Konsumsi Dha, Ternyata Bagus Untuk Mengoptimalkan Kecerdasaan Janin Sejak Dalam Kandungan

Jumat, 24 Januari 2020 | 16:09:10

LS Parenting

Penulis : LS Parenting

Konsumsi Dha, Ternyata Bagus Untuk Mengoptimalkan Kecerdasaan Janin Sejak Dalam Kandungan

Ternyata minyak ikan juga punya banyak manfaat untuk ibu hamil dan janin jika rutin dikonsumsi setelah minggu ke-20 kehamilan. Ini dia 5 rekomendasi minyak ikan yang bisa ibu konsumsi di masa kehamilan. Selain itu asam lemak omega-3 asam dokasaheksanoat (DHA) juga berhubungan dengan pengaturan respon alergi dan penghantar imunitas. Beberapa riset menghubungkan asupan DHA pranatal yang tinggi dengan perkembangan positif bayi baru lahir dan anak-anak.

Asam lemak diperlukan oleh setiap sel dalam tubuh. Ia merupakan kesatuan dari membran sel dan mempengaruhi fungsi membran sel tersebut. Asam lemak essensial merupakan asam lemak tak jenuh yang tidak dapat dibentuk oleh  tubuh sendiri sehingga harus dipenuhi dari makanan.

Walaupun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami, namun sifat aktif DHA diduga mempengaruhi perkembangan saraf dan plastisitasnya, sinyal penghantar reseptor, perubahan pada membran sel, pembentukan second messenger atau meningkatkan penghantar anti peradangan lemak. Hubungannya dengan perkembangan saraf dan otak ini membuat DHA dianggap dapat meningkatkan kecerdasan anak.

Sumber Foto : HappiNest.id

 

  • Konsentrasi omega-3 yang tinggi ditemukan pada ikan laut berwarna gelap yang berminyak. Minyak ikan yang didapat dari ikan laut dalam juga kaya akan vitamin A dan D, antara lain salmon, tuna, mackerel, dan sardine.
  • Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan, seperti biji rami (flax seed), minyak kanola, dan tumbuhan berdaun tertentu. Namun demikian omega-3 dari tumbuhan ini tidak dapat langsung digunakan oleh tubuh, sebelum diubah oleh tubuh menjadi DHA dan EPA.

Sebetulnya berapa jumlah omega-3 yang diperlukan untuk kehamilan yang sehat tidak diketahui, tetapi yang pasti kebutuhan ibu hamil akan DHA dan EPA lebih tinggi daripada saat tidak hamil. Beberapa ahli sepakat bahwa kebutuhan ibu hamil dan menyusui  akan DHA adalah 200 -300 mg ditambah EPA per hari.

Sumber Foto : Parenting.id

 

Idealnya sumber omega-3 selama kehamilan diperoleh dari konsumsi ikan berminyak. Ikan merupakan sumber protein yang baik, sebagai alternatif dari daging merah yang kaya akan lemak jenuh. Omega-3 dari ikan berminyak lebih mudah bercampur dengan lemak plasma daripada omega-3 dalam bentuk kapsul. Perlu diperhatikan bahwa minyak ikan harus disimpan di suhu dingin, karena pada suhu panas asam lemaknya akan terpecah.

Banyak ibu hamil yang tidak suka makan ikan. Untuk mereka harus diberikan pengertian yang mendalam tentang manfaat DHA. Paling tidak harus memakan 2 sajian ikan kaya omega-3 seminggu dan menghindari kompetitor dari omega-3 ini seperti makanan yang siap saji dan minyak jagung. Suplemen minyak alga dan telur yang diiperkaya DHA dapat menjadi sumber alternatif bagi ibu hamil yang tidak makan ikan.

Manfaat DHA

  • Membantu perkembangan mata dan otak anak sejak dalam kandungan.
  • Menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) pada penderita kolesterol tinggi
  • Mengurangi risiko degenarasi makula
  • Mengurangi risiko kematian pada penderita penyakit jantung koroner.
Sumber Foto : Alodokter.com

 

Meskipun belum ada rekomendasi resmi tentang berapa dosis DHA untuk ibu hamil, sebuah tinjauan penelitian menyimpulkan bahwa ibu hamil dan menyusui membutuhkan 200 mg DHA per hari. Sementara sebagian pakar lainnya merekomendasikan konsumsi 300 mg DHA tiap hari untuk ibu hamil dan menyusui. DHA dapat diperoleh dari makanan dan suplemen karena tubuh manusia tidak dapat membuatnya sendiri.

Untuk alasan keamanan, ibu hamil dapat memilih konsumsi EPA dan DHA dalam bentuk suplemen. Pilihlah suplemen dari produsen yang terpercaya dan tersertifikasi. Hindari suplemen dengan bau dan rasa amis. Hindari juga minyak ikan dengan tambahan rasa buatan sehingga beraroma terlalu kuat karena diduga  untuk menyembunyikan aroma dan rasa amis dari produk yang seharusnya tidak demikian.