Risiko Kematian Dini, 6 Dampak Tubuh Terlalu Kurus

Jumat, 18 Maret 2022 | 00:01:00

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

Risiko Kematian Dini, 6 Dampak Tubuh Terlalu Kurus

Ilustrasi perempuan kurus. (Special)

Ladiestory.id - Setiap perempuan pasti menginginkan bentuk badan yang bagus. Bahkan memiliki tubuh kurus seolah menjadi standar kecantikan bagi beberapa orang.

Banyak perempuan yang terobsesi untuk diet demi memiliki tubuh yang kurus. Namun ternyata memiliki berat badan rendah bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

Mudah Sakit

Ilustrasi perempuan sakit. (Special)

Orang yang memiliki tubuh terlalu kurus biasanya kekurangan asupan, seperti karbohidrat, protein, hingga kalori. Sedangkan ketiga asupan tersebut sangat diperlukan tubuh untuk menjaga sistem imun manusia.

Terlebih tubuh memerlukan protein untuk membangun sistem kekebalan tubuh. Sebab, dengan protein, maka enzim dan hormon dapat membuat jaringan baru yang sudah terinfeksi.

Sedangkan, jika tubuh tidak memeliki protein yang cukup, maka sistem kekebalan tubuh juga menurun. Hal ini yang membuat tubuh mudah terserang penyakit.

Bahkan pada 2018 terdapat studi dari Clinical Microbiology and Infection. Dituliskan jika infeksi dan badan terlalu kurus saling berkesinambungan. Jika tubuh semakin kurus, maka semakin tinggi risiko terkena infeksi dan penyakit.

Anemia

Ilustrasi perempuan anemia. (Special)

Kurang darah atau yang kerap disebut anemia, bisa menjadi dampak bagi orang yang terlalu kurus. Anemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah atau keadaan di mana sel darah merah tidak berfungsi sebagai mana mestinya.

Anemia pun menggandeng beberapa rasa sakit, seperti sakit kepala, pusing, rasa lelah. Rasa sakit tersebut tentunya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tulang Lemah dan Osteoporosis

Ilustrasi osteoporosis. (Special)

Kalsium dan Vitamin D sangat dibutuhkan dalam pembentukan tulang. Dua kandungan ini paling banyak ditemukan di susu dan yoghurt.

Namun, kebanyakan orang kurus enggan untuk minum susu dan yogurt. Oleh sebab itu, mereka rentan mengalami mineral tulang yang rendah, osteoporosis, hingga patah tulang.

Walaupun osteoporosis umumnya diderita oleh orang tua, tapi bagi manusia yang memiliki berat badan rendah juga berisiko mengalami osteoporosis.

Bahkan tak hanya menimbulkan masalah pada tulang, tapi memiliki badan terlalu kurus juga berdampak bagi rambut, kulit, hingga gigi. Sehingga, rambut mudah rontok, kulit kering, kulit menipis, gigi yang tidak sehat.

Meninggal Lebih Cepat

Ilustrasi sakit. (Special)

Memiliki dampak cukup ekstrem, mereka yang memiliki badan kurus cenderung lebih cepat meninggal dibanding dengan orang yang memiliki berat badan ideal. Orang yang kurus berisiko terhadap penyakit jantung. 

Bahkan dalam sebuah studi menuliskan peradangan kronis yang membuat terjadinya atherosclerosis. Proses penumpukan lemak yang ada di aliran darah sehingga menyumbat lajurnya darah menuju jantung.

Dilansir beberapa sumber, orang berbadan kurus berisiko meninggal lebih cepat dibanding mereka yang obesitas. Sebuah studi mengatakan data angka menyebutkan mereka yang obesitas memiliki angka 20 hingga 30 persen lebih tinggi ketimbang mereka yang memiliki berat normal. Sedangkan yang kekurangan berat badan punya risiko mencapai 80 persen ketimbang orang normal.

Diabetes

Ilustrasi cek diabetes. (Special)

Tak hanya orang gemuk, namun orang berbadan kurus juga harus berhati-hati dalam mengonsumsi gula. Sebab mereka juga rentan terkena penyakit diabetes.

Pasalnya, orang kurus terbiasa memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Sehingga, kadar insulin dalam tubuh tinggi. Inilah yang akan membuat gula darah turut meningkat.

Masalah Kesuburan

Ilustrasi sistem reproduksi perempuan. (Special)

Rupanya kesuburan juga bisa dipengaruhi oleh berat badan seseorang. Memiliki tubuh kurus bisa mengakibatkan masalah kesuburan.

Bahkan, orang dengan berat badan rendah bisa memicu masalah seksual, seperti disfungsi ereksi dan daya tahan tubuh lemah. Pada 2010, sebuah studi menuliskan seseorang yang terlalu kurus memiliki jumlah sperma yang yang lebih sedikit dibanding mereka yang memiliki berat badan ideal.