Cita Rasa Unagi dalam Hidangan Tradisional Jepang

Selasa, 20 Februari 2024 | 09:43:00

KD Mumpuni

Penulis : KD Mumpuni

Cita Rasa Unagi Dalam Hidangan Tradisional Jepang

Ilustrasi Unagi. (Canva)

Ladiestory.id - Belut Jepang atau yang dikenal dengan nama unagi adalah jenis belut yang berasal dari Jepang dan merupakan salah satu makanan yang populer dalam masakan Jepang. Unagi telah lama menjadi bagian penting dari budaya kuliner Jepang, dan memiliki sejarah yang kaya serta beragam manfaat kesehatan.

Unagi merupakan jenis belut air tawar yang dikenal dengan nama ilmiah Anguilla japonica. Salah satu ciri khas dari unagi adalah pola zigzag berwarna kuning di bagian perutnya. Pola ini menjadi salah satu cara untuk mengidentifikasi unagi Jepang dari jenis belut lainnya. Unagi biasanya hidup di sungai-sungai dan rawa-rawa yang terhubung dengan laut, di mana mereka dapat berenang ke dan dari laut selama masa migrasi mereka.

Unagi telah menjadi bagian penting dari masakan Jepang selama berabad-abad, dan memiliki beragam metode memasak yang digunakan untuk mengolahnya menjadi hidangan yang lezat dan bergizi. Salah satu cara paling populer untuk memasak unagi adalah dengan metode teriyaki, di mana unagi dipanggang dan disajikan dengan saus teriyaki yang manis dan gurih.

Ada banyak cara untuk menikmati unagi di dalam masakan Jepang, yang masing-masing menawarkan daya tarik dan rasa kuliner yang unik, sebagaimana dilansir dari laman savorjapan.com, misalnya:

Shirayaki

Ilustrasi Shirayaki. (Canva)

 

Berbeda dengan kabayaki, shirayaki adalah metode persiapan yang lebih sederhana di mana fillet belut dipanggang tanpa saus kecap manis. Sebaliknya, belut ringan disajikan dengan sedikit garam sebelum dipanggang, memungkinkan rasa alami belut untuk bersinar. Shirayaki sering disukai oleh mereka yang menghargai rasa halus belut segar dan menikmati pengalaman bersantap yang lebih halus.

Unadon

Ilustrasi Unadon. (Canva)

 

 

 Unadon atau mangkuk belut, adalah hidangan populer di mana fillet belut panggang disajikan di atas mangkuk nasi putih dan disiram dengan saus kabayaki. Hidangan ini menawarkan kombinasi rasa dan tekstur yang memuaskan, dengan manisnya saus kabayaki melengkapi rasa gurih belut dan nasi yang empuk sebagai basis netral.

Hitsumabushi

Ilustrasi Hitsumabushi. (Canva)

 

 

Hitsumabushi adalah hidangan khas dari Nagoya, di mana fillet belut panggang disajikan di atas sepiring nasi dalam sebuah kotak laker. Para penikmat dapat menikmati hitsumabushi dengan tiga cara berbeda: pertama, dengan menikmati belut dan nasi seperti itu.  Kedua dengan menambahkan bumbu seperti wasabi, nori (rumput laut), dan daun bawang; dan ketiga, dengan menuangkan dashi (kaldu Jepang) di atas belut dan nasi untuk menciptakan hidangan yang menghangatkan seperti sup.

Sushi dan Sashimi

Ilustrasi Sushi dan Sashimi. (Canva)

 

 

Unagi juga sering dinikmati sebagai sushi nigiri dan sashimi, di mana belut yang dipotong tipis disajikan dengan wasabi dan ditempatkan di atas sebutir kecil nasi cuka. Rasa halus belut segar sempurna dipadukan dengan nasi yang sedikit asam dan wasabi yang pedas, menciptakan camilan yang lezat dan menggugah selera.

Kabayaki

Ilustrasi Kabayaki. (Canva)

 

 

Hidangan tradisional Jepang di mana fillet belut dibelah, dibersihkan dari tulang, ditusukkan dengan tusuk bambu, dan kemudian dipanggang dengan saus manis berbahan dasar kecap yang dikenal sebagai tare. Proses persiapan kabayaki memerlukan ketepatan dan keahlian untuk memastikan belut dimasak dengan sempurna, menghasilkan daging yang lembut, empuk, dan berlapis saus manis yang karamel.

Unagi memiliki rasa daging yang lembut dan manis, serta tekstur yang kenyal dan berair. Mereka juga kaya akan nutrisi, termasuk protein, omega-3, vitamin B12, vitamin A, dan zat besi. Melalui upaya konservasi yang berkelanjutan dan pengelolaan yang bijaksana, diharapkan populasi unagi Jepang dapat dipulihkan dan dijaga untuk generasi mendatang, sehingga kita dapat terus menikmati kelezatan dan keunikan dari hidangan ini.