Kebaya Goes to UNESCO! Yuk, Simak Sejarahnya

Kamis, 3 November 2022 | 12:45:00

Anisah Chamalia

Penulis : Anisah Chamalia

Kebaya Goes To Unesco! Yuk, Simak Sejarahnya

Kebaya. (Special)

Ladiestory.id - 

Kebaya merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Akhir-akhir ini, kebaya  juga kembali menjadi perhatian masyarakat sejak ramainya tagar “Kebaya Goes to UNESCO”. Hal  ini pun membuat banyak pihak turut berpartisipasi.

Mulai dari komunitas, pelajar, selebritas, hingga para pejabat. Bahkan, gerakan ini juga menggema di luar Indonesia. Ratusan perempuan ikut berpartisipasi dalam parade “Cantik Berkebaya” yang dilaksanakan di National Mall, Washington DC, Amerika.

Tingginya animo partisipasi kampanye ini bertujuan untuk memberikan dukungan atas upaya pendaftaran kebaya sebagai warisan tak benda atau intangible heritage ke UNESCO. Sehingga, dengan adanya gerakan ini akan semakin menambah kokoh status kebaya untuk segera mendapat pengakuan dari Internasional sebagai milik Indonesia.

Lalu, seperti apa sejarah kebaya sehingga menjadi salah satu warisan tak benda milik Indonesia. Yuk, simak.

Sejarah Kebaya

Kebaya. (Special)

Kebaya merupakan salah satu busana yang paling sering digunakan dan mudah ditemukan, baik di berbagai acara maupun daerah. Kebaya sendiri memiliki berbagai varian model hingga jenis bahannya. Kebaya juga dapat digunakan oleh semua umur dan kalangan, mulai dari yang tua hingga muda.

Kebaya sendiri berasal dari kata bahasa Arab yaitu Abaya yang artinya pakaian longgar atau jubah. Kebaya sendiri dipasangkan dengan kain atau sarung ketika digunakan pada masa lampau.

Diketahui, kebaya mulai banyak digunakan oleh Kerajaan Majapahit yang ketika itu dikenakan oleh permaisuri hingga selir raja. Setelah masuknya Islam, kebaya yang tadinya bermodel padanan kain dan kemben berubah menjadi lebih menutup dada. Mulailah menggunakan semacam luaran berupa kain tipis yang dapat menutup bagian belakang tubuh, dada, dan bahu.

Penggunaan kebaya ini juga tercatat dalam catatan resmi bangsa Portugis ketika mendatangi Indonesia pada abad ke-15. Meski kebaya dahulu hanya bisa digunakan oleh bangsawan, seiring berjalannya waktu, kebaya dapat digunakan oleh berbagai kalangan.

Kebaya dari Berbagai Daerah

Kebaya. (Special)

Kebaya memiliki ciri khasnya di setiap daerah. Bahkan, kebaya dapat dikelompokkan menjadi kebaya Jawa, kebaya Betawi, Kebaya Sunda, kebaya Bali, kebaya Madura, dan kebaya Melayu. Jika kebaya Jawa, ciri khas yang dimiliki berupa tempelan kain yang ada pada bagian dada atau disebut model kutu baru. Namun, jika kebaya Betawi lebih memiliki  model yang bervariasi sebagai akulturasi antara budaya Cina dan Melayu. 

Adapun kebaya Sunda, memiliki  ciri khas dengan garis lerek yang membentuk segi lima dengan kerah yang tegak. Sedangkan kebaya Bali, berlengan pendek dan panjang sebagai ciri khasnya. Tak lupa, terdapat sebuah selendang sebagai pelengkap wajib penampilan.

Di sisi lain, kebaya Madura atau yang biasa disebut sebagai kebaya rancongan. Memiliki ciri khas kebaya yang panjangnya hanya sampai pnggang. Kemudian, bagian bawah kebaya meruncing dengan memiliki potongan serong yang khas. Tak ayal, beragam perbedaan ini semakin menambah kekayaan varian dari kebaya.

Tak ayal, melihat sejarah yang panjang dan kekayaan model serta jenis kebaya membuat busana ini perlu mendapat pengakuan internasional. Banyak pihak yang turut berpartisipasi dan menyuarakan dukungan dalam kampanye ”Kebaya Goes to UNESCO”.

Tentu saja, hal ini akan membuat kebaya sebagai warisan tak benda yang resmi dimiliki Indonesia. Selain itu, akan menambah luas kebaya sebagai busana yang dapat dikenal seluruh dunia. 

Itulah sejarah singkat mengenai kebaya. Selain itu, kamu juga dapat mengetahui ciri khas kebaya dari berbagai daerah. Yuk, ikut dukung gerakan berkebaya supaya semakin bangga dengan Indonesia.