasi PPOK di Indonesia. (ladiestory.id/ Bulan Maghfira)

 

dr. Triya Damayanti, Sp.P(K) menyebutkan bahwa seseorang dapat didiagnosis PPOK saat adanya gejala seperti sesak napas, batuk kronik yang tak kunjung sembuh, dan adanya produksi dahak yang berlebihan.

“Dilihat juga faktor risiko yang terjadi pada pasien, seperti merokok, pekerjaan tertentu, dan polusi di dalam atau luar ruangan,” ujar dr. Triya di kawasan Karet Kuningan, Senin (29/5/2023).

“Gejalanya bisa semakin memburuk atau progresif secara perlahan. Ada suatu masa ketika pasien PPOK menjadi eksaserbasi, jadi kayak seperti serangan, penambahan gejala dari yang biasanya,” sambung dr. Triya.

Pada pasien yang mengalami eksaserbasi, maka ia akan mengalami sesak napas yang meningkat, produksi dahak yang meningkat, serta laju napas dan nadi yang menjadi lebih cepat pula.

Lebih lanjut, Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UI, Prof. dr. Wiwien Heru Wiyono, PhD, Sp.P(K) mengatakan bahwa kondisi pasien yang mengalami eksaserbasi akan mempercepat penurunan fungsi paru.

“Setiap kali eksaserbasi PPOK terjadi, mungkin meninggalkan kerusakan paru permanen dan ireversibel sehingga lebih sulit bagi pasien untuk bernapas dan meningkatkan perkembangan gejala yang lebih buruk ke depannya,” tutur dr. Wiwien.

Adapun tujuan utama dari pengobatan PPOK adalah untuk mengontrol gejala dan mencegah terjadinya eksaserbasi pada pasien.