Terkenal Mistis, Ini 5 Mitos Wisata Pantai Parangtritis di Yogyakarta

Jumat, 5 Agustus 2022 | 14:00:00

Lukyana Arsa

Penulis : Lukyana Arsa

Terkenal Mistis, Ini 5 Mitos Wisata Pantai Parangtritis Di Yogyakarta

pantai parangtritis. (Special)

Ladiestory.id - Pantai Parangtritis adalah salah satu destinasi yang cukup terkenal di Yogyakarta. Hal itu karena pantainya yang memiliki ombak besar di pesisir selatan, ditambah lagi pemandangannya yang sangat indah saat senja.

Tapi, banyak yang beranggapan bahwa di balik keindahan pantai parangtritis nan memesona, ternyata menyimpan banyak misteri yang bahkan pernah menelan korban jiwa.

Menurut legenda Jawa, pantai parangtritis dikusai oleh Kanjeng Ratu Kidul. Ia berkuasa di sepanjang arus ombak di Samudera Hindia dan memiliki sebuah istana kerajaannya sendiri yang terletak di jatung Samudera.

Kanjeng Ratu Kidul bisa berubah-ubah wujudnya, kadang ia berwujud sebagai perempuan muda saat bulan purnama, kadang-kadang ia bisa menampakkan rupa seperti sosok perempuan tua.

Kanjeng Ratu memiliki seorang pembantu yang sangat setia yang Bernama Nyi Roro Kidul . Diceritakan, Nyi Roro Kidul sangat suka pada warna hijau, bahkan dalam legenda disebutkan, kebaya dan kemben yang dipakai Nyi Roro Kidul berwarna Hijau.

Lalu, apa saja hal-hal mitos tapi dianggap sakral dari pantai parangtritis ini? Yuk, intip di bawah ini!

Larangan Pakai Warna Hijau di Sepanjang Garis Pantai Selatan

Ilustrasi Nyi Roro Kidul. (Special)

Mitos larangan ini berkembang di masyarakat karena konon katanya, Nyi Roro Kidul menyukai warna hijau dan akan suka pada orang-orang yang pakaiannya warna hijau. Dengan begitu, Nyi Roro Kidul akan mengambil orang tersebut untuk menjadi pengikutnya. Apalagi jika warna hijau dipakai oleh laki-laki.

Atas dasar itulah orang-orang yang hilang di sekitaran pantai Selatan selalu dikaitkan dengan mitos tersebut. Mitos tersebut berlaku di sepanjang garis pantai selatan pulau Jawa, seperti pantai Pelabuhan Ratu, pantai-pantai selatan di Yogyakarta, pantai Pangandaran, hingga sampai ke Semenanjung Purwa di Jawa Timur.

Parangtritis adalah Gerbang Menuju Kerajaan Dunia Lain

Ilustrasi Kerajaan Kanjeng Ratu Kidul. (Special)

Pantai Parangtritis adalah pantai yang paling banyak menyimpan kisah mistis dibandingkan pantai lainnya, meskipun garis pantai selatan terbentang dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa. Banyak orang yang percaya bahwa pantai ini bisa mengantarkanmu menuju kerajaan dunia lain.

Konon kisahnya, Kanjeng Ratu suka menjelajahi Kesultanan Yogyakarta. Kadang, sering terdengar suara gamelan yang samar-samar dari arah pantai di malam hari yang memang kondisi pantai sedang sepi dan tidak ada orang sama sekali.

Percaya atau tidak, dengan kebenaran mitos ini, alangkah baiknya jika kamu menghormati budaya dan kepercayaan masyarakat setempat, bukan menentang atau merusak alam di sekitarnya. Hal ini perlu kamu lakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ada Tradisi Labuhan Untuk Keselamatan

Tradisi Labuhan. (Special)

Tradisi Labuhan ini adalah tradisi yang dilakukan oleh raja-raja keraton di Yogyakarta yang bertujuan untuk memohon keselamatan, ketentraman, serta kesejahteraan Keraton dan seluruh masyarakat Kota Yogyakarta. Tradisi Labuhan ini memiliki makna magis jika dihubungkan dengan legenda-legenda tertentu.

Upacara tradisi labuhan ini juga bertujuan untuk memberi sesaji kepada roh halus atau penjaga yang berkuasa di tempat tersebut. Di pantai Parangtritis ini sendiri, tradisi upacara labuhan ini sudah rutin diadakan sejak zaman Sultan Hamengkubuwono I.

Tradisi Larung Sesajen

Tradisi Larung Sesajen. (Special)

Selain upacara tradisi Labuhan untuk keselamatan, dalam masyarakat Yogyakarta juga ada sebuah tradisi yang Bernama Larung sesajen. Tradisi ini dilakukan setiap tangga 1 Suro atau 1 Muharram. Tujuannya, sebagai bentuk rasa syukur serta keselamatan yang diberikan sang Pencipta.

Tradisi Larung Sesajen ini tidak hanya dilakukan di pantai Parangtritis saja, tapi juga dilakukan di lakukan di seluruh pantai selatan. Tradisi ini mengundang masyarakat sekitar untuk datang ke pantai dan melakukan ritual larung sesajen, yaitu menghanyutkan sesajen yang telah dibawa ke lautan seraya memanjatkan doa.

Menelan Banyak Korban

ilustrasi orang tenggelam. (Special)

Banyak orang yang tinggal di sekitaran Pantai Selatan percaya bahwa korban yang hilang dan ditemukan beberapa hari kemudian dalam kondisi mengambang karena arwahnya telah diambil dan jasadnya disandera oleh Nyi Roro Kidul.

Padahal, ditinjau dari sisi lain, pantai Parangtritis memiliki ombak yang sangat besar sehingga pemerintah melarang wisatawan berenang terlalu jauh dari bibir pantai agar tidak menelan korban jiwa lebih banyak.