Jangan Keliru Menyebutnya, Ini 3 Perbedaan Psikiater dan Psikolog

Sabtu, 25 September 2021 | 00:01:00

Sofianti Herina

Penulis : Sofianti Herina

Jangan Keliru Menyebutnya, Ini 3 Perbedaan Psikiater Dan Psikolog

Foto: Ladiestory.id

Ladiestory.id - Tak jarang orang yang mengira psikiater dan psikolog itu sama. Yah, meskipun mereka sama-sama menangani orang yang terkena gangguan mental, tapi tahukah kamu keduanya sebetulnya berbeda? Perbedaan keduanya bisa dilihat dari segi pendidikan, praktik kerja dan pengobatan yang mereka berikan. Untuk lebih jelasnya simak ulasannya berikut ini.

Perbedaan Psikiater dan Psikolog

Berikut perbedaan dari psikiater dan psikolog lebih jelasnya.

1. Perbedaan dari segi pendidikan

Foto: Ladiestory.id

Perbedaan antara psikiater dan psikolog dari segi pendidikan sangat kentara. Psikiater menempuh sekolah jurusan kedokteran terlebih dahulu. Setelah itu, barulah mereka mengikuti praktik residensi pada bidang psikiatri selama empat tahun di rumah sakit. 

Selama menjalani praktik tersebut, mereka menghadapi pasien dengan beragam latar belakang, mulai dari anak-anak hingga orang tua dengan berbagai gangguan perilaku hingga penyakit mental yang parah.

Dan selepas menjalani pendidikan, psikiater memiliki kemampuan untuk mendiagnosis sekaligus memberikan pengobatan penyakit mental. 

Sedangkan psikolog menempuh pendidikan jurusan psikologi selama paling tidak empat tahun. Selama masa pendidikan, calon psikolog mempelajari perkembangan kepribadian, sejarah masalah psikologis, hingga ilmu penelitian psikologis. 

Pada jenjang pascasarjana, psikolog disiapkan untuk mempelajari cara mendiagnosis gangguan mental dan emosional dalam berbagai situasi. Setelah selesai pendidikan, mahasiswa psikologi juga harus magang setahun hingga  dua tahun. 

Selama magang, mereka diberikan kesempatan untuk belajar metode pengobatan, melakukan pengujian analitik, belajar teknik psikologis, hingga terapi perilaku. Setelah magang, psikolog biasanya baru mendapat lisensi setelah memiliki pengalaman kerja praktik di bawah pengawasan tenaga profesional kesehatan mental selama satu atau dua tahun.

2. Perbedaan dari segi praktik kerja

Foto: Ladiestory.id

Psikiater dan psikolog memang acapkali bekerja sama di bagian kesehatan mental rumah sakit. Psikiater bertugas untuk membuat penilaian dan diagnosis awal, selanjutnya merujuk pasien ke psikolog untuk mengikuti terapi psikologis atau konseling. 

Secara umum, psikiater dapat memberikan berbagai perawatan untuk masalah kesehatan, termasuk pengobatan memeriksa kondisi kesehatan fisik dan memantau efek pengobatan Perawatan psikologis. Terapi stimulasi otak seperti terapi elektrokonvulsif atau ECT.

Selain itu, psikiater biasanya merawat pasien yang membutuhkan pertimbangan medis. Biasanya pasien kesehatan mental dengan kondisi kompleks seperti depresi berat, skizofrenia, bipolar, dan sebagainya. Orang yang pernah mencoba bunuh diri atau memiliki pemikiran untuk bunuh diri biasanya juga diperiksa psikiater. 

Sedangkan psikolog biasanya merawat pasien dengan kondisi yang efektif dibantu dengan perawatan psikologis. Seperti pada kondisi gangguan perilaku, kesulitan belajar, depresi, sampai gangguan kecemasan.

Jika Anda tidak yakin harus menemui psikiater atau psikolog, tanyakan dengan dokter umum yang menangani. Dokter dapat memberikan rekomendasi paling tepat apakah masalah kesehatan kita perlu ditangani oleh psikiater atau psikolog.

3. Perbedaan dari segi pengobatannya

Foto: Ladiestory.id

Psikiater memberikan terapi pengobatan kepada pasiennya. Mereka juga bisa meresepkan obat untuk terapi kesehatan mental dan emosional pasiennya.

Sedangkan, psikolog lebih fokus pada psikoterapi untuk merawat gangguan mental dan emosional dari pasiennya. Psikolog juga dapat merekomendasikan tes psikologis untuk melihat seberapa jauh kondisi mental seseorang dan merekomendasikan jenis terapi yang efektif untuk pasiennya.

Nah, itulah beda psikiater dan psikolog. Jadi jangan keliru lagi, ya. Semoga bermanfaat.