Sering Diartikan Sama, Ini Perbedaan Gaya Punk, Grunge dan Gothic

Senin, 15 Agustus 2022 | 21:25:00

Ghina Nafisah

Penulis : Ghina Nafisah

Sering Diartikan Sama, Ini Perbedaan Gaya Punk, Grunge Dan Gothic

Ilustrasi gaya punk. (Special)

Daftar isi

Ladiestory.id - Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah style atau gaya punk, grunge dan gothic. Gaya punk, grunge dan gothic merupakan sebuah style fashion yang muncul dari budaya sekelompok orang dengan minat sama maupun suatu genre musik tertentu.

Ketiga gaya tersebut sering diartikan sama dan kerap tertukar oleh banyak orang. Pasalnya, pakaiannya sama-sama terkesan berantakan.

Rupanya, masing-masing gaya tersebut memiliki perbedaan, lho. Berikut penjelasan lengkap tentang gaya punk, grunge, dan gothic.  

Punk

Gaya punk mulai tumbuh pada 1970 hingga awal 1980-an. Gaya ini muncul atas dasar sejumlah gerakan anti pemerintahan pasca perang dunia dua, yang menggambarkan kebebasan dan ketidaksesuaian.

Gaya Punk. (Pinterest.com)

Gaya punk identik akan pemakaian jaket kulit dan motif tartan (kotak-kotak). Selain itu, gaya ini khas dengan rambut yang nyentrik, seperti mohawk dan rambut bleaching.

Bukan asal bergaya, gaya rambut mohawk dipilih sebagai bentuk protes terhadap orang kulit putih yang menutup keberadaan suku Indian pada masa itu. Pasalnya, rambut mohawk adalah gaya rambut suku Indian di Amerika Utara.

Gaya Punk. (Pinterest.com)

Selain itu, gaya punk juga terkenal akan aksesori berupa tindik, rantai, elemen tengkorak dan sepatu boots hitam. Walaupun berasal dari suatu peristiwa, tapi punk ini tak pernah lekang oleh waktu. Bahkan, hingga sekarang gaya punk sudah menjadi style dalam fashion.

Gaya Punk. (Pinterest.com)

Seiring berjalannya waktu, kini gaya punk lebih terkenal akan difinisi dari gaya penyuka musik rock sampai band, seperti artis Avril Lavigne dan The Pretty Reckless. Mereka memiliki ciri khas yakni memakai t-shirt bergambar, rambut bleaching dan makeup bold.    

Grunge

Gaya Grunge. (Pinterest.com)

Sekilas tampak mirip dengan gaya punk, tapi grunge sendiri mulai muncul pada 1980 hingga 1990-an. Gaya ini terpengaruh oleh isu sosial, berupa kekecewaan dan keterasingan sosial lewat campuran musik bergenre punk rock dan heavy metal. Oleh karena itu gaya grunge identik dengan gaya berpakaiannya yang seperti “pemalas” atau terkesan “bodo amat”.

Gaya Grunge. (Pinterest.com)

Biasanya untuk membuat gaya grunge ini, didapatkan dari toko vintage atau thrift shop yang menjual pakaian bergaya lama. Berbeda dengan gaya punk yang serba metalik dan nyentrik, gaya grunge lebih suka mengenakan sesuatu yang longgar (oversize), kemeja flannel dan terdapat bagian robek-robek pada pakaiannya.

Gaya Grunge. (Pinterest.com)

Gaya grunge ini identik dengan sosok artis pada zamannya, yaitu Kurt Cobain, seorang penyanyi sekaligus gitaris dari Band Nirvana.   

Gothic

Gaya Gothic. (Pinterest.com)

Banyak sejarah tentang istilah gothic ini, namun yang terkenal adalah gaya gothic muncul pada saat era Victoria. Gaya ini menggambarkan sesuatu kegelapan yang bercampur dengan sentuhan romansa.

Gaya Gothic. (Pinterest.com)

Pada 1960 hingga 1970-an mulai banyak musisi yang membuat musik tentang hal horor, perasaan suram juga estetika romansa. Itulah yang disebut dengan musik bergenre gothic pada masanya.

Lalu, para musisi tersebut mulai menciptakan gaya berpakaiannya sendiri sesuai dengan lagu mereka. Sampai sekarang, style fashion itu terkenal dengan gaya gothic.

Gaya Gothic. (Pinterest.com)

Gaya gothic identik dengan pakaian berwarna hitam, seperti gaun yang dipadukan dengan aksen renda dan korset. Untuk aksesori, gaya ini terkenal akan kalung jenis choker, salib dan sepatu platform.

Gaya ini menciptakan kesan anggun namun penuh dengan misteri dan kegelapan. Musik yang cocok dengan gaya gothic adalah dari artis The Cure dan Marilyn Manson.