Nagita Slavina Ungkap Jadi CEO Tak Seenak yang Dilihat Orang

Selasa, 9 Agustus 2022 | 11:30:00

Irma Fauzia

Penulis : Irma Fauzia

Nagita Slavina Ungkap Jadi Ceo Tak Seenak Yang Dilihat Orang

Nagita Slavina, istri Raffi Ahmad. (Instagram.com/raffinagita1717)

Ladiestory.id - Aktris Nagita Slavina beberapa minggu lalu baru saja diresmikan menjadi Chief Executive Officer (CEO) Esteh Indonesia. Pencapaian ini menambah panjang sederet bisnis dan jabatan istri Raffi Ahmad tersebut dalam membangun perusahaan.

Dalam konten YouTube TS Media, Nagita Slavina mengungkapkan bahwa kerap kali orang memandang jabatan CEO hanya dari sisi yang enaknya saja.

"Tapi tuh, kadang-kadang tuh, suka banyak orang, maksudnya jadinya bingung, dikirain banyak usaha terus kayaknya jadinya kaya raya, gak tau di belakang itu kan lebih ruwet sebenernya," ungkap ibu dari Rafathar Malik Ahmad dan Rayyanza Malik Ahmad tersebut.

Nagita Slavina, Luna Maya, dan Marriane Rumantir. (YouTube.com/TS Media)

"Maksudnya, belum tentu semua perusahaan itu kan langsung (untung) kayak gitu kan, dan pasti ada naik-turunnya. Perlu diluruskan, kadang-kadang orang tuh, mindset-nya 'wah si ini tuh perusahaannya banyak banget, kerjanya banyak, kayaknya kaya banget' tapi dia gak tau ada yang lagi rugi (perusahaannya)," papar Nagita Slavina.

Istri Raffi Ahmad tersebut mengakui bahwa menjadi pemimpin perusahaan membuatnya pusing. Ya, bagaimana tidak, ia bertanggung jawab untuk perusahaan dan kesejahteraan pekerja.

"Sebenernya makin pusing. Aku bingung kalau orang nyelametin, ada juga 'selamat ribet ya'," ungkapnya.

 

Nagita Slavina ditunjuk jadi CEO Esteh Indonesia. (instagram.com/esteh.indonesia)

 

Saat disinggung oleh Luna Maya dan Marriane Rumantir terkait privilege, Gigi tak menyangkal hal tersebut. Namun ia juga mengingatkan bahwa terdapat konsekuensi yang banyak saat memiliki privilege.

"Ya satu kerja keras, tapi privilege memang iya, tapi kan privilege itu kan ada konsekuensinya juga .... ya mungkin ya banyak privilege ya, gak cuman itu aja sih, maksudnya kayak dari segala aspek lah, privilege ada tapi kan sebenernya kan banyak yang harus 'dibayarkan'. Istilahnya konsekuensinya banyak," terangnya.

Ia menegaskan bahwa setiap pekerjaan memiliki konsekuensinya masing-masing.

"Jadi balik lagi semua pekerjaan itu punya kelebihan dan konsekuensi masing-masing, jadi kalo orang bilang 'kayaknya enak ya jadi itu' sebenernya semuanya sama aja gak sih?" tutupnya.