Gara-gara Kebijakan Elon Musk, Gigi Hadid Pamit dari Twitter

Selasa, 8 November 2022 | 10:30:00

Gara-Gara Kebijakan Elon Musk, Gigi Hadid Pamit Dari Twitter

Gigi Hadid. (Instagram.com/gigihadid)

Ladiestory.id - Gigi Hadid menjadi salah satu dari ratusan ribu pengguna yang memilih meninggalkan Twitter. Dia tidak setuju dengan kebijakan baru Elon Musk yang membuat platform itu menjadi tempat penyebaran kebencian.

Model ini mengumumkan keputusannya untuk menghapus akun Twitter pada pekan kemarin. Gigi pun meminta maaf kepada penggemar yang selama ini terhubung dengannya melalui media sosial itu. Menurutnya, Twitter bukanlah tempat yang aman bagi dirinya ataupun orang lain.

"Saya menonaktifkan Twitter saya hari ini. Untuk waktu yang lama, tetapi terutama dengan kepemimpinan barunya. Itu (Twitter) semakin menjadi tempat pembuangan kebencian dan kefanatikan, dan itu bukan tempat yang saya inginkan," kata Gigi Hadid dalam Instagram Story, Jumat (4/11/2022).

Gigi Hadid Hapus Akun Twitter (Instagram.com/gigihadid)

“Hanya maaf kepada penggemar yang terhubung selama satu dekade melalui Twitter, tetapi saya tidak bisa mengatakan itu adalah tempat yang aman bagi siapa pun atau platform sosial yang akan melakukan lebih banyak kebaikan daripada bahaya," jelasnya lagi.

Bersamaan dengan pengumuman tersebut, Gigi Hadid turut membagikan informasi soal pemberhentian tim hak asasi manusia yang dilakukan oleh Elon Musk. Pengusaha ini memecat lebih dari 3 ribu karyawan pada pekan lalu setelah dirinya resmi mengambil alih Twitter. 

“Kemarin adalah hari terakhir saya di Twitter: seluruh tim Hak Asasi Manusia telah dikeluarkan dari perusahaan," kata mantan Penasihat Hak Asasi Manusia Twitter Shannon Raj Singh.

"Saya sangat bangga dengan pekerjaan yang kami lakukan untuk menerapkan Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis & Hak Asasi Manusia, untuk melindungi mereka yang berisiko dalam konflik & krisis global termasuk Ethiopia, Afghanistan, dan Ukraina, dan untuk membela kebutuhan mereka yang sangat berisiko pelanggaran hak asasi manusia berdasarkan kehadiran media sosial mereka, seperti jurnalis & pembela hak asasi manusia," jelasnya.