Produktivitas Bertambah, 5 Cara Meningkatkan Komunikasi Lebih Baik Di Tempat Kerja

Rabu, 1 Desember 2021 | 13:25:00

Juni Dani, S.H., CBC, LCPC

Juni Dani, S.H., CBC, LCPC

Career Stylist & Character Coach

Founder of jdnext.id

Produktivitas Bertambah, 5 Cara Meningkatkan Komunikasi Lebih Baik Di Tempat Kerja

Foto: Ladiestory.id

Interaksi dan komunikasi yang baik di lingkungan kerja merupakan hal yang penting, namun cukup menantang untuk dilakukan.

Komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan kerja yang baik, meningkatkan produktivitas, serta menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging). Sebaliknya, lingkungan kerja dengan komunikasi kerja yang buruk di antara para personelnya dapat menyebabkan tingginya turnover karyawan.

Cara Meningkatkan Komunikasi di Tempat Kerja

Apa saja cara untuk meningkatkan komunikasi yang baik di lingkungan kerja?

1. Budaya Mendengar

Foto: Ladiestory.id

Komunikasi adalah proses dua arah. Jika kita ingin meningkatkan komunikasi secara keseluruhan di tempat kerja, maka kita perlu meluangkan waktu untuk mendengarkan masukan dan umpan balik dari anggota tim kita. 

Jangan sampai kita hanya menuntut untuk didengarkan, tapi menolak untuk mendengarkan masukan anggota tim kita.

2. Open Door Policy

Kebijakan “pintu terbuka” (open door policy) adalah kebijakan komunikasi di mana level manajemen di suatu organisasi membiarkan pintu ruangan kantor mereka “terbuka” untuk mendorong keterbukaan dan transparansi dengan karyawan organisasi tersebut.

Karyawan didorong untuk tidak sungkan mampir ketika mereka merasa perlu bertemu dan berdiskusi dengan seniornya. Selain itu, seseorang dapat berkomunikasi lebih nyaman dan terbuka dalam suasana yang lebih pribadi.

3. Program Mentoring

Foto: Ladiestory.id

Salah satu cara untuk membangun hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja adalah melalui proses mentoring.

Dalam proses mentoring, akan ada proses transfer knowledge dari mentor kepada mentee. Seorang mentor harus mau meluangkan waktunya untuk berkomunikasi, mengajarkan dan membimbing mentee agar mentee dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan harapan mentor.

4. Budaya Coaching

Seseorang umumnya akan merasa lebih dihargai dan termotivasi apabila ia merasa diberikan manfaat, bukan hanya dimanfaatkan oleh perusahaan.

Budaya coaching dalam suatu organisasi menekankan pada hubungan antar manusia di lingkungan kerja dengan mempercayai bahwa setiap orang memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan karier mereka.

5. Mengontrol Volume Suara

Walaupun terdengar sepele namun ternyata banyak orang yang sakit hati dan salah paham karena volume suara yang tidak terkontrol. Ada karyawan yang memutuskan resign karena sakit hati dimarahi di depan banyak orang.

Pujilah sesorang yang berprestasi secara terbuka, namun usahakan menegur seseorang yang berbuat salah di tempat yang  lebih privat.

Menghadapi Tantangan dalam Bekerja dan Berkomunikasi dengan Milenial dan Gen-Z

Adanya perbedaan cara pandang dan cara bekerja dalam satu lingkungan kerja yang para personelnya terdiri dari generasi yang berbeda juga dapat menimbulkan isu komunikasi. 

Pernah tidak para milenial leader menghadapi tantangan dalam bekerja dan berkomunikasi dengan Gen-Z? Begitu pula sebaliknya, mungkin Gen-Z juga bingung dengan cara pikir dan ekspektasi dari para milenial leader.

Jika kamu termasuk milenial dan Gen-Z yang sering mengalami kejadian tersebut, kamu bisa mengikuti acara career talk untuk meningkatkan komunikasi di tempat kerja.

Foto: Dok. JDNext

Yuk dengarkan perspektif dari para milenial dan Gen-Z dalam career talk bertema “Millenial vs Gen-Z in The Workplace” yang diadakan pada Minggu, 5 Desember 2021 pukul 10.00—12.00 WIB melalui platform Zoom. Acara ini akan dipandu oleh Juni Dani, beserta panelis dari milenial dan gen Z yang akan memberikan persektif mereka masing-masing.

Keuntungan dari mengikuti acara ini, antara lain: networking, tips dari para advokat, doorprize, dan kesempatan perekrutan. Kamu pun berkesempatan untuk memenangkan konsultasi karier, lho!