Du’Anyam, Sebuah Socialpreneur yang Sejahterakan Wanita NTT Melalui Anyaman

Sabtu, 21 Desember 2019 | 15:30:31

LS Lifestyle

Penulis : LS Lifestyle

Du’anyam, Sebuah Socialpreneur Yang Sejahterakan Wanita Ntt Melalui Anyaman

Anyaman merupakan kerajinan tangan yang sangat dijaga kelestariannya. Menganyam juga salah satu tradisi yang menjadi lapangan pekerjaan di beberapa daerah di Tanah Air, salah satunya di Nusa Tenggara Timur (NTT). Banyak wanita NTT yang menjadikan menganyam sebagai salah satu sumber pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu kewirausahaan sosial, Du’Anyam, membantu kelestarian dari tradisi menganyam ini.

1. Du’Anyam sebagai sebuah socialpreneur yang membantu para wanita NTT

Pengrajin Du'Anyam
sumber: Instagram @duanyam

Du’Anyam yang merupakan sebuah socialpreneur menolong para wanita di belasan desa NTT untuk membuat anyaman sebagai alternatif mereka untuk mendapatkan penghasilan selain dari ladang. Sampai saat ini, selain membantu memasarkan hasil anyaman para wanita di NTT, Du’Anyam juga mengedukasi ibu-ibu untuk memproduksi produk-produk yang berkualitas. Founder Du’Anyam, Azalea Ayuningtyas, mengatakan bahwa Du’Anyam memberikan pendampingan anyam bagi para wanita di Flores Timur sejak tahun 2015 lalu hingga kita jumlahnya sudah mencapai 450 penganyam yang telah tersebar di 17 desa di NTT.

2. Berkat Du’Anyam perekonomian di NTT semakin meningkat

Wanita NTT sedang menikmati santap siang
sumber: Instagram @duanyam

Tidak hanya di Indonesia, Du’Anyam juga sudah menjual produknya ke mancanegara seperti Amerika, Jepang, Kanada, dan Milan. Tentunya, hal ini perekonomian di NTT, khususnya para wanita yang ikut menganyam semakin meningkat. Du’Anyam juga berfokus pada dua aspek kehidupan, aspek sosial dan aspek bisnis. Untuk aspek sosial, Du’Anyam tentu sudah berhasil meningkatkan kesejahteraan para ibu dan wanita di NTT yang juga sudah membantu mereka memenuhi kebutuhan pangan sehat mereka. Untuk aspek bisnis, kesuksesan Du’Anyam mengekspor anyaman ke luar negeri adalah salah satu contohnya.

3. Berawal dari masalah kesehatan

Salah satu keluarga di NTT
sumber: Instagram @duanyam

Kehadiran Du’Anyam di NTT karena diawali masalah kesehatan hingga kematian ibu dan anak yang tinggi di NTT. Hal ini membuat Ayu, Founder Du’Anyam yang merupakan lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat di Harvard University beranggapan bahwa karena lemahnya perekonomian masyarakat NTT adalah penyebab permasalahan kesehatan tersebut. Oleh karena itu, Du’Anyam menawarkan solusi dari isu kesehatan di NTT tersebut. Di sisi lain, Du’Anyam juga ingin meningkatkan penjualan dan ekspansi ke daerah-daerah lain di Indonesia bahkan sampai ke mancanegara. Karena adanya pendampingan dalam menganyam, produk-produk dari Du’Anyam juga terus berinovasi dan juga mengalami peningkatan kualitas dari sebelumnya.

4. Dulunya penjualan anyaman hanya ke pasar-pasar di luar pulau

Pengrajin Du'Anyam
sumber: Instagram @duanyam

Salah satu pengrajin Du’Anyam mengatakan bahwa sebelum penjualan anyaman ini ke mancanegara, mereka hanya sekadar memasarkannya ke pasar-pasar di luar pulau. Dengan sistem penjualan yang terbatas, hasil yang didapatkan juga kurang maksimal. Namun, ketika produk sudah dijual secara online, yang memesan bisa dari hotel-hotel bahkan juga terjual ke pasar internasional!

Dengan adanya Du’Anyam, perekonomian wanita di NTT terbantu oleh penjualan produk anyaman yang telah dipasarkan ke berbagai daerah dan juga mancanegara. Kamu tertarik untuk membeli Du’Anyam, Ladies?