1. Entertainment
  2. Hari Disabilitas Internasional, Wisnu Surya Saputra Rilis Docuseries
Entertainment

Hari Disabilitas Internasional, Wisnu Surya Saputra Rilis Docuseries

Hari Disabilitas Internasional, Wisnu Surya Saputra Rilis Docuseries

Docuseries "Sosok Baik Indonesia". (Dok. Niat Baik Hasil Baik ID)

Ladiestory.id - Memperingati Hari Disabilitas Internasional pada Selasa (3/12/2024), sutradara Wisnu Surya Pratama meluncurkan sebuah docuseries bertajuk "Sosok Baik Indonesia". Serial dokumenter ini mengangkat tiga kisah inspiratif dari tiga tokoh yang berbeda.

Melalui dokumenter ini, penonton diajak menyelami perjalanan hidup para tokoh utama, mengenal sosok-sosok penting di sekitar mereka, serta merasakan berbagai emosi yang mewarnai perjuangan mereka. Episode pertama dari docuseries ini menyoroti perjalanan hidup Nia Kania Afriani, seorang teman tuli yang berhasil meraih medali emas di cabang olahraga lempar lembing pada usia 46 tahun. 

Wisnu Surta Pratama di Konferensi Pers Docuseries "Sosok Baik Indonesia". (Ladiestory.id / Bulan Maghfira)

 

“Karya baru saya ini mengangkat kisah luar biasa dari orang biasa. Sosok Ibu Kania benar-benar membuka mata saya bahwa keterbatasan tidak menjadi hambatan bagi mereka yang memiliki tekad dan semangat kuat untuk terus melangkah,” ujar Wisnu Surya Pratama.

“Cerita inspiratif tentang beliau sudah sering saya dengar, sampai akhirnya saya memutuskan untuk bertemu langsung dan menggali kisahnya lebih dalam. Seorang teman tuli yang mampu bekerja di sektor formal, menjadi atlet profesional, dan berdaya secara ekonomi untuk keluarganya, ini adalah wujud nyata bagaimana sebuah kisah luar biasa bisa mendobrak stigma dan menginspirasi banyak orang,” sambungnya.

Selain Kania, docuseries ‘Sosok Baik Indonesia’ juga menampilkan Khudori, seorang petani dari Garut yang berjuang memodernisasi pertanian di desanya. Di tengah tren migrasi pemuda desa ke kota, Khudori memilih tetap bertani dan kini memimpin usaha pertanian yang memberdayakan ratusan anak muda di desanya untuk menjadi petani mandiri.

Episode ketiga bercerita tentang Jayadi, penyintas gempa Lombok 2018, yang memilih kembali ke kampung halamannya di Bali untuk memperkuat komunitas adatnya. Bersama Sekaa, komunitas adat beranggotakan 150 keluarga, Jayadi membantu memulihkan trauma kolektif masyarakat dan membangun kembali kehidupan pascabencana.

“Tiga tokoh ini memiliki satu benang merah, mereka adalah orang-orang biasa dengan tekad dan keberanian luar biasa yang mampu mendobrak keterbatasan, stigma, dan trauma yang mereka alami untuk bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Mereka juga percaya bahwa dengan melakukan hal baik, pasti pada akhirnya mereka akan menuai hasil yang juga baik. Dibuktikan dengan keberhasilan dalam mewujudkan impian masing-masing dengan cara mereka sendiri,” ucap Wisnu. 

Konferensi Pers Docuseries "Sosok Baik Indonesia". (Ladiestory.id / Bulan Maghfira)

 

Sang sutradara memilih mengangkat tiga kisah ini dalam format dokumenter untuk menonjolkan secara nyata kisah kehidupan tiga sosok yang menginspirasi, melihat setiap momen perjalanan mereka mulai dari tantangan yang mereka hadapi, perjuangan sehari-hari, hingga momen kemenangan kecil yang penuh makna. Dokumenter ini tidak hanya memotret kejadian, tetapi juga menggambarkan kekuatan mimpi dan tekad yang dipegang teguh oleh ketiga tokoh ini.

Melalui “Sosok Baik Indonesia”, Wisnu tidak hanya menyampaikan kisah individu, tetapi juga mengingatkan bahwa perjuangan mereka mencerminkan realitas sosial yang dihadapi banyak orang di Indonesia. 

Docuseries ini tayang perdana melalui akun YouTube @niatbaikhasilbaik_id, yang didedikasikan untuk mengangkat cerita inspiratif dari seluruh Indonesia. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel