Habiskan Waktu Tiga Bulan Naik Kereta, Fajar Nugros Bikin Film Tentang KAI

Minggu, 13 November 2022 | 15:00:00

Diana Rahmawati

Penulis : Diana Rahmawati

Habiskan Waktu Tiga Bulan Naik Kereta, Fajar Nugros Bikin Film Tentang Kai

Fajar Nugros. (Special)

Ladiestory.id - Fajar Nugroho atau Fajar Nugros yang merupakan seorang sutradara film menuturkan jika dirinya naik-turun kereta api selama tiga bulan. Dengan hal yang dilakukannya itu, ia berhasil membuat dua film mengenai Kereta Api Indonesia betajuk "Strangers with Memories" dan "Bergerak dengan Bahagia".

Fajar Nugros. (Special)

“Tiga bulan naik-turun kereta api, menempuh berbagai perjalanan untuk mengabadikan suasana dan ucap suka-duka para penumpang dalam pembuatan film ini, tiket juga tetap bayar," ujar Fajar Nugros di sela pemutaran perdana atau premiere film karyanya di Import XXI Yogyakarta, Jumat malam (11/11/2022).

Dalam karyanya tersebut, Fajar mengungkapkan jika ia justru naik semua kereta api ekonomi. Hal ini untuk menunjukkan jika kereta ekonomi telah melalui banyak perubahan. Apabila kereta api kelas ekonomi saja sudah tampak bagusnya, apalagi dengan yang eksekutif. 

"Saya naik semua kereta ekonomi saat pembuatan film, kalau di harga tiket murah pelayanannya sudah sangat baik, apalagi yang di atasnya. Ini yang ingin saya sampaikan dan tunjukkan dalam film,” ujarnya.

Asdo Artivianto selaku Executive Vice President (EVP) Corporate Secretary PT KAI yang kala itu mendampingi Fajar ketika gala premier menuturkan bahwa film ini mengajarkan kepada pengguna jasa kereta api seperti kaum milenial guna dapat memiliki rasa empati, saling peduli, dan menghargai serta membantu sesama baik di dalam commuterline maupun stasiun. 

Fajar Nugros. (Special)

“Kami punya tanggung jawab memverifikasi masyarakat. Sekarang ini KAI bukan PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api). Dulu yang imejnya suram, gelap stasiunnya, kumuh, kita ingin sampaikan bahwa sekarang layanan kita sudah jauh berbeda, jauh lebih baik," ujar Asdo.

Memberikan edukasi melalui sebuah film dipilih karena cara ini dinilai mampu mengambil hati para pemuda untuk mulai peduli terhadap transportasi kereta api.