1. Lifestyle
  2. Hari Peduli Sampah Nasional, Nestle Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan
Lifestyle

Hari Peduli Sampah Nasional, Nestle Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan

Hari Peduli Sampah Nasional, Nestle Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan

Ilustrasi anak membuang sampah. (Special)

Ladiestory.id - Nestle Indonesia menjadikan Hari Peduli Sampah Nasional sebagai momentum untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap penanganan dan pengelolaan sampah.

Guna melindungi, memperbaharui, dan memperbaiki lingkungan, Nestle Indonesia telah melakukan berbagai upaya keberlanjutan pada rantai sistem pangan dari mitra pemasok, operasional hingga inovasi kemasan dalam rangka mendukung penanganan sampah.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai penghasil sampah terbesar di dunia dengan memproduksi 67,8 ton sampah setiap tahunnya.

“Sejalan dengan ambisi Nestle untuk menjadikan 100 persen kemasan kami dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025 serta mengurangi se-per-tiga penggunaan plastik baru, kami telah mengambil inisiatif untuk mengembangkan kemasan inovatif yang bisa didaur ulang dengan mengurangi material plastik untuk produk makanan dan minuman kami, seperti DANCOW, MILO, NESCAFÉ, dan KOKO KRUNCH,” ujar Prawitya Soemadijo, Head of Sustainability PT Nestle Indonesia dalam rilis yang Ladiestory.id terima.

Melalui komitmen dan ambisi tersebut, Nestle Indonesia melakukan pendekatan melalui tiga pilar Sustainable Packaging, di antaranya:

Pengembangan Kemasan Inovatif

Sejak 2020, seluruh kemasan siap konsumsi Nestle telah menggunakan 100 persen sedotan kertas. Nestle juga menggunakan mangkuk kertas untuk kemasan produk sereal siap konsumsi dan menggunakan 100 persen paper cup yang dapat didaur ulang pada proses sampling.

Selain itu, Nestle telah mulai mengurangi penggunaan kemasan multilayer dan menggantinya dengan mono-material sehingga mudah didaur ulang. Pada 2021, Nestle bekerja sama dengan Siklus untuk melakukan studi guna melihat dampak lingkungan serta penerimaan konsumen terhadap produk dalam kemasan isi ulang.

Dukungan Bagi Masa Depan Bebas Sampah

Dukungan Nestle terhadap masa depan bebas sampah ditunjukkan melalui berbagai kegiatan maupun kerja sama dengan pemerintah, NGO (non-governmental organization) serta komunitas.

Project STOP, merupakan salah satu proyek multi-stakeholder di mana Nestlé turut berkontribusi meresmikan dua fasilitas TPST3R (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle). Kedua fasilitas tersebut, akan mengumpulkan semua sampah termasuk 1.500 ton sampah plastik pada saat beroperasi penuh pada 2022.

Dengan adanya kolaborasi bersama masyarakat dan pemerintah lokal, Nestlé berhasil membangun dan mengelola 10 TPS3R di Karawang, dan pengembangan 10 fasilitas TPS3R tersebut dapat melayani hingga 3.000 rumah tangga. Nestlé juga telah membangun rumah pemulihan material (RPM) serta lima bank sampah di Kebagusan, Jakarta Selatan.

Pada 2020, PRAISE, asosiasi yang diinisiasi oleh Nestlé, Coca-cola, Danone, Indofood, Tetra Pak dan Unilever, meluncurkan IPRO (Indonesia Packaging Recovery Organization) untuk mendukung percepatan penerapan circular economy di Indonesia. 

Promosikan Kebiasaan Bijak Kelola Sampah

Nestle percaya bahwa dibutuhkan kerja sama yang baik dari seluruh pihak untuk melakukan perubahan dalam manajemen sampah. Peran individu dalam pengelolaan sampah juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.

Melalui kegiatan employee volunteering seperti beach clean up day dan program pemilahan sampah di rumah serta penyediaan tempat pilah sampah di setiap wilayah operasionalnya, Nestle mengajak setiap karyawannya untuk dapat menumbuhkan kesadaran bijak kelola sampah.

Selain itu, Nestle melakukan webinar secara berkala untuk mengedukasi karyawan tentang cara memilah sampah.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel