Patut Diapresiasi, 5 Puisi Bercerita Tentang Perempuan

Minggu, 24 April 2022 | 00:01:00

Prisca Devina

Penulis : Prisca Devina

Patut Diapresiasi, 5 Puisi Bercerita Tentang Perempuan

Ilustrasi perempuan menulis. (Special)

Ladiestory.id - Sebagai makhluk yang istimewa, perempuan patut diberikan apresiasi. Tanpa adanya perempuan, maka populasi manusia di dunia ini akan punah. Maka dari itu, dengan membacakan puisi di bawah ini, setidaknya Kamu tahu bagaimana caranya menghargai para perempuan.

Perempuan Indonesia - Dinda Nursifa

Iluatrasi perempuan bahagia. (Special)

Wahai perempuan Indonesia...

Jangan pernah kau merasa rendah

Teruslah berkarya untuk negeri

Tidak ada yang membatasimu

Teruslah bergerak melakukan perubahan

Kamu hebat... Kamu kuat....

Kamu tangguh.... Kamu pemberani...

Jangan dengar apa kata mereka

Lakukan yang terbaik untuk negeri

Selamat hari perempuan...

Kami bisa dan kami mampu

Perempuan Hebat - Fauzan Azima

Iluatrasi perempuan bahagia. (Special)

Karang bertahan dari amukan ombak

Beribu tahun lamanya

Langit bertahan dari ganasnya badai

Dan ia tak pernah goyah

Dan sebuah payung,

Menahan derasnya hujan untuk melindungi makhluk lemah yang berada di bawahnya

Seperti itulah engkau, perempuan hebat

Tak peduli seberapa keras kehidupan

Menggores dan menyiksa hati tulusmu

Mengoyak barisan kokoh perasaanmu

Tapi engkau bertahan, bahkan mampu melawan

Dan perempuan

Bagi orang-orang awam

Adalah makhluk lemah yang tak mampu menjaga diri

Hanya bisa bersandar pada pohon kuat yang kemudian menjadi pelindungnya.

Bagi mereka, hanyalah sebutir buih

Perempuan hanyalah perempuan

Dan orang awam tetap saja awam,

Mereka hanya tak mampu mencermati lebih dalam

Bahwasanya perempuan, lebih dari yang diperkirakan

Mereka layaknya langit, dimana langit adalah pelindung utama dunia

Mereka dengan kuat menahan ancaman membahayakan

Kekuatan suci yang ia berikan melindungi insan dari gencatan

Seperti payung-payung yang meneduhkan dari hujan dan udara dingin yang menusuk halus tulang belulang

Mereka hanya tak mampu tahu

Tak ada insan tanpa kasihmu,

Tak ada kehidupan tanpa pelukanmu,

Dan tak ada ceria tanpa bahagia mu

Tetaplah seperti itu, perempuan hebat

Karna kaulah malaikat yang dikirim dengan syarat

Bertahan dengan kuat,

Melindungi dengan hebat

Perempuan Sendiri dan Lukisannya Sendiri - Ika Y. Suryadi

Iluatrasi perempuan bahagia. (Special)

Di galeri kita bertukar getar,

Dipisah lorong padat para pengunjung

Yang kerap tersesat di waktu yang sebentar

Dan bersicakap apa yang lebih abstrak

Garis magis, detail mistis, atau kita sendiri

Rindu itu adalah kau, yang dilukis habis seniman dalam kuas yang berujar, dan terburai

Ia terlampau setuju menarik pagi

Di setiap garis-guratan namamu dan kau bukan lagi sepi

Jadi di warna mana kau terkesan?

Rindu itu adalah kau

Yang terlampau bosan dan beranjak pulang,

Tanpa sempat kau temukan, wajah siapa dalam bingkai.

Dan di dalam galeri asing pinggir jalan ini,

Kita berpencar.

Tapi mengapa,

Nasib kita masih saling melambai?

Wanita Penginspirasi - Jakaris

Iluatrasi perempuan bahagia. (Special)

Kamu ...

Yang mendongakkan wajah

Pada senja nan memerah

Tersentak akan langit membiru

Sinaran mentari telah melebur membias

Menyatu berbaur oleh pesonamu dalam kuas

Jarak yang kau resahkan seperti menggilas

Memupuskan mimpi lelapnya, terpulas

Terbangun saat ini pada masa lanjut

Tersadar akan kulitmu yang mulai keriput

Biarlah rupa dan usia beranjak beringsut

Namun cipta pesonamu masih mampu memincut

Paras serta umur pasti menua

Kecantikan hatimu tiada pernah renta

Kedilemaan yang kau khawatirkan atas cinta

Jadikanlah kemustahilan itu sebuah penyedap rasa

Jangan harapkan langit sejajar menyatu dengan bumi

Sebab itu, adalah akhir hidup manusia terjadi

Tegar, kuat dan tetaplah menjadi seorang inspirasi

Pengayom penuh kasih pada kami, kaum lelaki

Aku Wanita - Syair Humaira

Iluatrasi perempuan bahagia. (Special)

Ini semua tentang aku

Wanita penulis narasi kalbu

Aku adalah pemimpi rasa biru

Selalu angankan menjadi mempelaimu

Cemburuku begitu lebat

Namun kututupi dengan sebuah peti kepercayaan

Marahku yang hebat

Kubalut dengan kemasan keceriaan

Maafkan aku atas semua tanyaku

Menanyakan semua kegiatan dan aktivitasmu

Sering bertanya sedang apa dan di mana dirimu

Bukan curiga, semua karena aku terlalu mengkhawatirkanmu

Sedangkan kau letih dan tak mau di ganggu

Maafkan atas manjaku

Tenanglah dalam istirahatmu

Aku akan selalu ada jika Kamu butuh aku