Mengenal Bakat Minat Anak, Optimalkan Kekuatan Dan Siasati Keterbatasan

Jumat, 29 April 2022 | 22:00:00

Erika Kamaria Yamin

Erika Kamaria Yamin

Psychologist & Certified Hypnotherapist

Educational Psychologist Ide Plus dan Taby Time

Mengenal Bakat Minat Anak, Optimalkan Kekuatan Dan Siasati Keterbatasan

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Ladiestory - Sebagai orang tua, Kamu pasti ingin anak sukses dan bahagia di masa depannya. Ketika anak mengerjakan sesuatu yang sejalan dengan bakat minat mereka, maka hal itu akan lebih mudah, menyenangkan dan membawa kepuasan batin. Oleh karena itu, orang tua penting untuk memahami bakat juga minat sang anak, bahkan sedari dini.

Apa itu bakat? Apa itu minat? Bakat adalah keahlian atau kemampuan dalam melakukan sesuatu. Hal itu dapat diperoleh dari bawaan lahir, namun juga ada faktor penunjang, seperti dari sekolah atau pendidikan informal dan seberapa banyak terpaparnya anak dengan aktivitas-aktivitas tersebut.

Sementara minat adalah ketertarikan pada suatu hal tertentu di mana dapat diperoleh dari kemampuan, pengaruh lingkungan, dan bentuk kegiatan sang anak.

Melalui penjelasan di atas, terlihat bahwa baik bakat maupun minat sama-sama dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Meskipun bakat dipengaruhi lebih dipengaruhi oleh bawaan lahir, namun seperti analogi benih, jika tidak disiram dan dipupuk dengan baik, maka tidak akan berkembang secara optimal.

Lalu bagaimana strategi untuk mengoptimalkan bakat minat pada anak ?

Peka dengan Kondisi Anak

Ilustrasi anak memberi hadiah. (Special)

Mengoptimalkan bakat minat merupakan sebuah proses. Nikmati saja. Orang tua idak perlu terburu-buru untuk menemukan bakat minat pada anak, terlebih pada anak usia dini.

Anak pada kelompok usia tersebut membutuhkan stimulasi yang seimbang untuk semua area tumbuh kembangnya, seperti fisik, kognitif dan sosioemosional. Terlalu cepat menentukan bakat minat justru membatasi kesempatan berkembang pada anak.

Seiring proses ini berjalan, orang tua perlu memiliki kepekaan terhadap kondisi anak. Memahami keadaan anak dapat dilakukan melalui observasi dan rutin menjalin komunikasi, atau dikenal dengan istilah 3 E.

E pertama yaitu Enjoy (menyenangkan). Kegiatan apapun harus membuat anak merasa senang, bersemangat, dan menikmatinya. Sedangkan E yang kedua yaitu Easy (mudah). Memilih jenis kegiatan yang memudahkan anak dalam menyelesaikannya. E yang terakhir yaitu Excellent (Memuaskan). Hasil dari kegiatan yang dilakukan harus memuaskan dan mendapat penilaian cukup baik dari orang-orang sekitar.

Dukung Secara Positif

Ilustrasi orang tua mengedukasi bahaya narkoba pada anak. (Shutterstock)

Sebagai orang tua, Kamu pasti ingin yang terbaik untuk sang anak. Terkadang, orang tua muncul perasaan ragu atau tidak yakin atas pilihan sang anak, namun jaman terus berkembang.

Ke depannya, bisa saja muncul lapangan pekerjaan baru yang belum pernah Kamu pikirkan sebelumnya. Sebaliknya, pekerjaan yang tadinya eksis bisa saja hilang atau berubah karena adanya kemajuan teknologi.

Poinnya adalah, semua bidang bisa menjadi prospek karier sang anak di masa depan asal orang tua mengetahui celahnya. Maka, berilah dukungan dan afirmasi positif pada perkembangan sang anak. Orang tua harus menghargai proses daripada hasil pencapaian. Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil. Setiap kemajuan yang ada layak untuk diapresiasi.

Konsultasi dengan Ahli

 

Foto: Ladiestory.id

Jika butuh bantuan, jangan ragu untuk menghubungi dan diskusi dengan para profesional di bidangnya. Misalnya dengan guru di sekolah anak, guru BK, konselor sekolah atau dengan para psikolog.

Bakat minat dapat dicek dengan melihat potensi umum anak, sikap kerja, kepribadian, preferensi anak, dan seberapa besar terdampaknya anak dengan beragam aktivitas tersebut. Jika orang tua berkenan, psikolog punya beberapa tools untuk ases untuk mengetahui potensi anak.

Tempat untuk Berkembang

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Beri ruang dan kesempatan sang anak untuk eksplorasi. Jangan membatasi anak untuk mengeksplor sesuatu yang mereka belum pernah tahu sebelumnya. Jika anak tidak diperbolehkan melakukan hal baru, maka anak akan lebih sulit berkembang dan menemukan kesenangan. Orang tua harus menerapkan 3B, banyak kegiatan, beragam lingkungan, dan bertemu orang.

Selain pelajaran di sekolah, anak dapt mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, kursus, atau ikut dalam komunitas. Hal itu dapat membantu anak untuk menemukan hal yang disukai maupun yang tidak disukai. Selain itu, orang tua juga dapat melihat seberapa besar kemampuan hingga keterbatasan yang dialami sang anak.

Pada akhirnya, mengoptimalkan bakat minat tidak hanya bisa diukur dari pengetahuan akademik saja. Namun, anak perlu memiliki karakter yang kuat, dan percaya diri dengan menganggap bahwa dirinya berharga, dicintai, didukung dan layak untuk sukses.