Jangan Salah Kaprah! Kenali 5 Jenis Perut buncit dan Penyebabnya

Sabtu, 4 Februari 2023 | 20:28:00

Anisah Chamalia

Penulis : Anisah Chamalia

Jangan Salah Kaprah! Kenali 5 Jenis Perut Buncit Dan Penyebabnya

Ilustrasi perut buncit. (Special)

Ladiestory.id - Setiap orang tentu menginginkan bentuk tubuh yang proposional. Namun, karena beberapa penyebab dan kondisi mengakibatkan bentuk tubuh berubah.

Tak kadang, bagian perut menjadi lebih besar dari ukuran normalnya. Keadaan ini sering disebut sebagai perut buncit. Namun, kondisi ini sering diartikan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas.

Padahal, tak semua perut buncit itu sama. Ternyata, perut buncit memiliki berbagai jenis yang dibedakan menjadi beberapa tipe berdasarkan penyebabnya. Lalu apa saja jenis perut buncit dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

1. Perut Buncit Pir 

Ilustrasi Perut Buncit Pir. (Special)

Jenis perut buncit ini sering dianggap memiliki bentuk yang hampir sama dengan buah pir. Nah, kondisi ini mungkin sering kamu temukan pada seseorang yang memiliki tubuh kurus. Namun, ia memiliki perut yang buncit. Sebutan lain perut buncit jenis ini yaitu low belly.

Perut menjadi membesar pada bagian bawah namun tubuh tetap dalam kondisi kurus. Salah satu penyebab perut buncit ini yaitu kurangnya olahraga, melakukan gerakan olahraga yang monoton hingga berlebihan dalam melakukan aktivitas olahraga.

Misalnya, melakukan gerakan crunches dengan rutin. Namun, tidak diimbangi dengan gerakan lainnya. Tak hanya itu, perut buncit pir juga dapat disebabkan ketidakseimbangan hormon hingga pengaruh dari kondisi pasca melahirkan. 

2. Perut Buncit Ibu

Ilustrasi Perut Buncit Ibu. (Special)

Bagi ibu yang baru saja atau pernah melahirkan tentu sering mengalami kondisi perut buncit satu ini. Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir. Sebab, kondisi ini terjadi secara normal kepada wanita yang baru melahirkan.

Pada umumnya perut akan kembali mengecil dan berada pada kondisi semula setelah dua hingga tiga bulan pasca melahirkan. Namun, jika telah melebihi jangka waktu tersebut dan masih memiliki kondisi perut yang sama seperti saat kamu hamil.

Itulah yang dinamakan perut buncit ibu. Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh kurangnya aktivitas yang dilakukan pasca kelahiran, tidak melaksanakan olahraga perut secara rutin hingga otot pelvis yang melemah. 

3. Perut Buncit Kembung

Ilustrasi Perut Buncit Kembung. (Special)

Bloated belly atau yang diartikan sebagai perut buncit kembung dapat terjadi kapan saja dan oleh siapa saja. Meski di pagi hari perutmu terlihat masih rata.

Bisa saja saat siang berubah menjadi buncit. Penyebab kondisi ini biasanya disebabkan oleh terlalu banyak mengkonsumsi makanan, alergi makanan, kemampuan kerja usus yang lambat hingga adanya ketidakseimbangan floral yang bekerja dalam sistem pencernaan. Perut buncit kembung pun biasanya diakibatkan meningkatnya produksi gas yang berlebih. 

4. Perut Buncit Akibat Stress 

Ilustrasi Perut Buncit Akibat Stress. (Special)

Jenis satu ini sering juga disebut sebagai stress belly atau stress tummy. Biasanya, perut akan mulai membuncit dari bagian bawah payudara dan terpusat pada area pusar.

Perut juga terasa kencang serta tebal. Penyebab perut buncit jenis ini yaitu adanya stres yang cukup berat hingga meningkatkan produksi hormon kortisol pada tubuh.

Kondisi ini pun memudahkan gula untuk memasuki aliran darah yang mengakibatkan adanya kelebihan energi. Namun, saat stres melanda justru energi menjadi tidak maksimal digunakan dan memberikan dampak penurunan terhadap aktivitas.

Beberapa hal yang meningkatkan resiko terjadinya perut buncit jenis ini yaitu terlalu sering mengkonsumsi kopi serta makanan yang kurang cepat saji. 

5. Perut Buncit Hormonal

Ilustrasi Perut Buncit Hormonal. (Special)

Ketika kamu mengalami perubahan fisik yang cukup mendadak dan muncul bukan dari akibat pola makan buruk maupun kurang berolahraga. Bisa jadi karena adanya masalah hormonal. Kondisi semacam ini bisa mengakibatkan perut menjadi buncit.

Resistensi pada insulin menjadikan perlunya diet khusus dengan mengurangi asupan karbohidrat serta menyeimbanglam protein dan lemat untuk membantu mengembalikan bentuk perut ke kondisi normal.

Sejauh ini, pada beberapa kasus memungkinkan perlunya konsumsi obat untuk membantu menurunkan kadar insulin serta menginduksi kehilangan lemak yang berlebih.