Tak Hanya Dipakai di Indonesia, 5 Fakta Kebaya yang Jarang Diketahui

Jumat, 2 Desember 2022 | 00:01:00

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

Tak Hanya Dipakai Di Indonesia, 5 Fakta Kebaya Yang Jarang Diketahui

Maudy Ayunda. (instagram.com/maudyayunda)

Ladiestory.id - Kebaya sedang ramai diperbincangkan netizen Indonesia. Pasalnya, dikabarkan kebaya akan didaftarkan menjadi warisan budaya UNESCO. Namun yang melaporkan kebaya ke UNESCO bukanlah Indonesia, melainkan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.

Menanggapi kabar tersebut, warga Indonesia tak terima lantaran menurut netizen, kebaya merupakan kepemilikan Indonesia. Padahal, ada fakta lainnya yang perlu diketahui tentang kebaya.

Dipakai di Negara Lain

Kebaya. (Special)

Rupanya, kebaya tidak hanya dipakai di Indonesia saja. Kebaya juga banyak digunakan oleh wanita yang berada di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Prodi Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta, Theresia Widyastuti. Ia mengatakan kebaya kerap digunakan di Thailand, Singapura, dan Malaysia.

“Bentuk blus sederhana seperti kebaya ini juga dipakai oleh perempuan di luar Nusantara. Di China, Malaysia, Singapura, bahkan di seluruh Asia Tenggara,” pungkas Theresia.

Pertama Kali Dipakai di Indonesia Abad ke 15

Dian Sastrowardoyo. (Instagram.com/therealdisastr)

Kebaya pertama kali digunakan oleh wanita Indonesia pada abad ke 15. Pakaian ini serupa dengan blus panjang. Saat itu, perempuan asal Portugis tiba di pantai barat daya Malaysia. Tempat ini berada di seberang Selat Malaka dari Sumatera.

Dahulu, kebaya hanya digunakan di kalangan bangsawan saja. Theresia mengatakan hanya anggota keluarga raja yang diperbolehkan menggunakan kebaya.

Namun saat itu, kebaya tersebut tidak memeiliki kancing. Sehingga saat itu, para perempuan bangsawan menggunakan kain yang dililitkan dari bawah ketiak hingga mata kaki. Istilah zaman sekarang, kain tersebut digunakan dengan modelan kemben.

“Sejalan dengan waktu, perempuan khususnya yang merupakan anggota keluarga raja, menutupi bagian atas tubuhnya dengan blus tanpa kancing. Sementara di bagian dalamnya tetap menggunakan kain panjang yang dililitkan dari ketiak hingga mata kaki,” jelas Theresia

Namun seiring berkembangnya waktu, kebaya pun boleh digunakan oleh semua wanita tanpa harus dari keluarga bangsawan. Semakin lama pun, kebaya di beri kancing agar bisa digunakan tanpa menggunakan kemben. Meski begitu, kebaya tetap dipadukan dengan kain yang dililit sebagai bawahan atau rok. Kain yang dililit tersebut biasa disebut dengan jarit.

Pakaian Nasional

Potret Sri Mulyani Kenakan Kebaya. (Special)

Meskipun digunakan oleh negara lain, namun Indonesia menetapkan kebaya sebagai pakaian nasional. Hal tersebut pun telah diproklamirkan oleh mantan presiden Soekarno pada 1940-an.

Saat itu, kebaya dianggap sebagai simbol emansipasi wanita. Pasalnya, saat itu R.A. Kartini memperjuangkan hak-hak wanita dengan kesehariannya yang menggunakan kebaya. Pada saat itu pun, Kartini memang terbiasa menggunakan kebaya.

Bahan Pertama Pembuatan Kebaya

Anya Geraldine. (Instagram.com/anyageraldine)

Zaman dahulu, belum ada kain yang sehalus dan secantik seperti sekarang. Sehingga, zaman dahulu orang memakai kebaya dengan menggunakan kain yang di ambil dari pohon kapas. Hal ini mengingat bahwa Indonesia merupakan daerah tropis. Sehingga, pohon kapas sangat cocok untuk iklim tropis.

“(Kebaya) kebanyakan berbahan katun mengingat bahan yang diambil dari pohon kapas ini memang tumbuh subur di daerah tropis dan cocok untuk iklim tropis,” ujar Theresia.

Desain Berkembang Menyesuaikan Zaman

Maudy Ayunda. (Special)

Sebenarnya, kebaya memiliki model yang sangat sederhana. Zaman dahulu, kebaya hanya bermodel lipatan kerah keluar yang bentuknya memanjang ke bawah dari leher hingga ujung kebaya. Saat dipakai pada era Kartini, kebaya mulai ada sedikit modifikasi dengan potongan panjang hingga menutupi panggul. Namun, kebaya terus mengikuti perkembangan yang pesat.

Terutama, zaman sekarang sangat banyak kebaya dengan berbagai model. Bahkan, berbagai bahan dan aksesoris ikut melengkapi kebaya menjadi lebih indah.