Pengaruh Semboyan Tut Wuri Handayani Untuk Pendidikan Indonesia, Berikut Hal Yang Kamu Harus Tahu

Selasa, 22 Juni 2021 | 18:40:47

Diana Rahmawati

Penulis : Diana Rahmawati

Pengaruh Semboyan Tut Wuri Handayani Untuk Pendidikan Indonesia, Berikut Hal Yang Kamu Harus Tahu

Foto: Instagram/idin52

Semboyan Tut Wuri Handayani pertama dicetuskan oleh pahlawan nasional Ki Hajar Dewantoro yang berasal dari penggalan kalimat dari tiga kalimat pengusungnya, yaitu Ing Ngarso Sun Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Mengenal lebih dalam siapa Ki Hajar Dewantara

foto:instagram/lokaraya.official
Foto: Instagram/lokaraya.official

Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889 dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.

Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh bangsa yang berperan besar dalam sejarah pendidikan Indonesia. Beliau adalah seorang pendiri Taman Siswa saat masa studi SMK setara dengan Diploma Satu pada tanggal 3 Juli 1922.

Beliau mendapatkan gelar kehormatan sebagai Doktor (Doctor Honoris Causa) dari Universitas tertua di Indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada. Hal itu menjadikan Ki Hajar Dewantara sebagai Menteri Pendidikan RI pertama pada kabinet tahun 1957, dan dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Menurut Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959 tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara pada 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Makna dan Arti dari Semboyan Tut Wuri Handayani

Foto: Instagram/salaskamil
  1. Bidang Segi Lima

Lambang bidang segi lima warna biru memiliki makna sebagai alam kehidupan Pancasila yang menjadi dasar di negara Indonesia. Bidang segi lima ini kemudian mengapit atau melindungi lambang berupa burung garuda.

  1. Blencong Menyala dengan Motif Burung Garuda

Blencong merupakan lampu sorot yang digunakan dalam pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan lebih hidup.

Burung garuda yang menjadi motif belencong memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu, dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Kemudian ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima seperti Pancasila. Hal itu memiliki makna bahwa dunia pendidikan adalah cahaya kehidupan bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Sedangkan burung garuda menggambarkan kekuatan negara Indonesia.

  1. Buku

Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam dunia Pendidikan di Indonesia.

  1. Terdapat Lima Jenis Warna

Warna putih (terdapat pada ekor dan sayap burung garuda serta pada buku) berarti suci, bersih tanpa pamrih. Warna kuning emas menyala dalam api yang memiliki arti keluhuran dan keagungan abadi. Warna biru muda (warna dasar pada bidang segi lima) memiliki arti bahwa bentuk pengabdian tidak akan terputus dan memiliki pandangan hidup Pancasila.

Contoh Pelaksanaan Semboyan Tut Wuri Handayani

foto:ladiestory.id
Foto: Ladiestory.id

Agar semakin memahami makna Tut Wuri Handayani, berikut beberapa contoh pelaksanaanya.

  1. Ing Ngarso Sung Tulodo, yang berarti di depan memberikan contoh atau teladan. Contoh penerapannya dalam pendidikan yaitu saat guru mengajar menggunakan metode ceramah atau memberikan nasihat, sang guru harus tahu bahwa apa yang diajarkannya kepada muridnya adalah hal yang baik dan benar.
  2. Ing Madyo Mangun Karso, yang berarti di tengah membimbing, memotivasi, dan memberikan semangat. Hal ini ini dapat tercermin saat kegiatan belajar mengajar guru menggunakan metode diskusi. Sebagai pendidik, guru diharapkan dapat memberikan masukan atau arahan yang dapat meningkatkan motivasi anak didiknya.
  3. Tut Wuri Handayani, yang berarti di belakang memberikan dorongan. Contoh pelaksanaan ini dapat terlihat saat guru mengamati, mengikuti, dan mengarahkan anak didik dari belakang dalam mengimplementasikan apa yang dipelajarinya.