"HiLo Teen Design Thinking Marathon 2022" Ajak Pelajar SMA Berinovasi dengan Empati

Rabu, 7 September 2022 | 22:30:00

Sri Maryati

Penulis : Sri Maryati

"Hilo Teen Design Thinking Marathon 2022" Ajak Pelajar Sma Berinovasi Dengan Empati

Presscon HiLo Teen Design Thinking Marathon 2022. (Special)

Ladiestory.id - HiLo Teen, susu sumber protein yang tinggi kalsium, lebih rendah lemak, dan dengan rasa enak untuk tumbuh ke atas, kembali mengadakan HiLo Teen Design Thinking Marathon 2022, guna memperkenalkan dan menumbuhkan praktek pembelajaran design thinking bagi siswa-siswi tingkat SMA dan sederajat di Indonesia.

Berlangsung mulai September hingga Desember 2022, HiLo Teen berharap lewat kegiatan ini berpola pikir design thinking dapat membantu siswa dan siswi secara solutif menyelesaikan masalah nyata di sekitarnya dengan inovatif dan mengedepankan rasa empati.

HiLo Teen Design Thinking Marathon 2022 didukung oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta bekerja sama dengan Atlaz, all in one English Online Learning Platform yang merupakan praktik baik dari penerapan design thinking. Melalui program ini, HiLo Teen juga mendorong para orang tua dan tenaga pendidik untuk mendampingi siswa-siswi sebagai mentor dan fasilitator dalam proses belajar design thinking.

Dalam press release Selasa (6/9/2022), Susana, Head of Marketing Nutrifood mengatakan mengenai kegunaan design thinking yang diperkenalkan melalui program HiLo Teen kali ini.

”HiLo Teen dengan bangga kembali memperkenalkan konsep design thinking serta praktek pembelajarannya melalui HiLo Teen Design Thinking Marathon 2022. Di Indonesia, istilah ‘design thinking’ sendiri masih belum terlalu popular dan belum banyak digunakan oleh siswa-siswi SMA dan sederajat," kata Susana.

"Design thinking diperkenalkan pertama kali oleh Tim Brown, IDEO sebuah konsultan desain produk berbasis inovasi, yang merupakan sebuah metode cara berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan berfokus pada kebutuhan pengguna diikuti kemampuan teknologi untuk mendapatkan sebuah solusi. Design thinking dapat mendukung proses belajar serta melatih proses berpikir yang sistematis, menyeluruh, dan mengedepankan empati dalam menyelesaikan masalah-masalah nyata di masyarakat,” jelasnya.

Tema kompetisi HiLo Teen Design Thinking Marathon 2022 adalah "Inspiring Application Idea for Teens", membuat ide aplikasi yang menginspirasi disesuaikan dengan kebutuhan remaja. Para pemenang juga berkesempatan mendapatkan hadiah dengan total nilai hingga Rp 120 juta.

Lead Curriculum Developer Atlaz, Tasya Amelia Oktafuri pun menyatakan antusiasnya melalui kolaborasi dengan Hilo Teen dalam acara HiLo Teen Design Thinking Marathon 2022.

“Kami bangga dapat berkolaborasi dengan HiLo Teen melalui acara HiLo Teen Design Thinking Marathon 2022 untuk mendukung pendidikan di Indonesia yang lebih baik. Atlaz hadir untuk memberikan akses terhadap pendidikan bahasa inggris yang menghadirkan elemen interaksi dan praktek melalui buku pembelajaran bahasa Inggris berbasis Common European Framework of Reference (CEFR) dilengkapi dengan platform pembelajaran digital," ungkap Tasya.

"Design thinking membersamai proses pembentukan Atlaz sampai dengan perkembangannya hari ini dimulai dari pengumpulan data dan riset yang meninjau pola pembelajaran di masa pandemi Covid-19, wawancara, pembuatan prototype, uji coba produk ke beberapa sekolah hingga penyempurnaan kembali produk yang ada,” lanjutnya.

“Dukungan kami dalam HiLo Teen Design Thinking Marathon 2022 berupa penyediaan platform website sebagai penyebaran informasi kegiatan, dan Learning Management System (LMS) dimana peserta dapat mengakses materi belajar daring secara self learning dan melakukan pengumpulan worksheet dengan mudah walau hanya dengan gawai,” tambah Tasya.

Sementara itu, Razi Thalib, Co-Founder RevoU dan Education Practitioner, juga mengemukakan mengenai dampak teknologi online yang membuat design thinking cukup penting.

“Dampak teknologi online banyak yang kita rasakan saat ini termasuk dalam bidang pendidikan dan future of work. Mulai dari banyaknya profesi baru yang merubah paradigma berkarier, akses belajar menjadi lebih mudah, portofolio hasil karya menjadi lebih penting dibanding sertifikat, hingga prioritas untuk mengedepankan empati pada kemanusiaan dalam memberikan solusi inovatif. Dalam proses belajar termasuk soal design thinking, peran orangtua dan tenaga pendidik untuk menjadi mentor dan fasilitator sangatlah penting,” kata Razi Thalib.

“Adapun proses belajar tersebut dapat dimulai oleh siswa-siswi dengan belajar sendiri terlebih dahulu ilmu tersebut, kemudian diskusi dengan ahlinya dalam interaksi kelas, dilanjutkan dengan praktek nyata ilmu yang dipelajari tersebut, lalu ditutup dengan evaluasi. Semua ini akan ditemui saat program HiLo Teen Design Thinking Marathon 2022," tambahnya.

Dalam pembukaannya, Ade Supriyatna, M.M., selaku Koordinator Pengembangan Strategi dan Kebijakan Pusat Prestasi Nasional turut mendukung pembelajaran dan penerapan design thinking untuk menghadapi tantangan masa depan demi menciptakan sumber manusia unggul untuk Indonesia yang lebih baik.

“Ini adalah suatu kegiatan yang sangat positif, masa pandemi bukan suatu tantangan untuk anak muda berkarya dan menghasilkan sesuatu,” tambah Ade Supriyatna.