Penting untuk Kehidupan, 5 Alasan Kamu Harus Reuse Plastik

Sabtu, 25 Juni 2022 | 09:30:00

Prisca Devina

Penulis : Prisca Devina

Penting Untuk Kehidupan, 5 Alasan Kamu Harus Reuse Plastik

Ilustrasi botol bekas. (Spesial)

Ladiestory.id - Tanpa Kamu sadari, saat ini dunia tempat Kamu tinggal sedang tidak baik-baik saja. Bahkan, bumi sedang mengalami beberapa hal buruk akibat ulah manusia. Salah satunya adalah polusi plastik yang termasuk indikator penyebab kerusakan bumi.

Polusi plastik saat ini semakin hari, semakin tidak terkendalikan. Kamu dapat menemukannya di manapun, mulai dari lautan, pantai, sungai, dan lingkungan alam Kamu. Maka dari itu, perlu adanya tindakan nyata untuk Kamu dapat mencegah atau mengurangi dampak berbahaya ini. 

Mulai dari diri sendiri dengan membuat perubahan kecil secara sadar. Dari situlah, Kamu dapat mengajak satu persatu orang sekitar untuk membuat aksi yang lebih besar. Sebenarnya, yang punya peran lebih besar dengan polusi plastik adalah pihak perusahaan. Pihak perusahaan perlu menciptakan inovasi untuk tidak memproduksi banyak plastik dan menyimpan bahan bakar fosil di tanah. 

Hal ini bisa dilakukan jika perusahaan mengambil tindakan pencegahan pada polusi plastik, seperti pengurangan kemasan sekali pakai hingga melakukan sistem penggunaan kembali atau isi ulang. Bukan hanya itu, pemerintah di seluruh dunia juga perlu mendukung dengan meminta pertanggungjawaban dari perusahaan.

Dengan adanya gerakan global dalam pengurangan polusi plastik, Kamu dapat menciptakan gelombang perubahan sehingga menjadi solusi. Dari situlah, aksi nyata dalam menjaga lingkungan perlu dilakukan demi masa depan. Berikut manfaat reuse Plastik pada berbagai sektor kehidupan.

Bagi Keseimbangan Laut 

Foto: humpback

Setelah dianalisis secara global, ada antara 8–12 juta ton plastik masuk ke laut setiap tahun. Hal ini membuat 100 ribu mamalia laut dan kura-kura, serta 1 juta burung laut terbunuh oleh polusi plastik. Dari penelitian ini menunjukkan, bahwa 90 persen burung laut terkandung plastik dalam perut mereka. Maka dari itu, perlu adanya penghentian aliran untuk membersihkan ketimpangan ini.

Bagi Keadaan Planet

Ilustrasi pusing saat cuaca panas. (Special)

Seperti yang Kamu ketahui, kebanyakan plastik terbuat dari minyak. Selain itu, perlu adanya energi sehingga industri plastik menjadi penyumbang terbesar krisis iklim. Apabila seluruh siklus hidup dengan plastik merupakan sebuah negara, maka negara itu menjadi penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.

Reuse Kemasan menjadi cara untuk menghindari ketergantungan pada ekonomi bahan bakar fosil. Perusahaan besar yang memasok dengan bahan bakar fosil untuk energi, ternyata memasok bahan baku plastik.

Maka dari itu, penting untuk dunia menghadapi peluang dalam membatasi kenaikan suhu global pada batas yang dianggap aman oleh para ilmuwan. Lebih baik, perusahaan-perusahaan perlu membatasi aktivitas mereka.

Menjaga Kesehatan Tubuh

Ilustrasi imun kuat. (Special)

Tanpa disadari, polusi plastik masuk dalam masalah kesehatan manusia. Polusi mikroplastik yang sudah terdeteksi dalam darah manusia dengan para ilmuwan menemukan partikel kecil. Partikel plastik kecil berbahaya bagi tubuh karena mengandung bahan kimia tambahan, bahkan memicu kekhawatiran hingga menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Langkah Perdamaian dengan Negara Lain

Foto: Ladiestory.id

Ternyata dari hal sederhana saja berpengaruh cukup besar, sebagai contoh perang yang terjadi beberapa waktu lalu memicu perebutan kekuasaan untuk minyak. Seringkali penjualan minyak yang mendanai perang.

Beberapa belum mengetahui diesel Rusia masih dijual di Inggris Raya dan plastik yang digunakan dalam produk secara rutin di jalan raya mengandung minyak dari Rusia. Cara paling memungkinkan untuk tidak mendanai perang adalah menghindari bahan bakar fosil dan produk plastik.

Mempertahankan Komunitas di Seluruh Dunia

Foto: Ladiestory.id

Polusi plastik termasuk dalam masalah keadilan global. Lebih dari seperempat miliar ton sampah plastik diekspor ke seluruh dunia kebanyakan dikirim dari negara maju ke negara berkembang yang disortir, didaur ulang, atau dibakar. Dari kasus ini menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan manusia.

Produksi dan pembuangan plastik melalui pembakaran atau penimbunan sampah dianggap tidak proporsional dan berdampak pada komunitas komunitas berpenghasilan rendah dan komunitas adat karena mencemari udara, air, dan tanah yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.