Temani Akhir Tahun, Ini 5 Rekomendasi Film yang Memvisualisasikan Keindahan Indonesia

Rabu, 28 Desember 2022 | 11:00:00

Bulan Maghfira

Penulis : Bulan Maghfira

Temani Akhir Tahun, Ini 5 Rekomendasi Film Yang Memvisualisasikan Keindahan Indonesia

Nonton Film. (Special)

Ladiestory.id - Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bagi kamu yang tidak memiliki rencana bepergian, mungkin dengan menonton film, bisa jadi salah satu kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk mengisi waktu liburmu. 

Meskipun hanya dengan menonton film, namun kamu juga bisa merasakan sensasi traveling ke beberapa daerah di Indonesia. Berikut tim Ladiestory.id telah rangkum, rekomendasi film yang akan mengajak kamu menikmati keindahan Indonesia.

5 cm (2012)

Film 5 cm. (Special)

Film hasil karya sutradara Rizal Mantovani ini bercerita tentang lima sahabat yang merasa “bosan” dengan rutinitas persahabatan mereka. Hingga salah satu dari mereka memiliki ide untuk menghentikan pertemuan rutin mereka dan memutuskan untuk tidak saling bertemu selama beberapa waktu. 

Pertemuan kembali mereka dirayakan dengan melakukan pendakian ke puncak Gunung Semeru. Melalui film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Donny Dhirgantara ini, kamu bisa merasakan sensasi mendaki Gunung Semeru dan menikmati keindahannya.

Laskar Pelangi (2008)

Film Laskar Pelangi. (Special)

Film ini diadaptasi dari novel terlaris dengan judul yang sama karya Andrea Hirata yang diangkat ke layar lebar pada 2008. Film yang disutradarai oleh Riri Riza ini terinspirasi dari kisah hidup sang penulis novel, Andrea Hirata. Film ini menceritakan tentang anak-anak di Pulau Belitung yang memiliki semangat yang sangat tinggi untuk bersekolah.

Melalui film ini, kamu dapat menikmati keindahan Pulau Belitung melalui beberapa scene yang ditampilkan. Seperti halnya pantai Tanjung Tinggi, yakni pantai dengan formasi batu granit yang menjadi salah satu ikon film ini, serta hamparan panorama Pulau Belitung yang sangat memukau.

Serdadu Kumbang (2011)

Film Serdadu Kumbang. (Special)

Film garapan sutradara Ari Sihasale ini menceritakan kisah Amek, seorang bocah asal Desa Mantar, Sumbawa Barat, NTB dalam mengenyam pendidikan di desanya. Sekolah Amek menerapkan disiplin yang kaku dan ketat karena di tahun sebelumnya banyak anak murid yang tidak lulus dari sekolah.

Melalui film ini, kamu akan diajak menjelajah Desa Mantar, yaitu sebuah desa di atas bukit dengan tampilan panorama yang mempesona serta menampilkan juga sebagian daerah lain di Kabupaten Sumbawa Barat. Tak hanya itu, dalam film ini juga bercerita mengenai tradisi pacuan kuda khas Sumbawa.

Sokola Rimba (2013)

Film Sokola Rimba. (Special)

Riri Riza kembali menghasilkan film yang memvisualisasikan keindahan Indonesia lainnya. Kali ini, ia mengangkat kisah dari novel yang sama karya Butet Manurung. Film ini menceritakan tentang Butet, seorang aktivis dan pengajar yang bekerja pada sebuah lembaga konservasi.

Butet memiliki rasa cinta yang sangat dalam kepada orang rimba atau Suku Anak Dalam, sehingga ia memiliki tekad untuk mengajarkan mereka ilmu-ilmu yang bermanfaat agar tidak ada lagi yang menganggap Suku Anak Dalam sebagai orang yang bodoh.

Melalui film ini, kamu akan menelusuri kehidupan Suku Anak Dalam di daerah hulu sungai Makekal di hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas. Tak hanya menampilkan panorama hutan hujan tropis, tetapi kamu juga bisa menyelami kearifan lokal dan adat yang terdapat di sana.

Denias: Senandung di Atas Awan (2006)

Film Denias: Senandung di Atas Awan. (Special)

Film ini mengisahkan tentang seorang bocah cerdas yang sangat ingin bersekolah bernama Denias. Namun, keinginan mulianya tersebut harus terhalang oleh ayahnya sendiri yang menginginkan ia membantu orang tuanya untuk bertani. Namun, Denias tetap berusaha untuk menemukan sekolah, ia berjalan kaki membelah gunung sampai akhirnya menemukan sekolah darurat yang dibina oleh seorang tentara.

Melalui film ini, kamu bisa menikmati keindahan Pulau Cendrawasih yang menjadi latar dari film ini. Serta terdapat juga kampung suku Dani yang masih sangat tradisional di daerah Wamena yang menjadi rumah tempat tinggal Denias. Tak hanya itu, dalam film ini juga mengusung upacara adat potong jari yang dilakukan masyarakat setempat.