Diduga Idap Bipolar Tingkat Tinggi, Medina Zein Jalani Visum Fisioterapis

Minggu, 15 Mei 2022 | 11:00:00

Monica Dameria

Penulis : Monica Dameria

Diduga Idap Bipolar Tingkat Tinggi, Medina Zein Jalani Visum Fisioterapis

Medina Zein. (Instagram.com/medinazein)

Ladiestory.id - Medina Zein tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit di kawasan Bandung, Jawa Barat. Ia dikabarkan dirawat lantaran mengidap gangguan bipolar akut tingkat tinggi.

Kuasa hukum Medina Zein, Razman Arif Nasution mengaku telah menjenguk sang klien di rumah sakit. Ia mengatakan bahwa kondisi Medina Zein dalam keadaan sakit dan masih dirawat.

"Tentang Medina Zein. Saya kemarin sekitar pukul 12 tengah hari, sudah datang membesuk klien saya, saudari Medina Zein. Dari pertemuan tersebut, saya melihat langsung bahwa Medina dalam keadaan sakit dan Medina dirawat," ungkap Razman Arif Nasution.

Razman Arif mengungkapkan bahwa sang klien tengah menjalani isolasi selama dua minggu. Medina Zein juga sedang melakukan observasi yang kerap disebut visum fisioterapis.

"Kemudian, saat ini dalam isolasi tersebut, Medina dalam perawatan serius yang sangat serius, dan sebagaimana saya jelaskan minggu lalu, Medina akan dilakukan observasi selama dua minggu yang disebut dengan visum, visum fisioterapis," jelas Razman Arif Nasution.

Medina Zein dikabarkan mengidap bipolar akut tingkat tinggi. Oleh karena itu, pihak rumah sakit akan mengecek saraf dan bipolar di dalam tubuh Medina Zein.

"Dia akan dicek saraf-sarafnya, bipolarnya dan bipolar Medina Zein adalah bipolar akut tahap tertentu. Tapi bukan gila ya, ingat itu. Tapi bipolar akut tahap tinggi," ujar Razman Arif Nasution.

Terkait biaya rumah sakit, Razman Arif menegaskan bahwa sang klien dibantu oleh keluarga dan investor untuk membayar perawatan yang dijalani.

"Medina di isolasi mandiri. Dia membayar secara pribadi dibantu keluarga dan investornya," tutur Razman Arif Nasution

Seperti yang telah diketahui, gangguan bipolar atau kerap disebut manik depresi merupakan kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati menjadi ekstrem. Kondisi ini dapat mencakup emosi yang tinggi dan terendah (depresi).