Pelajaran Hidup Seorang Ciputra, Ternyata Bukan Berasal dari Keluarga Konglomerat

Kamis, 28 November 2019 | 14:20:06

LS Lifestyle

Penulis : LS Lifestyle

Pelajaran Hidup Seorang Ciputra, Ternyata Bukan Berasal Dari Keluarga Konglomerat

Pengusaha Ciputra menghembuskan napas terakhir di Singapura pada Rabu (27/11/2019) dini hari. Pria yang menutup usia di umur 88 tahun ini dikenal sebagai seorang pelopor real estate yang telah sukses membangun berbagai mal, hotel, perumahan, hingga tempat rekreasi. Menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia, kesuksesan yang diraih Ciputra tentu datang dengan harus melewati banyak rintangan. Terlahir dari keluarga miskin, tidak membuat Ciputra menyerah sehingga kesuksesannya menjadi pelopor real estate ini dapat dipetik banyak pelajaran. Berikut pelajaran hidup dari Ciputra yang ternyata bukan berasal dari keluarga konglomerat.

1. Belajar dari kemiskinan

belajar dari kemiskinan
sumber: playworld.id

Ciputra bukanlah seseorang yang datang dari keluarga kaya atau pengusaha. Ciputra datang dari keluarga sederhana dari Parigi, Sulawesi Tengah. Sebenarnya, hidup Ciputra berkecukupan namun semuanya berubah ketika sang ayah meninggal di tangan tentara Jepang. Sejak usianya 12 tahun, ia harus membantu ibunya berjualan kue, bekerja di kebun, hingga berburu hewan di hutan. Saat itulah, Ciputra bertekad untuk mengubah hidupnya dan pergi ke Pulau Jawa untuk berkuliah. Ia pun berkuliah di Institut Teknologi Bandung dan menjadi insinyur. Sejak masih berkuliah, ia telah mendirikan bisnis konsultan arsitektur bangunan yang awalnya hanya berkantor di garasi.

2. Sudah berbisnis sejak kuliah

Ciputra sudah berbisnis sejak kuliah
sumber: indonesiainside.id

Awal didirikannya bisnis keluarga Ciputra Gourp berasal dari bisnis yang dibangun ketika kuliah di ITB pada 1857. Ketika itu, Ciputra dan dua teman kuliahnya, Budi Brasali dan Ismail Sofyan, mendirikan biro arsitektur PT Daya Cipta. Mereka memulainya dengan berkeliling dari rumah ke rumah di Bandung untuk mencari orang yang ingin memakai jasa mereka. Setelahnya, Ciputra memutuskan untuk pindah ke Jakarta karena melihat Ibukota yang sedang berkembang.

3. Modal yang dikeluarkan tidak terlalu banyak

modal yang dikeluarkan sedikit
sumber: asianet.id

Ciputra tercatat memiliki harta mencapai US$ 1,3 miliar atau setara dengan Rp18,2 triliun (dengan kurs Rp14.000). Ciputra berada di urutan 1941 orang terkaya di dunia dan urutan 27 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2018. Kesuksesannya yang ia raih ternyata hanya bermodalkan uang Rp10 juta untuk membangun PT Ciputra Development yang sekarang beromset hingga Rp30 triliunan. Semuanya harus dimulai karena kenekadan, Ladies!

4. Tidak mudah menyerah

tidak mudah menyerah
sumber: thejakartapost.com

Bisa dikatakan Ciputra memulai kesuksesannya sejak membangun Jaya Group yang merupakan perusahaan daerah milik Pemda DKI. Sebelum mendirikan Ciputra Group, ia sukses meyakinkan Gubernur Soemarno Sosroatmodjo untuk mengambil proyek besar untuk membenahi kota Jakarta. Sempat terhalang karena Jakarta tidak memiliki banyak dana, ia pun berusaha keras dan memutar otak ketika diamanatkan dalam proyek peremajaan kawasan Senen.

5. Pelopor Real Estate

pelopor real estate
sumber: beritatrans.com

Keberhasilannya mengerjakan proyek Senin menjadi langkah pertama kesuksesan bisnisnya. Bersama rekannya, Sudono Salim (Liem Soe Liong), Budi Brasali, Sudwikatmono, dan Ibrahim Risjad, Ciputra mendirikan Metropolitan Group dan membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Bumi Serpong Damai. Ia berperan sebagai direktur utama di Jaya Group dan sebagai presiden komisaris di Metropolitan Group sebelum akhirnya mendirikan perusahaan keluarga Ciputra Group.

6. Berhasil lolos dari kebangkrutan

berhasil lolos dari kebangkrutan
sumber: ciputra.com

Bisnis yang dimiliki Ciputra ternyata tidak selamanya mulus. Ia pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan ketika nilai rupiah menurun. Ketika itu sebagian proyek Jaya Group dikerjakan dengan modal pinjaman dalam bentuk mata uang dolar ke bank asing saat krisis ekonomi tahun 1998. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Ciputra melepas saham di sejumlah perusahaan, di antaranya di Bumi Serpong Damai (BSD). Beberapa unit usaha seperti Bank Ciputra juga terpaksa harus ditutup.

7. Ia adalah sosok yang sederhana

ciputra sosok yang sederhana
sumber: ciputra.com

Walaupun termasuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia, Ciputra bisa dikatakan sebagai sosok yang sederhana. Dalam sebuah wawancara di detikfinance, Cipta Ciputra Harun yang merupakan generasi ketiga dari keluarga Ciputra mengatakan bahwa kakeknya adalah sosok yang sederhana meski memiliki harta berlimpah. Cipta berkata bahwa kakeknya hanya mengenakan sepasang sepatu untuk bepergian ke mana-mana. “Dia nggak pernah mikirin sepatunya apa, bajunya apa. Sepatu yang dia punya Cuma satu, New Balance warna hitam, entah kapan dia belinya. Nggak pernah ganti,” kata Cipta.

Itulah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari sosok Ciputra, pengusaha sukses yang bukan dari keluarga konglomerat, selamat jalan Bapak Ciputra, karya-karyamu akan terkenang selalu dikenang.