Main "Gadis Kretek", Ini 5 Film yang Pernah Dibintangi Putri Marino

Kamis, 14 Juli 2022 | 11:45:00

Main "Gadis Kretek", Ini 5 Film Yang Pernah Dibintangi Putri Marino

Putri Marino. (Special)

Ladiestory.id - "Gadis Kretek" tengah menjadi perbincangan netizen di media sosial. Karya sastra yang ditulis oleh Ratih Kumala yang terbit sejak 2012 lalu, dikabarkan akan diadaptasi dalam bentuk serial original Netflix Indonesia.

Potret Putri Marino dan Dian Sastrowardoyo yang terlihat sedang melakukan pembacaan skenario "Gadis Kretek", sempat menjadi tren di sosial media. Pasalnya, kedua aktris tersebut masuk dalam jajaran aktris berbakat yang kerap kali membintangi film-film terkenal.

Putri Marino pun belakangan sangat dipuji berkat aktingnya dalam serial "Layangan Putus". Sebelumnya, istri dari Chiko Jeriko itu sudah sering berakting dalam film-film hits. Berikut ini beberapa film yang pernah dibintangi oleh Putri Marino. 

 Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga (2021)

Poster film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga. (Spesial)

Film ini bercerita tentang Raja (Angga Yunanda) dan Asia (Putri Marino) yang masing-masing memiliki tanggung jawab mengurus orang tua tunggal mereka. Lalu, keduanya saling jatuh cinta. Namun, keduanya pun menyadari bahwa kedua orang tua mereka juga saling jatuh hati. Keduanya pun dihadapkan pada dilema besar. Apakah harus merelakan kebahagiaan demi orang tua tercinta, atau terus memperjuangkan cinta mereka.

Losmen Bu Broto (2021) 

Poster film Losmen Bu Broto. (Spesial)

"Losmen Bu Broto" sebuah film drama keluarga yang diadaptasi dari serial TVRI. "Losmen Bu Broto" merupakan tempat penginapan yang cukup terkenal di kota Yogyakarta serta dikenal ramah, hangat, dan mampu memberikan rasa keluarga yang besar kepada tamu-tamunya. Putri Marino berperan sebagai Mbak Pur, anak pertama di keluarga Bu Broto. Film ini merupakan film pertama Putri Marino setelah vakum hamil dan melahirkan selama beberapa tahun.

Jelita Sejuba (2018)

Poster Film Jelita Sejuba. (Spesial)

Bercerita tentang kisah cinta Sharifah (Putri Marino) dan Jaka (Wafda Saifan) yang memang tidak terlalu berliku, seakan takdir mempertemukan mereka dengan mudah. Tanpa pacaran bertele-tele, Jaka segera melamar Sharifah dan mereka pun menikah. Namun, kisah cinta bukanlah melulu mengenai pertemuan. Menjalani kehidupan cinta dalam bentuk rumah tangga, apalagi rumah tangga keluarga tentara, mempunyai dinamika tersendiri.

Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018)

Poster film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta. (Spesial)

Film ini bercerita tentang Sultan Agung yang harus menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang tercerai-berai oleh politik VOC dan dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen, di bawah panji Mataram. Disisi lain, dia harus mengorbankan pula cinta sejatinya kepada Lembayung dengan menikahi perempuan ningrat yang bukan pilihannya.

Dalam film ini, Putri Marino berperan sebagai Lembayung muda yang lebih banyak beradu akting dengan Marthino Lio. Lembayung kemudian digantikan Adinia Wirasti dalam versi dewasanya.

Posesif (2017)

Poster Film Posesif. (Spesial)

Posesif merupakan debut layar lebar Putri Marino. Dalam film ini, dia berperan sebagai Lala yang dikisahkan menjalin cinta dengan Yudhis (Adipati Dolken). Yudhis memiliki sikap posesif berlebihan yang mengakibatkan Lala terjerumus ke dalam hubungan toxic yang menyiksa. Lewat film ini, Putri Marino pun dinobatkan sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2017.

Nah itu dia lima film yang pernah dibintangi Putri Marino. Meski sudah muncul beberapa foto saat pembacaan naskah, serial "Gadis Kretek" belum mendapat tanggal tayang yang pasti. Sebelumnya, "Gadis Kretek" merupakan karya sastra yang masuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2012 silam.

Novel "Gadis Kretek" diterbitkan pada 2012 lalu oleh Gramedia Pustaka Utama. Selama terbit menjadi novel, "Gadis Kretek" telah diterjemahkan dalam tiga bahasa, yakni Inggris, Mesir, dan Jerman.

Novel tersebut bercerita tentang sejarah dan industri rokok kretek di Indonesia dibalut dengan kisah asmara dan politik. "Gadis Kretek" merupakan kisah tentang keluarga Soeraja yang memiliki bisnis bernama Kretek Djagat Raja dan sangat terkenal di Kudus. Saat cerita bergulir, sosok Pak Radja yang sedang sekarat memainkan peran penting, di mana dia meminta anak-anaknya untuk mencari mantan kekasihnya bernama Jeng Yah. Akhirnya, Tegar, Karim, dan Lebas memulai perjalanan mencari sosok Jeng Yah. Dalam perjalanan itu, banyak peristiwa tak terduga yang mengajarkan ketiga anak Pak Radja untuk mengenal asal usul keluarganya.