Berkelas dan Penuh Makna, Mengenal 4 Pakaian Adat Jawa Tengah

Rabu, 15 Desember 2021 | 01:05:00

Sofianti Herina

Penulis : Sofianti Herina

Berkelas Dan Penuh Makna, Mengenal 4 Pakaian Adat Jawa Tengah

Ilustrasi pakaian adat Jawa Tengah. (Spesial)

Ladiestory.id-Jawa tengah terkenal kental dengan nuansa budaya, begitu juga dengan pakaian adatnya. Seperti apa pakaian adat jawa tengah yang berkelas dan mengandung makna, yuk simak ulasannya di bawah ini. 

Pakaian Adat Jawa Tengah

Pakaian adat Jawa Tengah terdiri atas 4 macam yang semuanya mengandung makna dan berkelas bagi masyarakat jawa tengah.

1. Kain Jarik dan Batik

Batik adalah kebanggaan bangsa Indonesia. Jawa Tengah jadi pusat batik terbesar di Indonesia. Karena itulah masyarakat Jawa tengah tak lepas dari batik dalam pakaian sehari-harinya.

Terdapat banyak motif batik asal yang  khas. Seperti batik Pekalongan, dengan motif batik tanaman dan hewan berwarna cerah. Lalu ada batik khas Solo yang dikenal dengan warna coklat karena berasal dari bahan alami.

Selain batik ada juga kain jarik yang jadi pakaian adat daerah Jawa Tengah. Kain jarik punya motif yang mengandung makna tersendiri bagi masyarakat Jawa. Selain dipakai untuk pakaian, kain jarik juga kerap digunakan untuk menggendong bayi atau alas tidur bayi juga untuk berbagai keperluan lainnya.

2. Beskap dan Kebaya

Pakaian adat Jawa TEngah berikutnya adalah beskap dan kebaya. Beskap biasa dikenakan untuk laki-laki, modelnya seperti jas dan punya warna bermacam-macam. 

Umumnya beskap tidak punya motif atau corak yang mencolok, hanya bentuk jas dengan warna gelap dan polos. Terdapat beberapa jenis beskap yaitu  beskap gaya Yogya yang merujuk untuk keraton kesultanan. 

Selain itu ada juga Beskap gaya Solo yang terinspirasi pada budaya Keraton Kasunanan. Sementara itu Beskap Landung adalah beskap yang memiliki bagian depan lebih panjang.

Selain beskap ada juga kebaya yang dipakai kaum wanita Jawa tengah. Pada zaman dulu, baju kebaya ini cuma dipakai untuk keluarga penting atau bangsawan. 

Tapi, saat ini kebaya sudah banyak dikenakan oleh seluruh kalangan  masyarakat. Kebaya dibuat dari kain tipis, seperti sutra, katun dan nilon yang tembus pandang yang disertai dengan hiasan brokat ataupun sulam.

3. Kanigaran dan Basahan

Selanjutnya ada Kanigaran yaitu pakaian adat khas Jawa Tengah yang dipakai  untuk kalangan bangsawan ataupun keluarga keraton. Pakaian kanigaran terbuat dari beludru dengan warna hitam.  Kanigaran dipilih sebagai pakaian pengantin karena mempunyai makna yang tinggi dan kental akan budaya masyarakat  Jawa. 

Selain kanigaran adalah Basahan, untuk mengenakan Basahan harus disertai dengan riasan wajah yang dikenal dengan  paes Ageng Kanigaran. Basahan juga disebut dengan nama Dodot. Kedua mempelai pengantin akan mengenakan kemben yang panjang dan lebar. Kemben biasa oleh masyarakat Jawa disebut dengan kain Dodot.

4. Jawi Jangkep

Jawi Jangkep merupakan pakaian adat Jawa Tengah selanjutnya yang dipakai laki-laki. Terdapat 2 macam jawi jangkep yaitu Jawi Jangkep yang biasa digunakan untuk acara formal dengan warna hitam. Dan Jawi Jangkep yang digunakan untuk sehari-hari biasanya yang berwarna selain hitam. Pemakaian Jawi Jangkep disertai dengan atribut lainnya berupa beskap.

Atribut Jawi Jangkep berupa beskap dipakai untuk acara-acara formal atau resmi yang memiliki bagian belakang lebih pendek dibandingkan bagian depan. Sedangkan bawahan yang dikenakan bersama Jawi Jangkep adalah kain jarik yang dililit di pinggang. Selain itu, atribut lainnya yaitu berupa blangkon.

Blangkon bukan hanya untuk penutup kepala, melainkan hiasan kepala yang dibuat dari kain batik. Blangkon saat ini banyak digandrungi wisatawan sebagai souvenir dari budaya khas Jawa. 

Selain blangkon ada juga stagen, yaitu berupa gulungan kain tradisional. Stagen biasanya dikenakan oleh wanita Jawa. Stagen berguna untuk menonjolkan bentuk tubuh  wanita dan menjaga pakaian tetap pada tempatnya sehingga tidak bisa bergeser.

Selanjutnya ada ada juga atribut lainnya dari pakaian adat Jawa tengah ini yaitu berupa keris yang disematkan pada bagian belakang punggung pria, ikat pinggang serta alas kaki berbentuk selop. Untuk acara pernikahan, pemakaian Jawi Jangkep harus disertai rangkaian bunga melati yang dikalungkan pada leher.