Hadiri Remembrance Sunday, Kate Middleton Kenakan Perhiasan Mendiang Ratu Elizabeth II

Senin, 14 November 2022 | 15:30:00

Hadiri Remembrance Sunday, Kate Middleton Kenakan Perhiasan Mendiang Ratu Elizabeth Ii

Kate Middleton (special)

Ladiestory.id - Kate Middleton menghadiri prosesi Remembrance Sunday yang diadakan untuk pertama kalinya semenjak kematian Ratu Elizabeth II. Putri Wales itu tampak menghadirkan kenangan terhadap ratu lewat perhiasan yang dipakainya. 

Festival of Remembrance yang digelar di Royal Albert Hall London pada Sabtu (12/11/2022) berlangsung secara khidmat. Datang bersama suaminya, Pangeran William, Kate terlihat mengenakan perhiasan peninggalan mendiang Ratu Elizabeth II. 

Ibu dari tiga anak itu mengenakan dua perhiasan milik mendiang nenek mertuanya, yaitu anting-anting mutiara Bahrain dan kalung choker mutiara empat untai dengan potongan berlian di tengahnya.

Pada 1983, Ratu Elizabeth II mengenakan kalung choker untuk jamuan kenegaraan di Bangladesh. Sedangkan sepasang anting Bahrain adalah hadiah pernikahannya dengan Pangeran Philip pada 1947.

Ini bukan pertama kalinya Kate Middleton menghormati ratu lewat perhiasan. Pada September lalu, Kate memilih perhiasan yang sama untuk dikenakan pada pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II. Princess of Wales sebelumnya juga mengenakan anting mutiara itu untuk perayaan Queen's Platinum Jubilee pada Juni kemarin dan pemakaman Pangeran Philip pada 2021.

Kate Middleton (special)

"Mutiara adalah salah satu dari sedikit barang perhiasan yang bisa Anda pakai saat berkabung dan terkait erat dengan Ratu Elizabeth dan warisan perhiasan pribadinya," kata Bethan Holt , penulis "The Queen: 70 Years of Majestic Style" kepada People.

"Ini adalah simbol berkabung seorang raja dan juga seorang nenek atau nenek buyut," jelasnya.

Dalam Remembrance Sunday tahun ini, Raja Charles III akan ambil bagian sebagai seorang raja. Dia meletakkan karangan bunga sebagai penghormatan atas kematian tentara dan korban perang Inggris dan Persemakmuran.

Kepala Staf Pertahanan Tony Radakin mengatakan, upacara untuk menghormati korban perang Inggris memiliki 'kepedihan tambahan' setelah wafatnya Ratu.