Dampak Kualitas Udara Yang Buruk Terhadap Kesehatan Manusia

Jumat, 18 Agustus 2023 | 16:05:00

KD Mumpuni

Penulis : KD Mumpuni

Dampak Kualitas Udara Yang Buruk Terhadap Kesehatan Manusia

Ilustrasi Polusi Udara. (Canva)

Ladiestory.id - Kualitas udara kota Jakarta sedang tidak baik-baik saja dalam beberapa bulan ini.  Dikutip dari situs pemantau kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di Ibu Kota berada di angka 165 AQI US.

Angka kualitas udara itu tercatat bahwa saat ini DKI Jakarta masih masuk dalam kategori tidak sehat nomor dua di dunia. Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI hari ini PM 2.5. Angka Konsentrasi itu, 16,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Kualitas udara mengacu pada kebersihan dan komposisi udara di lingkungan tertentu. Ini melibatkan sejumlah parameter dan polutan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, ekosistem, dan lingkungan secara keseluruhan. Kualitas udara yang buruk dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas udara meliputi:

Ilustrasi Kualitas Udara Yang Buruk Menggangu Kesehatan. (Canva)

 

1. Partikulat Materi (Particulate Matter, PM)

Partikel-partikel kecil dalam udara, seperti debu, asap, dan partikel lainnya. Partikel-partikel ini dapat bersifat berbahaya karena dapat masuk ke dalam saluran pernapasan manusia dan menyebabkan masalah pernapasan serta masalah kesehatan lainnya.

2. Ozon Troposferik

Ozon di lapisan bawah atmosfer, juga dikenal sebagai ozon permukaan, adalah polutan udara yang dihasilkan oleh reaksi kimia antara polutan lainnya di bawah sinar matahari. Ozon troposferik dapat menyebabkan masalah pernapasan dan berdampak negatif pada tanaman.

3. Oksida Nitrogen (NOx) dan Dioxide (NO2)

 Polutan yang berasal terutama dari aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil. NOx dan NO2 dapat berkontribusi pada pembentukan hujan asam dan polusi udara.

4. Bahan Kimia Volatile Organik (Volatile Organic Compounds, VOCs)

Ilustrasi Polusi Udara di Kota. (Special)

 

Senyawa kimia yang menguap dari produk-produk seperti cat, pelarut, dan bahan kimia rumah tangga. VOCs dapat menyebabkan polusi udara dalam ruangan dan berkontribusi pada pembentukan ozon troposferik.

5. Karbondioksida (CO2)

Gas rumah kaca utama yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Peningkatan konsentrasi CO2 dalam atmosfer berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Monitoring kualitas udara melibatkan pengukuran berbagai parameter, termasuk partikulat materi (PM2.5 dan PM10), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), bahan kimia volatile organik (VOCs), dan beberapa polutan lainnya.

Berdasarkan data pemantauan, sistem peringatan dini dapat dikembangkan untuk memberitahu masyarakat tentang tingkat polusi udara yang tinggi dan memberikan saran tentang tindakan yang harus diambil untuk melindungi kesehatan.

Ilustrasi Polusi Pabrik. (Special)

 

Monitoring kualitas udara sangat penting untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan. Banyak negara memiliki jaringan pengukuran yang memantau konsentrasi berbagai polutan udara. Data ini digunakan untuk mengambil tindakan mitigasi dan kebijakan untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara.

Tujuan dari monitoring ini adalah untuk memahami pola polusi udara, mengidentifikasi sumber-sumber polusi, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Paparan terhadap polusi udara dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk masalah pernapasan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Partikulat materi dan bahan kimia seperti ozon dan nitrogen dioksida dapat merusak saluran pernapasan dan berdampak pada kesehatan jantung. Untuk mengatasi kualitas udara yang buruk, tindakan mitigasi dan kebijakan lingkungan diperlukan.

Pengurangan emisi dari sumber-sumber polusi seperti kendaraan bermotor, industri, dan pembangkit listrik, serta pengembangan energi bersih dan ramah lingkungan. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang dampak polusi udara juga penting untuk mendorong perilaku yang lebih ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan memilih metode transportasi massal daripada kendaraan pribadi.