Penggunaan Intravascular Ultrasound untuk Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner

Jumat, 7 Juli 2023 | 15:00:00

Bulan Maghfira

Penulis : Bulan Maghfira

Penggunaan Intravascular Ultrasound Untuk Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner

Deteksi Dini Jantung Koroner dengan IVUS. (Heartology)

Ladiestory.id - Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 dan 2018, diketahui terjadi peningkatan penyakit jantung dari 0.5% di tahun 2013 dan meningkat menjadi 1.5% di tahun 2018. Sementara menurut Institute of Health Metrics and Evaluation, penyakit jantung koroner (PJK) menempati urutan ke-2 setelah stroke sebagai penyumbang penyebab kematian terbesar di Indonesia.

“Penyakit jantung koroner berkaitan dengan plaque (penyumbatan). Terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya penyempitan (pada pembuluh darah),” jelas Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP (K), dari Heartology Cardiovascular Hospital, pada Kamis (6/7/2023).

Ia menyebutkan bahwa, bila terjadi adanya gejala serangan jantung yang muncul, seringan apapun gejalanya sebaiknya jangan disepelekan. Kita harus segera memeriksakannya ke dokter spesialis terkait untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Adapun menurut dr. Denio, ada beberapa nyeri dada yang disebabkan oleh serangan jantung yang patut untuk diwaspadai, adalah sebagai berikut:

  • Nyeri dada yang tiba-tiba
  • Nyeri dada yang menjalar ke lengan, punggung, leher, atau rahang
  • Dada terasa diikat atau berat
  • Napas terasa pendek, keringan dingin, dan terasa sakit
  • Terjadi setidaknya selama 15 menit

Di Heartology, diagnosis dan penanganan PJK dapat lebih akurat dengan menggunakan teknologi USG di pembuluh darah koroner atau dikenal dengan istilah IVUS (Intravascular Ultrasound).

Pemeriksaan ini secara detail memberikan gambaran pembuluh darah jantung; diameter, panjang, derajat dan jenis plak atau sumbatan pada pembuluh darah tersebut dengan lebih akurat. 

Deteksi Dini Jantung Koroner dengan IVUS. (Heartology)

 

Penggunaan IVUS saat PCI memberikan akurasi dalam pemilihan strategi intervensi sehingga pemasangan stent akan memberikan hasil yang optimal bagi pasien. Studi dan register menunjukkan bahwa dibandingkan dengan panduan angiografi semata, penggunaan IVUS berkaitan dengan angka kejadian kardiovaskular yang lebih baik.

“IVUS ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara ke dalam pembuluh darah, dan kita melihat bentuknya. Hal itu dilakukan untuk melihat permasalahan yang terjadi pada pembuluh darah. Dengan begitu kita bisa menangani jantung koroner dengan lebih optimal,” jelas dr. Denio.

“IVUS sudah digunakan di Indonesia, tetapi belum menyeluruh karena keterbatasan alat dan biaya. Yang sudah menggunakan IVUS salah satunya adalah di Heartology,” pungkasnya.