Bahaya! Ini Dampak dari Silent Treatment

Rabu, 13 Juli 2022 | 16:45:00

Lukyana Arsa

Penulis : Lukyana Arsa

Bahaya! Ini Dampak Dari Silent Treatment

Silent Treatment. (Special)

Ladiestory.id - Ada pepatah lama yang menyebutkan bahwa silent is the golden, diam adalah emas. Sayangnya, istilah ini tidak selalu relate dengan semua kondisi. Kamu sendiri pasti sering mendiamkan seseorang karena suatu masalah, bukan?

Diam sebagai bentuk penolakan untuk tidak terlibat dalam obrolan biasanya digunakan seseorang sebagai alat untuk mengontrol orang lain dalam suatu hubungan. Ini bukan cara terbaik dalam menghadapi masalah.

Tentu berbeda dengan diam yang dilakukan seseorang karena sedang butuh waktu untuk memikirkan akar masalah dan mencari jalan keluarnya. Menurut verywellmind, yang membedakan keduanya terletak pada timeout mindfull.  Artinya, kedua pihak atau seseorang yang memiliki hubungan dengan orang lain berusaha memusatkan perhatiannya pada masalah yang terjadi.

Ia akan mencari akar masalahnya dari dua sisi dan berusaha menemukan solusi. Kemudian, keduanya membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah tersebut Ketika sudah benar-benar siap.

Wajar jika dalam suatu hubungan ada masalah yang akhirnya menimbulkan pertengkaran. Kecewa, kesal, dan marah kadang-kadang membuat seseorang sering mengabaikan atau mendiamkan orang lain tanpa ingin bicara. Istilah bekennya adalah Silent Treatment.

Banyak yang berpikir bahwa silent treatment digunakan untuk menyadarkan seseorang karena kesalahannya yang telah diperbuat, tapi lama-kelamaan silent treatment ini menjadi alat untuk mengontrol seseorang di dalam sebuah hubungan.

Silent treatment membuat orang menjadi serba salah, overthinking dan tergolong ke dalam kekekarasan secara emosional. Silent treatment juga akan membuat suatu hubungan menjadi renggang dan berujung pada sebuah perpisahan.

Untuk kamu, korban atau pelaku silent treatment, ketahui terlebih dahulu seberapa berbahayanya jika silent treatment ini kamu lakukan dalam waktu yang panjang.

Hubungan Akan Memiliki Jarak

Hubungan Berjarak. (Special)

Seseorang yang diabaikan oleh pasangannya akan berpikir bahwa ia tidak pernah punya kesempatan untuk berbicara dan mengutarakan perasaannya. Mau tau mau ia harus menahan rasa tak enak sendirian.

Pengabaian yang terjadi berulang-ulang akan membuat jarak diantara kedua belah pihak. Yang satu merasa overthinking dan merasa bersalah, yang satunya lagi tetap dengan bertahan di atas keegoisan. Tak heran jika perpisahan bahkan perselingkuhan sering terjadi.

Kondisi Mental akan Memburuk

Tekanan Mental. (Special)

Karen Young melalui Heysigmund menyebutkan bahwa kalau rasa sakit yang ditimbulkan akibat perlakuan silent treatment sama rasanya seperti rasa sakit akibat dengan fisik. Depresi, marah, frustrasi, gelisah, kesepian sampai merasa putus asa adalah sebagian kecil pengaruh kesehatan mental yang timbul akibat silent treatment.

Emosi yang tak tersalurkan membuatnya kehilangan jati diri. Korban silent treatment akan merasa dihargai. Parahnya lagi akan memberinya trauma berkepanjangan jika kembali menjalani hubungan dengan orang lain.

Menimbulkan Sakit Fisik yang Serius

Sakit. (Special)

Selain mental, bagian fisik juga akan terserang hanya karena pengabaian yang berkepanjangan dan tidak coba untuk diselesaikan. Otak manusia memiliki korteks cingulare anterior yang berfungsi untuk mendeteksi berbagai tingkat rasa sakit. Saat diabaikan, korteks akan mengirim sinyal ke otak bahwa fisik seseorang sedang dalam keadaan sakit.

Gejala umumnya bisa berupa sakit kepala, diare, mudah lelah, sampai insomnia. Dampak jangka panjang yang dirasakan korban  silent treatment diantaranya diabetes, tekanan darah, sakit jantung, kanker, pembekuan darah sampai disfungsi.

So, jangan sepelekan lagi dampak silent treatment, ya!

Masalah Tidak akan Pernah Selesai

Pasangan Bermasalah. (Special)

Dampak yang paling terlihat Ketika pasangan saling bertengkar namun tak pernah ada niat untuk memperbaiki adalah masalah tersebut tidak akan pernah selesai dan akan terus berakar.

Pengabaian yang sudah sering terjadi akan membuat korban menjadi jenuh. Sebagian memilih diam, namun ada juga yang memilih untuk pergi.  Parahnya, saat emosi dan perasaan tak tersalurkan, seseorang akan mudah untuk menceritakan keburukan pada orang lain.

Welcome to Toxic Relationship

Toxic Relationship. (Special)

Ketika salah satu orang mulai merasa tak nyaman dengan hubungannya disitulah sebuah hubungan bisa dikatakan sebagai sebagai hubungan yang beracun atau lazim yang disebut dengan toxic relationship.

Harusnya Ketika punya pasangan, kamu punya kesempatan untuk berbicara dan mendiskusikan apapun tentang keinginan maupun perasaan yang kamu rasakan. Ada masalah, ya diperbaiki bukan diabaikan.

Jika hubunganmu sudah berada di tahap toxic, kamu hanya punya dua pilihan. Bertahan tapi sakit hati atau melepaskan dengan cara berhenti dan pergi. Bijak-bijaklah dengan keputusanmu. Diam tak selamanya menjadi emas. Pasangan yang baik tidak akan menghukummu apalagi sampai menghancurkan dirimu.