Kabar Baik! Obat Penawar Gagal Ginjal Pada Anak Telah Ditemukan

Sabtu, 22 Oktober 2022 | 13:00:00

Kabar Baik! Obat Penawar Gagal Ginjal Pada Anak Telah Ditemukan

Ilustrasi anak sakit. (Special)

Ladiestory.id - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, obat untuk menyembuhkan penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal telah ditemukan. Bernama Fomepizole, obat tersebut disebut relevan untuk penyembuhan pasien gagal ginjal.

"Begitu kami tahu penyebabnya apa, toxic-nya apa, kami mencari obatnya untuk para balita yang masuk rumah sakit. Sudah ketemu obatnya, namanya Fomepizole (injeksi)," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers AKI di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Menkes Budi berupaya mendatangkan obat itu dari Singapura. Sebab, obat tersebut belum diproduksi di Indonesia. Kini pemerintah sudah memesan 200 vial fomepizole dengan harga mencapai Rp16 Juta per satuannya. 

"Ada beberapa kali injeksi tapi bisa cukup satu vial," kata Budi.

"Jadi kami merasa lebih yakin bahwa obat ini efektif. Sekarang Pemerintah Indonesia mendatangkan lebih banyak lagi untuk pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa, itu bisa diobati," jelasnya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Lies, Direktur Utama (Dirut) RSCM. Ia menjelaskan, RSCM tengah membeli obat penawar dari luar negeri usai adanya diskusi dengan profesor dari Inggris dan Australia.

"Ternyata ada zat yang terkandung dalam obat tertentu yang bisa mengikat racun dalam tubuh seseorang. Setelah dicari, ternyata salah satunya yang menjual adalah Singapura," kata Lies dalam konferensi pers kasus GgGAPA di RSCM, Kamis (20/10/2022).

"Hasilnya kita tunggu dulu karena baru dua hari (obat diberikan kepada pasien) jadi kita belum bisa menyampaikan secara pasti (hasilnya) walaupun sebagian menunjukkan perbaikan," tuturnya.

Kasus gagal ginjal akut tengah menghantui anak-anak dan para ibu di tanah air. Penyakit itu menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun dan mengalami peningkatan dalam dua bulan terakhir. Sebanyak 241 kasus telah dilaporkan, 133 di antaranya meninggal dunia.