Pakai Nama Paris Fashion Week Tanpa Izin, FHCM Lapor Polisi

Ladiestory.id - Paris Fashion Week, Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM), angkat bicara usai pihak-pihak tak bertanggung jawab mengklaim keterlibatannya dengan acara ini. Sebagai pihak penyelenggara Paris Fashion Week 2022, FHCM memberikan peringatan melalui akun media sosial.

Presiden eksekutif FHCM memastikan bahwa adanya pihak yang menggunakan nama Paris Fashion Week tanpa izin. Saat ini pihak-pihak tersebut sedang dilaporkan ke pihak kepolisian.

“Komunikasi palsu dan tawaran pekerjaan atas nama Federation de la Haute Couture et de la Mode dan Presiden Eksekutifnya saat ini beredar,” tulis pihak Paris Fashion Week.

Dalam unggahan Paris Fashion Week, mereka menjelaskan bahwa ada tawaran pekerjaan dan komunikasi palsu yang mengatasnamakan FHCM. Pihak tersebut menawarkan dalam bentuk kontrak permanen sebagai agensi.

“Klaim ini menawarkan kontrak permanen untuk agensi (Egeriam), dugaan agensi kreatif Federasi. Terutama disampaikan oleh Charlotte Seguin dan Violene La Borde di media sosial (Linkeding, Facebook..),” ungkap pihak Paris Fashion Week.

Pihak Paris Fashion Week menegaskan bahwa hal apapun yang ditawarkan oleh kedua nama tersebut tidak ada kaitannya dengan FHCM.

“Federation de la Haute Couture et de la Mode dan Presiden Eksekutifnya sama sekali tidak terkait dengan profil ini, yang keasliannya dipertanyakan,” ujar pihak Paris Fashion Week.

Oleh karena itu, pihak Paris Fashion Week mengingatkan agar lebih berhati-hati jika ada tawaran tersebut yang mengatasnamakan FHCM. Dalam menindaklanjuti kasus tersebut, pihak mereka telah melaporkan ke pihak kepolisian.

“Jika ada permintaan dari agensi Egeriam atau Violene Laborde dan Charlotte Seguin, kami merekomendasikan untuk tidak melanjutkan percakapan dan tetap mendapatkan informasi. Pengaduan telah diajukan ke polisi," tutur pihak Paris Fashion Week.

Aturan FHMC telah sangat jelas bahwa nama Paris Fashion Week dan unsur di dalamnya tidak diperbolehkan untuk asal digunakan. Pihak-pihak yang asal pakai akan berhadapan dengan hukum lantaran hal ini sudah diatur dalam kebijakan resmi dari FHCM.