Lasminingrat: Tokoh Pahlawan Perempuan Yang Inspiratif

Minggu, 10 November 2019 | 20:18:16

Una Bhaskara

Penulis : Una Bhaskara

Lasminingrat: Tokoh Pahlawan Perempuan Yang Inspiratif

Foto: Ladiestory.id

Bertepatan dengan 10 November sebagai hari pahlawan, rasanya tepat sekali untuk mengenang jasa para pahlawan di Indonesia. Banyak pahlawan yang gugur demi memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan bangsa ini.

Tidak hanya berasal dari kaum pria saja, beberapa tokoh wanita turut berjuang membangun peradaban bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Dua tokoh wanita yang namanya telah membumi telah dikenal sebagai sosok pahlawan, yaitu Raden Ajeng Kartini dan Raden Dewi Sartika.

Keduanya dikenal sebagai sosok pahlawan emansipasi wanita. Tetapi yang belum banyak diketahui oleh khalayak yakni satu tokoh perempuan yang telah viral jauh sebelum Raden Ajeng Kartini dan Raden Dewi Sartika lahir. Namanya Raden Ayu Lasminingrat (1843). Siapakah Lasminingrat itu? Layakkah Lasminingrat menyandang sebutan pahlawan. berikut fakta terkait tokoh perempuan ini.

Pejuang Emansipasi Wanita Pertama Kali

Bila menelisik sejarah, kehadiran Lasminingrat jauh lebih dahulu dibandingkan Raden Ajeng Kartini (1879) dan Raden Dewi Sartika (1884). Sejak muda, Lasminingrat aktif dalam memperjuangkan hak-hak wanita pribumi lewat karya-karyanya.

Lasminingrat sebagai?keturunan asli Garut ini lahir dari keluarga berada, yakni anak dari seorang penghulu bintang Limbangan dan pelopor kesustraan sunda.

Sehingga lasminingrat mudah?mendapat akses pendidikan barat. Namun fasilitas pendidikan yang diperolehnya hingga membuatnya cerdas tidak menjadikannya lupa pada bangsanya.

Lasminingrat aktif menulis buku saduran dan membacakannya pada? anak-anak dan wanita. Tujuannya agar wanita pribumi melek literasi. Karena pada umumnya wanita pribumi tidak tahu menahu terkait literasi, buta latin sehingga tidak bisa baca tulis.?

 

Pendiri Sakolah Kautamaan Istri (Kaum Perempuan)

Kepeduliaan Lasminingrat terhadap wanita menggerakan hatinya untuk mendirikan sekolah untuk kaum wanita. Pasalnya, Lasminingrat terobsesi untuk menjadikan wanita pribumi maju.

Baginya ilmu adalah kunci majunya sebuah peradaban dan wanita harus memperolehnya. Tahun 1907, Lasminingrat mendirikan sakolah Keutamaan Istri dan Kaum Wanita. Kini bangunan sekolah tersebut masih aktif? dan diberi nama SMA N 11 Garut.?

Karya - Karya Lasminingrat

Beberapa karya-karya Lasminingrat fokus membahas dan mendidik?kaum wanita. Lasminingrat berupaya membuka pikiran kaum wanita. Seperti?Tjarita Erman?(1875) membahas bagaimana kaum wanita seharusnya memperlakukan anak-anaknya dengan baik.

Lalu hadirnya kisah berjudul?Sang Radja Poetri Jeung Saderekna Doewa Welas,?yang mana menyuguhkan fenomena perempuan yang tidak mendapatkan haknya.

Lasminingrat mengkritisi dan melawan perlakuan keji yang kerap terjadi disekitarnya.?Melalui kisahnya, wanita itu digambarkan mendapat?diskriminasi lewat tubuhnya hanya demi memuaskan nafsu suaminya. Ia dipaksa mengandung dan melahirkan keturunan perempuan tetapi sampai kehamilan kedua belas, anak perempuan tidak kunjung lahir.

Bagaimana sang suami tidak memperdulikan sedikitpun tubuh yang kerap diisi oleh manusia baru. Adapun karya lainnya berkisah tentang perjodohan yang marak terjadi kala itu. Karya itu berjudul?Tjarita Oraj Bodas?(cerita ular putih). Lasminingrat berpandangan bahwa kaum wanita harus memahami konsekuensi pasca pernikahan. Realitanya wanita zaman itu banyak yang tidak bahagia akibat perjodohan.?

Lahirnya karya - karya tersebut sontak memberi pengaruh yang luar biasa.?Tjarita Erman sukses diterbitkan berkali-kali dengan cetakan 6.105 eksemplar, tidak hanya itu karya tersebut ditulis menggunakan aksara Jawa dan latin.

Selain itu, diera keterbatasan literasi justru karya ini laris diproduksi secara besar-besaran. Pribumi menjadi melek literasi. Alhasil, kurang lebih 150 tahun telah berlalu terbukti wanita pribumi semakin terangkat martabatnya dan praktik perjodohan sudah mulai berkurang.?

Sosok Lasminingrat tentu saja tidak serta merta harus dilupakan. Bagaimanapun juga, Lasminingrat turut memberikan sumbangsih pemikirannya lewat karya besar untuk kemajuan peradaban kaum wanita. Tidak berlebihan jika Lasminingrat dianggap sebagai pahlawan yang perlu dikenang dan dipelajari semangatnya dalam menegakkan literasi kebangsaan.?