Menambah Iman Diri, Pahami Makna dan Sejarah Idulfitri

Selasa, 3 Mei 2022 | 18:30:00

Monica Dameria

Penulis : Monica Dameria

Menambah Iman Diri, Pahami Makna Dan Sejarah Idulfitri

Ilustrasi keluarga muslim rayakan lebaran. (Special)

Ladiestory.id - Hari raya Idulfitri merupakan salah satu perayaan besar yang menjadi momen kemenangan bagi seluruh umat muslim di dunia. Momen ini dapat tercapai usai umat muslim menjalani ibadah puasa dengan berbagai perjuangan dalam mengendalikan nafsu dan keburukan selama Ramadan.

Idulfitri juga menjadi momen bagi umat muslim untuk saling bermaaf-maafan. Hal ini telah menjadi sebuah tradisi yang dilakukan sejak zaman nabi dahulu. Diketahui, perayaan Idulfitri pertama kali dilaksanakan pada tahun ke-2 Hijriah.

Sebelum agama Islam datang, kaum Arab memiliki dua hari raya yang dilaksanakan secara meriah. Namun, tradisi ini berubah usai Rasulullah menyebarkan agama Islam.

Mengetahui sejarah dan makna perayaan Idulfitri menjadi hal yang penting bagi para umat Muslim. Hal ini dilakukan agar dapat memaknai perayaan Idulfitri setiap tahun dengan lebih bijaksana.

Sejarah Hari Raya Idulfitri

Dilansir NU Online, sejarah Idulfitri berkaitan dengan dua peristiwa dalam sejarah Islam, yakni Perang Badar dan hari raya masyarakat Jahiliyah. Perayaan Idulfitri pertama kali digelar bertepatan dengan kemenangan kaum muslim pada Perang Badar.

Usai perang, umat muslim merayakan kemenangan dengan penuh raya syukur dan gembira. Tak hanya itu, mereka juga merayakan kemenangan lantaran telah berhasil berpuasa selama satu bulan. Hal ini menjadi tradisi dan ibadah yang dilakukan umat muslim.

Sebelum agama Islam datang, kaum Arab Jahiliyah merayakan dua hari raya dengan sangat meriah. Namun, Rasulullah merubah tradisi tersebut dengan mengganti hrari raya masyarakat Jahiliyah dahulu menjadi perayaan yang lebih baik, yakni Idulfitri dan Iduladha.

“Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain, ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah,” ungkap HR Abu Dawud & an-Nasa’i.

“Rasulullah bersabda: kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha,” lanjutnya.

Makna Idulfitri

Ilustrasi Hari Raya Idulfitri. (Special)

Allah menjadikan tiga hari raya di dunia bagi orang-orang yang beriman, yaitu Jumat, Idulfitri, dan Iduladha. Perayaan Idulfitri yang identik dengan mengenakan pakaian baru rupanya memiliki makna lebih dari itu.

Diketahui, mengenakan pakaian baru tidaklah wajib, tetapi makna yang lebih penting adalah anjuran untuk menambah ketaatan usai hari raya tersebut. Dapat diartikan bahwa umat muslim yang menjalankan ibadah puasa dan amalan suna lain diharapkan dapat meningkatkan kualitas diri dan iman.

Meski tak mudah, orang yang mampu menjalankan ibadah dengan lebih baik usai Ramadan dapat ditandakan bahwa ibadahnya diterima oleh Allah. Hal ini dapat dijadikan motivasi bagi setiap umat muslim.

Keutamaan Idulfitri

Idulfitri merupakan perayaan yang patut disyukuri dan dibanggakan. Hal ini dikarenakan Allah akan membuka ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang melaksanakan salat Idulfitri.

Allah berfirman bahwa setiap umat muslim yang menjalankan ibadah puasa, perlu mendapatkan upah atau ganjaran kebaikan. Tak hanya itu, Allah juga akan memberikan maaf kepada para umat-Nya.