Hari Film Nasional, Bincang Para Sineas Tentang Masa Depan Perfilman Indonesia

Kamis, 31 Maret 2022 | 16:00:00

Devy Felicia

Penulis : Devy Felicia

Hari Film Nasional, Bincang Para Sineas Tentang Masa Depan Perfilman Indonesia

On The Scene (Special)

Ladiestory.id - Tanggal 30 Maret merupakan Hari Film Nasional yang tentu diperingati tiap tahunnya. Netflix mengajak para sineas Indonesia guna berdiskusi terkait pencapaian, sikon terbaru, tantangan, dan harapan akan industri film Indonesia pada 2022.

Mira Lesmana, Ernest Prakasa, Muhammad Zaidy, serta Shanty Harmayn saling berbagi gambaran menarik sebagai cerminan untuk mengembangkan perfilman Indonesia lewat program "On the Scene" yang tayang di YouTube Netflix Indonesia.

Baik dari dalam negeri maupun internasional, sejumlah penghargaan telah diraih oleh perfilman Indonesia akhir-akhir ini. Mira Lesmana selaku produser Miles Films mengatakan jika hal ini menjadi sebuah kebanggaan dan motivasi untuk para sineas dalam berlomba menciptakan mahakarya. 

“Kita semua yang berada di industri film Indonesia berusaha untuk membuat karya terbaik yang bermakna dan memiliki kualitas yang semakin bagus,” ujarnya. 

Shanty selaku Produser BASE Entertainment mengungkapkan jika industri perfilman Indonesia harus memproduksi genre-genre baru dan tahu bagaimana caranya metode penceritaan bekerja secara eksploratif.

The demand of watching saat ini sudah berbeda. Penonton lndonesia tidak hanya menonton film lokal, tetapi dimanjakan dengan begitu banyak variasi. Oleh karena itu, industri film Indonesia harus mengeksplor genre-genre baru," tuturnya.

Ia juga mengatakan jika kolaborasi perlu disadari sebagai hal yang penting di kondisi pandemi sekarang ini. “Ketika menghadapi tantangan yang semakin besar, seperti pandemi ini, kita harus berkolaborasi dan saling bertukar ide karena kita enggak bisa menghadapinya sendirian,” ujar Shanty.

Kondisi pandemi ini juga dapat dijadikan penanda zaman menurut Produser Palari Films, Muhammad Zaidy (Eddy).

“Ada dua jenis film yang dapat dilihat dari zamannya, film setelah Perang Dunia II dan film yang lahir setelah atau saat pandemi Covid-19. Saya rasa itu juga menjadi sebuah penanda bagaimana karya-karya itu dikenal dan mungkin kita bisa mengidentifikasinya di kemudian hari," ungkapnya.