Jangan Frustasi, 5 Cara Menidurkan Anak agar Tidak Rewel

Jumat, 17 Juni 2022 | 00:01:00

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

Jangan Frustasi, 5 Cara Menidurkan Anak Agar Tidak Rewel

Ilustrasi anak menangis. (Special)

Ladiestory.id - Salah satu kendala seorang ibu adalah anak yang susah tidur. Dilansir Mayo Clinic, bayi yang baru lahir idealnya memiliki kuantitas tidur selama 16 jam dalam sehari. Saat susah tidur, biasanya bayi akan mulai rewel dan menangis. Kondisi ini yang kerap membuat orang tua terutama sang ibu merasa frustasi.

Terutama bagi perempuan yang baru saja menjadi seorang ibu, akan sangat sulit untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru tersebut. Jangan khawatir, berikut beberapa cara menidurkan bayi agar tidak rewel.

Membangun Rutinitas Tidur sang Anak

Ilustrasi bayi. (Special)

Menjadi hal yang wajar apabila anak masih memiliki pola tidur yang belum teratur. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Oleh sebab itu, sebagai orang tua harus membiasakan atau menerapkan pola tidur anak. Bahkan, rutinitas tidur tersebut dapat diatur dan dibentuk saat bayi baru lahir.

Salah satu cara membangun rutinitas tidur anak yaitu dengan memberikan stimulan yang konsisten. Selain itu, sang ibu dapat menenangkan bayi sebelum hendak tidur pada malam. Terdapat beberapa cara untuk mestimulun anak. Di antaranya dipeluk, ditimang, dinyanyikan lagu nina bobo, atau didongengkan cerita. Namun, memberikan stimulun terlalu banyak pada anak juga tidak terlalu baik.

Pasalnya, stimulun yang diberikan secara berlebihan justru dapat membuat anak susah tidur. Oleh sebab itu, pilih beberapa stimulan saja. Kemudian, sang ibu juga harus seolah memberi kode kepada anak sebelum diberi stimulan. Yakni dengan cara menaruh anak berada di ruangan yang tenang dan sunyi.

Ilustrasi bayi. (Special)

Sebenarnya, anak belum paham perbedaan antara siang dan malam. Hal ini yang menjadi salah satu faktor jam tidur mereka tidak teratur. Pasalnya, anak belum mengerti seperti halnya orang dewasa terkait jam tidur malam yang harus lebih banyak. Sementara tidur siang seperti istirahat yang biasanya digunakan tidur sekitar 2 jam.

Nah, perlu upaya orang tua untuk memberi tahu kepada anak tentang perbedaan malam dan siang. Bagaimana caranya? Orang tua bisa mengajak main dan berbicara sang anak pada waktu siang hari. Tak hanya itu, orang tua juga harus memastikan pencahayaan di dalam ruang selalu terang. Meski pun sebenarnya ruangan tersebut tidak memiliki pencahayaan yang kurang.

Lalu, biasakan anak mendengar suara aktivitas sehari-hari pada siang hari. Di antaranya suara mesin cuci, anak-anak kampung bermain, suara tukang sayur atau lainnya. Sedangkan malam hari, orang tua harus membiasakan anak untuk tidak bermain lama-lama. Bahkan, orang tua juga harus membatasi mengajak anak berbicara pada malam hari.

Demikian pula dengan pencahayaan dan suara yang harus dikurangi saat malam hari. Hal ini dapat membantu anak agar bisa tidur lebih tenang dan nyenyak.

Memberikan Sesuatu agar Bisa Diisap

Ilustrasi bayi belajar menggigit. (Special)

Para ibu harus mengetahui manfaat anak mengisap sesuatu seperti dot atau pun empeng. Di antaranya melemaskan perut anak, menenangkan detak jantung, hingga menenangkan kaki dan tangan yang meronta menggapai sesuatu.

Jika sang anak masih mengonsumsi ASI, ibu bisa menawarkan payudara untuk diisap. Jika tidak, ibu bisa menggantinya dengan dot yang berisi susu formula atau pun empeng.

Kalau pun dia menangis saat sedang menyusu di payudara ibu, biarkan anak sedikit ‘menggigiti’ puting. Sedangkan jika anak minum susu dari dalam dot, biarkan anak menggigit karet dot tersebut. Cara ini bisa membantu agar anak dapat tidur saat terus menerus rewel.

Makan-Main-Tidur-Ulangi

llustrasi ibu dan bayi. (Special)

Tak hanya menerapkan rutinitas dalam menidurkan anak, namun ibu juga harus menerapkan rutinitas ketika mereka bangun. Momen inilah para ibu kerap memakai cara "Eat-Play-Sleep".

Pada umumnya, anak harus makan sampai dia merasa kenyang. Setelah makan, sang ibu dapat mengajak anak bermain. DI satu sisi, para ibu dapat membangun kebiasaan anak untuk bisa tidur di siang hari.

Metode ini akan berhasil dilakukan asalkan sang ibu konsistensi melakukannya. Kebiasaan tersebut nantinya dapat membantu sang anak memahami kegiatan apa yang selanjutnya dilakukan.

Terapkan Metode Tidur Ferber

Ilustrasi bayi. (Special)

Metode tidur ferber adalah bayi tidur sendiri tanpa bantuan orang tua. Metode ini menjadi salah satu cara melatih tidur bayi. Metode ferber juga dikenal dengan Progressive Watching atau Graduated Extinction. Adanya metode ini dapat mengajari bayi bagaimana cara tidur sendiri.

Bahkan, metode ini dapat mengajari bagaimana dia tidur kembali saat terbangun di malam hari. Menurut Richard Ferber, MD, Direktur the Center for Pediatric Sleep Disorders di rumah sakit anak di Boston, orang tua perlu menerapkan metode tersebut saat anak usia 5 atau 6 bulan.

Metode ferber diterapkan pada usia tersebut lantaran dinilai anak telah siap secara fisik dan mental untuk tidur sendiri di kamarnya. Memang metode ini akan sulit diterapkan, namun sang ibu akan melihat peningkatan pola tidur bayi dalam waktu 3 hingga 4 hari kedepan.