5 Jenis Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Bipolar

Rabu, 18 Mei 2022 | 00:01:00

Gendis Ayu

Penulis : Gendis Ayu

5 Jenis Makanan Dan Minuman Yang Harus Dihindari Penderita Bipolar

Ilustrasi bipolar. (Special)

Ladiestory.id - Bipolar menjadi salah satu gangguan kesehatan mental yang sudah familiar didengar telinga. Bipolar merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan kondisi suasana hati yang bisa berubah drastis.

Pada dasarnya, gangguan mental ini terjadi lantaran adanya ketidakseimbangan nuerotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak. Namun, ada juga yang mengaitkan kondisi ini terjadi lantaran ada kaitannya dengan faktor keturunan.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan bipolar. Seperti di antaranya, mengalami kejadian traumatik, tingkat stress yang tinggi, kecanduan obat-obatan terlarang maupun alkohol, hingga adanya riwayat keturunan dalam keluarganya.

Penyakit kesehatan mental ini bisa mengganggu kualitas hidup dan menimbulkan berbagai permasalahan dalam hubungan, karier, hingga harga diri.

Namun rupanya, bipolar juga berkaitan dengan apa yang dikonsumsi. Pasalnya ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak dikonsumsi oleh penderita bipolar.Oleh sebab itu, yuk ketahui makanan dan minuman apa saja yang sebaiknya dihindari penderita bipolar.

Kafein

Foto: Ladiestory.id

Salah satu minuman atau makanan yang disarankan untuk tidak dikonsumsi oleh penderita bipolar adalah kafein. Dilansir berbagai sumber, kafein dapat meningkatkan iritabilitas dan kecemasan. Sehingga kafein tidak hanya memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur saja.

Jika penderita bipolar memang gemar mengonsumsi kafein, setidaknya jangan meminumnya mendekati waktu tidur. Pasalnya, jika penderita bipolar kurang tidur, akan memicu keresahan dan berpengaruh ke suasa hati.

"Stimulan ini dapat memicu panik dan harus dihindari," kata Jess G. Fiedorowicz, profesor di departemen psikiatri

Garam

Ilustrasi garam yang merupakan bumbu dapur. (Special)

Jika Kamu menggunakan litium untuk gangguan bipolar, sebaiknya perlu memantau asupan garam dengan cermat. Pasalnya, setiap peningkatan atau penurunan mendadak dalam jumlah natrium yang dikonsumsi dapat memengaruhi kadar litium.

Dilansir berbagai sumber, sebaiknya menghindari diet rendah natrium untuk orang yang mengonsumsi lithium. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko keracunan litium. Alangkah lebih baik untuk konsultasi dengan dokter terbaik mengelola garam dengan aman dalam makanan. Supaya pengonsumsian garam tetap dalam takaran yang sehat.

Makanan Mengandung Lemak Jenuh

Ilustrasi makanan berminyak. (Special)

Makanan yang harus dihindari oleh penderita bipolar selanjutnya adalah makanan yang mengandung lemak jenuh. Sehingga, disarankan penderita bipolar untuk mengonsumsi makanan lemak trans pada pola makan.

Hal tersebut menandakan penderita bipolar dapat mengganti makanan dengan protein tanpa lemak, produk susu rendah lemak, dan mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, dan biji-bijian. Tak hanya itu, makanan berlemak juga dapat mempengaruhi cara tubuh menerima obat.

Walaupun pengobatan tetap akan efektif, namun mengonsumsi lemak jenuh tidak baik bagi kesehatan jantung. Minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan tersebut juga mengandung tinggi asam lemak omega-6 yang harus dihindari.

Alkohol

Ilustrasi minuman beralkohol. (Special)

Selain minuman kafein, minuman beralkohol juga disarankan untuk tidak dikonsumsi penderita bipolar. Bahkan, sebagian besar obat untuk penderita bipolar akan memperingatkan untuk tidak minum alkohol.

Namun sayangnya, masih banyak penderita yang menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan lain. Seperti untuk menenangkan, memberi rasa nyaman, yang sejatinya justru dilarang dikonsumsi bagi penderita bipolar. Dilansir berbagai sumber, penderita bipolar lima kali lebih banyak menyalahgunakan dan ketergantungan alkohol. Dibanding dengan manusia lain pada umumnya.

Gula

Ilustrasi bumbu dapur gula. (Special)

Pada dasarnya makanan dan minuman manis kerap dijadikan pelarian untuk setiap orang yang sedang memiliki mood jelek atau bad mood. Sementara,  makanan denga tinggi gula dapat mempersulit pengendalian berat badan dan obesitas.

Tak hanya itu, namun mengonsumsi makanan mengandung gula tinggi juga berpengaruh ke lemak perut terkait. Padahal beberapa gangguan masalah ini membuat perawatan obat gangguan bipolar kurang efektif.

Kalau pun ingin mengonsumsi makanan manis sebagai mood booster, sebaiknya ganti dengan makanan lebih bergizi. Seperti contohnya mengonsumsi buah-buahan akan lebih baik ketimbang makan makanan manis.